Bali United vs Bhayangkara FC: Dua Nama Bisa Menjadi Pembeda

21 Mei 2019 14:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Bali United Paulo Sergio (kiri) berebut bola dengan penggawa Persela Lamongan Jefri Kurniawan (kanan) saat pertandingan leg kedua Babak 16 besar Piala Indonesia. Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Bali United Paulo Sergio (kiri) berebut bola dengan penggawa Persela Lamongan Jefri Kurniawan (kanan) saat pertandingan leg kedua Babak 16 besar Piala Indonesia. Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
ADVERTISEMENT
Sejak 2017, pertemuan antara Bali United menghadapi Bhayangkara FC tiba-tiba menjadi salah satu laga yang paling diantisipasi. Penyebabnya tentu saja adalah momen perebutan gelar juara Liga 1 2017 yang jelang memasuki akhir musim hanya tinggal melibatkan kedua tim tersebut.
ADVERTISEMENT
Ditambah, ada satu kontroversi yang saat itu mengubah total jalannya perburuan gelar, yakni saat Mitra Kukar diputuskan kalah walk out atas Bhayangkara FC sehingga membuat poin The Guardian di tabel klasemen menyamai Bali United.
Dengan bumbu-bumbu semacam itu, dapat dipastikan pula pertemuan keduanya pada lanjutan Liga 1 2019 di Stadion Kapten I Wayan Dipta Selasa (21/5/2019) pukul 20:30 WIB akan kembali berlangsung panas.
Paulo Sergio Sebagai Kunci Bali United
Tak ada perbedaan berarti yang dibawa pelatih Stefano 'Teco' Cugurra ke Bali United. Dari segi skema dasar, ia masih menggunakan pola 4-2-3-1 yang sebelumnya sudah biasa diterapkan Widodo Cahyono Putro. Tak hanya itu, Bali United juga tetap bermain dengan pendekatan yang sama, yaitu penguasaan bola serta memanfaatkan lebar lapangan.
ADVERTISEMENT
Satu-satunya yang mungkin menjadi perbedaan berarti adalah keberadaan Paulo Sergio. Pemain yang dua musim sebelumnya bermain untuk Bhayangkara FC ini menjadi tumpuan utama 'Serdadu Tridatu' dalam membangun serangan.
Ia mengatur tempo dari lini tengah, membagi bola, hingga sesekali menusuk atau mengombinasikannya dengan sepakan dari jarak jauh. Raihan poin penuh atas Persebaya Surabaya pada pekan lalu adalah buktinya. Saat itu, ia berhasil mencetak satu gol yang menjadi penentu kemenangan Bali United.
Satu dampak lain yang diberikan gelandang serang bertubuh mungil ini adalah pergerakan tanpa bolanya yang terbilang liar. Tatkala melawan Persebaya, pergerakannya yang tak tertebak dan mampu memancing pemain lawan, acapkali membuat Ilija Spasojevic dan Stefano Lilipaly lebih bebas.
ADVERTISEMENT
Khusus untuk Lilipaly, pergerakan Sergio tak hanya membuatnya kerap mendapat ruang kosong di sekitar kotak penalti, tetapi juga membuat kemampuan menyerangnya lebih termaksimalkan. Maka tak heran bila ia kemudian mampu mencatatkan dua asisst.
Musim lalu, Lilipaly seakan menjadi satu-satunya sumber kreativitas Bali United. Sekilas memang terlihat baik-baik saja. Terbukti, Lilipaly mampu mencetak banyak gol dan bahkan menjadi pencetak gol terbanyak di tim dengan total 12 gol.
Gelandang Bali United, Stefano Lilipaly. Foto: Nyoman Budhiana/Antara
Namun, saat ia sudah dikunci pemain lawan atau saat ia harus absen untuk membela Timnas Indonesia, serangan Bali United terkesan menjadi buntu. Nah, dengan adanya Paulo Sergio, hal-hal semacam itu bisa diminimalisir.
Pada musim ini, daya magi Paulo Sergio tentu menjadi harapan, termasuk untuk menghapus rekor buruk tiap kali bersua Bhayangkara FC. Sebagaimana diketahui, Bali United tak sekalipun meraih kemenangan dalam tujuh pertandingan terakhir mereka melawan sang rival. Rinciannya, enam pertandingan berujung kekalahan, sedangkan satu sisanya hanya berakhir imbang.
ADVERTISEMENT
Maksimalkan Kemampuan Herman Dzumafo
Di sisi lain, Bhayangkara FC tanpa ragu mengincar poin penuh kala melawat ke kandang Bali United. Mereka bukan saja ingin meneruskan tren positif tiap kali menghadapi sang lawan, tetapi juga memiliki misi untuk meraih kemenangan perdana di Liga 1 musim ini.
Pada pertandingan sebelumnya, Bhayangkara hanya mampu memperoleh hasil imbang 1-1 di kandang Borneo FC. Mereka bahkan nyaris saja mengalami kekalahan andai Ramiro Fergonzi tak mencetak gol pada pengujung laga.
"Saya kira kalau untuk evaluasi setelah lawan Borneo FC itu berbeda jelang melawan Bali United. Pastinya kami sudah antisipasi permainan tuan rumah. Saya harap pemain bisa bermain seperti biasanya. Saya pikir semua pemain sudah siap untuk pertandingan melawan Bali United," ujar Alfredo Vera, pelatih Bhayangkara.
ADVERTISEMENT
Pelatih Bhayangkara FC, Angel Alvredo Vera, saat mendampingi sesi latihan di Stadion PTIK. Foto: Alan Kusuma/kumparan
Saat menghadapi Borneo FC tersebut, anak asuh Alfredo Vera sebetulnya bermain cukup baik. Mereka terbilang mendominasi permainan. Hanya saja, pengambilan keputusan tiap kali memasuki sepertiga akhir, terutama yang dilakukan oleh Ilham Udin Armaiyn dan Dendi Sulistyawan, terlihat buruk. Keduanya beberapa kali kehilangan penguasaan bola dan terkadang salah dalam mencari posisi.
Sebetulnya, dua nama itu diharapkan dapat menjadi tumpuan utama dalam mencetak gol, mengingat keduanya saat itu memang ditempatkan sebagai duet di lini depan--yang sayangnya tak maksimal. Meski begitu, menghadapi Bali United nanti, besar kemungkinan keduanya akan kembali diturunkan.
Namun, jika setidaknya dalam 45 menit pertama hasilnya tak berbeda, Vera dapat memaksimalkan pengalaman dan kemampuan yang dimiliki Herman Dzumatfo. Keunggulan fisiknya dapat menjadi pemecah kebuntuan tim dalam mencetak gol. Itu sudah ditunjukkan Dzumafo dengan bermain maksimal tiap kali dimasukkan sebagai pemain pengganti pada musim lalu.
ADVERTISEMENT
Pesepak bola Bhayangkara FC Herman Dzumafo (tengah) dan penjaga gawang Bhayangkara FC Wahyu Tri Nugroho (kanan) berebut bola dengan pesepak bola PSMS Medan Matsunaga pada pertandingan Gojek Liga 1 2018 di Stadion PTIK, Jakarta Selatan, Jumat (3/8) malam. Bhayangkara FC menang dengan skor 3-1. Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan
Hanya saja, Vera tak boleh berlama-lama untuk memasukkan sang pemain seperti pada laga sebelumnya (menit ke-78). Sebab, saat Bhayangkara FC mengalami kebuntuan, saat itulah Dzumafo tengah dibutuhkan.
***
Selaku tuan rumah, Bali United dipastikan bakal mengambil inisiatif serangan. Semakin cepat gol diraih, maka semakin besar pula peluang mereka untuk kembali mengukir tiga angka.
Meski demikian, Bhayangkara FC bukanlah tim kacangan. Vera tentu sudah paham akan tekanan besar yang dihadapi skuat asuhannya dalam laga nanti. Bermain menunggu lebih dulu untuk kemudian melancarkan serangan balik kilat bisa saja menjadi opsi untuk menekan aliran serangan Bali United.