Barry Bennell dan Kejahatan Seksual di Ranah Sepak Bola Inggris

14 Februari 2018 11:35 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pelecehan seksual. (Foto: Instagram @amarisdellisanti)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pelecehan seksual. (Foto: Instagram @amarisdellisanti)
ADVERTISEMENT
Kasus pelecehan seksual menimpa ranah sepak bola. Barry Bennell, mantan pelatih tim muda Manchester City dan Crewe Alexandra era 1970-an, dinyatakan bersalah lewat tuduhan 36 pelecahan seksual kepada 10 pesepak bola muda (mereka merincinya dengan 27 tuduhan perbuatan tidak senonoh, 7 tuduhan sodomi, dan 2 percobaan sodomi) yang dilakukannya pada akhir 1970-an sampai awal 1990-an.
ADVERTISEMENT
Juri (dewan peradilan) di Pengadilan Tinggi Liverpool masih akan melanjutkan proses peradilan pada hari ini, Rabu (14/2/2018) waktu Liverpool.
Barry Bennell dikenal sebagai mantan pelatih di klub junior Crewe Alexandra pada 1980-an sampai 1990-an, dan juga memiliki hubungan dekat dengan klub Stoke City dan Manchester City.
Dia pernah dipenjara tiga kali karena kejahatan pelecehan seksual anak. Barry Bennell, telah dihukum penjara sembilan tahun sejak 1998 setelah mengakui kejahatan pelecehan seksual terhadap enam anak laki-laki. Dan dia juga dihukum empat tahun penjara di Amerika Serikat.
Pada 2015, ia diganjar hukuman dua tahun penjara atas pelecehan terhadap seorang anak laki-laki di kamp pelatihan di Macclesfield, Inggris, tapi sekarang dia sudah keluar penjara.
ADVERTISEMENT
Bennell kerap menggunakan statusnya sebagai pelatih untuk melakukan aksi bejatnya ini. Iming-imingnya, ia bisa mewujudkan mimpi anak-anak muda itu menjadi pesepak bola bintang.
Lantas, untuk mewujudkan mimpinya ini, anak-anak muda itu dipaksa untuk berhubungan dengan Bennell. Oleh mereka yang mengadukan perbuatan Bennell ini, Bennell dikenal sebagai pelatih yang kerap diperlakukan sebagai ‘Tuhan’ di akademi.
Kasus ini mulai terdengar kembali sejak 2016 lalu. Sejumlah mantan pesepak bola yang pernah dilatih Bennell, angkat suara dan menceritakan pelecehan seksual yang mereka alami saat masih berstatus sebagai pesepak bola muda.
Yang paling menyedihkan, mendiang Garry Speed, mantan pemain Newcastle United dan manajer Timnas Wales yang meninggal bunuh diri karena depresi tahun 2011, juga diduga menerima pelecehan seksual dari Bennell.
ADVERTISEMENT
Adalah Andy Woodward, mantan pesepak bola yang pernah membela Bury FC dan Sheffield United di era 1990-an, yang pertama kali buka suara. Pelecehan seksual itu dialaminya sejak umur 11-15 tahun. Waktu itu, ia masih membela Crewe Alexandra.
Ternyata, yang mengalami pelecehan seksual tak hanya Woodward. Rekan setimnya di Crewe dulu, Chris Unsworth dan Jason Dunford, juga mengalami perlakuan serupa.
Kasus pelecehan seksual Barry Bennell. (Foto: AP Photo)
zoom-in-whitePerbesar
Kasus pelecehan seksual Barry Bennell. (Foto: AP Photo)
Dilansir BBC, Unsworth bahkan mengatakan ia tidak pernah menceritakan perlakuan yang diterimanya ini. Menurut pengakuannya, ia diperkosa antara 50 sampai 100 kali.
Dalam pengakuannya tersebut, Unsworth menjelaskan bahwa ia beberapa kali tinggal di kediaman Bennell. Katanya, beberapa kali pula ia melihat ada dua atau tiga anak laki-laki di tempat tidur Bennell. Dan di tempat tidur itulah, Bennell melakukan aksi pedofilnya.
ADVERTISEMENT
“Perkosaan itu saya alami sejak berusia sembilan tahun. Kami (ia dan teman-temannya) menutup mulut rapat-rapat. Tak sekalipun kami membicarakan hal ini, bahkan di antara teman-teman yang saya tahu juga mengalami hal serupa,” ungkap Unsworth.
Berulang kali mengalami pelecehan seksual, Unsworth menyerah dari sepak bola. Di usia yang masih kelewat muda, 16 tahun, ia berhenti sebagai pesepak bola. Ia banting kemudi menjadi atlet golf. Yang paling membikin miris, orang tua Unsworth tidak pernah mengetahui kasus yang menimpa putranya ini sampai mereka meninggal.
Bila kasus Unsworth dialaminya di kediaman Bennell, maka apa yang menimpa Jason Dunford terjadi di perkemahan. Dunford menjelaskan, waktu itu ia ada di perkemahan liburan Butlins setelah memenangi pertandingan. Kejadian ini menimpa Dunford saat ia masih ada di Manchester City.
ADVERTISEMENT
Di perkemahan itu, Dunford mendapati Bennell berusaha menyentuhnya. Dunford muda melawan. Ia mengumpat dan memukul pelatihnya itu.
Bennell memang tak membalas serangan Dunford. Namun, setelahnya, neraka menimpa Dunford. Bennell tampil sebagai sosok bengis dan licik. Ia mengeluarkan Dunford dari tim. Bennell memberitahu bahwa Dunford akan bermain, tapi pada hari pertandingan, Dunford dikeluarkan dari skuat.
“Saya jelas tidak terima. Makanya, saya segera keluar dari klub (Manchester City),” ungkap Dunford.
Mantan pemain klub Tottenham Hotspur dan Timnas Inggris, Paul Stewart, yang juga menerima pelecehan seksual dari Bennell, bahkan menyebut, Bennell bukan satu-satunya orang dalam sepak bola yang memanfaatkan status dan jabatannya untuk melakukan aksi bejat seperti ini. Ia menduga ratusan anak kemungkinan telah mengalami pelecehan seksual oleh orang-orang di dalam persepakbolaan.
ADVERTISEMENT