Bagi Southgate, Inggris Belum Habis

Southgate pimpin sesi latihan Timnas Inggris. (Foto: REUTERS/Dylan Martinez)

Perjalanan Inggris di Piala Dunia 2018 belum benar-benar habis. Masih ada tempat ketiga yang bisa didiami sebagai penutup. Ini memang bukan tempat yang sarat prestise. Namun, setidaknya, tim asuhan Gareth Southgate masih punya satu kesempatan lagi untuk bertanding demi negaranya di Rusia.

Yang menjadi lawan adalah Belgia, tim yang berhasil mengalahkan mereka di laga terakhir fase grup. Bertanding di Kaliningrad Stadium, satu gol Adnan Januzaj mengantarkan Belgia ke fase gugur sambil menenteng status juara grup.

Penampilan Inggris di Rusia, terlepas dari kegagalan menapak final, membuat publik berani berharap lebih. Tim yang diisi oleh banyak anak muda itu menjadi harapan baru. Saat ini, Inggris sendiri tercatat sebagai negara yang menduduki peringkat 12 FIFA. Namun, penampilan yang cukup mengesankan di Piala Dunia membuat banyak pihak percaya, posisi mereka akan segera naik.

“Saya berharap kami akan kembali ke 10 besar saat peringkat terbaru rilis. Kami memang tidak menduduki lima besar, tapi kami juga tak kalah kompetitif dibandingkan mereka,” papar Southgate, mengutip Reuters.

Omongan Southgate masuk akal bila kita melihat siapa-siapa saja yang menduduki lima besar. Penghuni posisi itu adalah Jerman, Brasil, Belgia, Portugal, dan Argentina. Di Rusia, hanya Belgia yang punya langkah sepanjang Inggris. Jerman, sang juara bertahan, tak berhasil lolos fase grup. Bila Portugal dan Argentina kalah di babak 16 besar, maka Brasil gugur di perempat final.

“Kami terus berusaha dan berkembang setiap kali bermain, setiap kali kami ada dalam satu turnamen. Sekarang ini ekspektasinya tidak terlalu tinggi, sehingga tekanan yang kami dapat pun juga tidak tinggi. Namun, yang namanya kompetisi pasti punya tekanannya sendiri. Mulai dari lolos fase grup, memenangi laga fase gugur, hingga menutup adu penalti dengan kemenangan,” jelas Southgate.

Laga semifinal melawan Kroasia memberikan Inggris kekalahan. Sempat unggul di menit kelima berkat eksekusi tendangan bebas Kieran Trippier, Inggris harus menerima kenyataan bahwa Kroasia sanggup melesakkan dua gol balasan lewat Ivan Perisic dan Mario Mandzukic.

Seterhormat apa pun kekalahan, ia tetap memberikan luka yang menganga. Sebagai pelatih, Southgate punya pilihan untuk memeram, membiarkan, atau mulai mengobati luka tersebut. Lantas, skuat The Three Lions beruntung karena sang pelatih memutuskan untuk mengambil pilihan ketiga.

Latihan Timnas Inggris jelang laga vs Belgia. (Foto: REUTERS/Lee Smith)

Dalam wawancara seusai laga melawan Kroasia, Southgate menuturkan bahwa ia menyadari, timnya membutuhkan rasa sakit untuk bisa tumbuh menjadi tim yang matang. Sesulit apa pun kekalahan ini untuk diterima, Southgate percaya bahwa kegigihan akan melahirkan standar dan ekspektasi baru, yang pada akhirnya akan memampukan mereka merebut prestasi yang lebih tinggi.

“Tim ini mengatasi segala tekanan yang ada dengan brilian. Siapa pun harus sanggup mengatasi tekanan dalam wujud ekspektasi bila ingin bermain untuk Inggris. Kami meningkatkan ekspektasi banyak orang karena kami juga berhasil membuat publik lebih percaya kepada kami," tutur mantan pelatih Middlesbrough tersebut, mengutip Reuters.

"Para pemain dapat mengombinasikan tugas untuk membela Inggris dengan kesenangan, keceriaan, dan tidak takluk dengan pemikiran bahwa setiap orang menjadi musuh buat mereka."

“Di tim ini, saya melihat ada energi dan koneksi yang kembali. Ini menjadi hal yang penting untuk tujuan serta perjalanan jangka pendek, menengah, dan panjang. Tujuan kami sekarang adalah untuk membangun tim dengan sistem yang ada,” pungkas Southgate.

-------

Pertandingan perebutan tempat ketiga Piala Dunia 2018 yang mempertemukan Belgia dan Inggris akan dihelat di Saint Petersburg Stadium pada Sabtu (14/7/2018) pukul 21:00 WIB.