news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Bagi Ranieri, Chelsea Datang Terlalu Dini

1 Desember 2018 7:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ranieri memimpin Fulham di laga melawan Southampton. (Foto: Reuters/Andrew Couldridge)
zoom-in-whitePerbesar
Ranieri memimpin Fulham di laga melawan Southampton. (Foto: Reuters/Andrew Couldridge)
ADVERTISEMENT
Claudio Ranieri mengawali kiprahnya bersama Fulham dengan hasil memuaskan. Menjamu Southampton pada pekan ke-13, Sabtu (24/11/2018) pekan lalu, pelatih asal Italia itu mampu mengantarkan The Cottagers menang 3-2 atas tamunya. Hasil itu sekaligus menjadi pemutus rentetan 10 nirkemenangan yang sebelumnya ditorehkan Fulham bersama Slavisa Jokanovic.
ADVERTISEMENT
Pada pertandingan selanjutnya yang akan digelar Minggu (2/12) malam WIB, Ranieri dan Fulham dijadwalkan bertemu Chelsea. Bagi Ranieri yang pernah menangani Chelsea antara 2000 dan 2004, kepulangan ke Stamford Bridge selalu terasa spesial. Namun, untuk kesempatan kali ini, masalahnya tidak sesederhana itu.
Chelsea memang baru saja menelan kekalahan perdananya di Premier League pekan lalu. Bertandang ke markas Tottenham Hotspur, Wembley Stadium, The Blues pulang dengan kekalahan 1-3. Walau Chelsea tidak sedang baik-baik saja, Ranieri tetap merasa bahwa timnya belum siap untuk menghadapi lawan sekuat mereka.
"Rasanya memang selalu spesial menghadapi mantan tim. Tetapi, bagiku pertandingan melawan Chelsea datang terlalu cepat karena ketika berhadapan dengan mereka, kami harus benar-benar peka terhadap situasi yang ada. Meski demikian, kami tengah berusaha keras dan aku berharap derbi nanti berlangsung menarik," ucap Ranieri dalam konferensi pers jelang laga seperti dilansir Reuters.
ADVERTISEMENT
Fulham memang memetik tiga angka pekan lalu, tetapi mereka saat ini belum bisa beranjak dari dasar klasemen. Dengan rekor 2 kemenangan, 2 hasil imbang, dan 9 kekalahan, Fulham sebetulnya memiliki poin sama dengan Cardiff City dan Southampton, yaitu delapan. Akan tetapi, selisih gol yang mencapai -19 jadi penyebab Fulham berada di posisi juru kunci.
Pertahanan memang menjadi masalah yang belum mampu dirampungkan Ranieri. Sebelum pertandingan melawan The Saints, pria 67 tahun ini sebetulnya sudah menjanjikan traktiran McDonald's jika anak-anak asuhnya tampil solid dalam bertahan. Namun, nyatanya Fulham masih harus kemasukan dua gol.
Jelang pertandingan menghadapi Chelsea, Ranieri kembali mewanti-wanti anak-anak asuhnya soal ini. Sosok berjuluk The Tinkerman itu tidak mau Fulham menjadi seperti Derby County yang kebobolan 89 gol pada musim 2007/08. Ranieri berkata bahwa bertahan adalah tanggung jawab semua anggota tim.
ADVERTISEMENT
Selebrasi gol Aleksandar Mitrovic. (Foto: Reuters/Andrew Couldridge)
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi gol Aleksandar Mitrovic. (Foto: Reuters/Andrew Couldridge)
"Dalam sepak bola, ada dua hal: ketika kamu menguasai bola dan saat kamu kehilangan bola. Penyerang pertama adalah penjaga gawang dan pemain bertahan pertama adalah penyerang. Semua harus menyerang dan bertahan bersama-sama," kata Ranieri.
"Ketika aku berkata bahwa aku akan memainkan sepak bola defensif, aku tidak cuma memaksudkan ucapan itu kepada para bek. Aku bilang itu ke semuanya karena semua orang harus membantu satu sama lain. Para gelandang harus membantu lini pertahanan dan para pemain belakang wajib meringankan tugas kiper," tandasnya.
Adapun, Ranieri sendiri memiliki rekor yang tidak terlalu impresif ketika menghadapi Chelsea sebagai pelatih tim Premier League. Bersama Leicester City yang dibawanya juara liga musim 2015/16, Ranieri sempat bertemu Chelsea sebanyak empat kali. Dari sana, dia hanya bisa menang sekali, meraih hasil imbang sekali, dan kalah dua kali.
ADVERTISEMENT