news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Bayern Yakin Singkirkan Madrid

13 April 2018 20:02 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Selebrasi gol para pemain Bayern.  (Foto: REUTERS/Murad Sezer)
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi gol para pemain Bayern. (Foto: REUTERS/Murad Sezer)
ADVERTISEMENT
Ketika sudah sampai babak gugur, Bayern Muenchen tidak bisa memilih siapa lawan yang bakal mereka hadapi. Tim kuat sekalipun harus siap mereka terima.
ADVERTISEMENT
Toh, pada akhirnya, siapapun yang bertekad kuat menjuarai Liga Champions, harus siap juga menghadapi sederet lawan dan laga yang berat. Bayern sadar akan itu. Maka, ketika undian semifinal mempertemukan mereka dengan Real Madrid, Bayern tidak kaget.
Bayern akan lebih dulu menjadi tuan rumah pada pertemuan perdana di Allianz Arena, 26 April waktu Indonesia. Pada 2 Mei waktu Indonesia, gantian Madrid yang menjadi tuan rumah di Santiago Bernabeu.
Cukup sering Bayern berjumpa dengan Madrid di fase gugur Liga Champions. Dalam catatan Opta, Madrid sukses memenangi lima pertemuan terakhir (tidak dihitung adu penalti) melawan Bayern. Tentu saja, ini bukan kabar bagus buat Die Roten.
Meski begitu, optimisme raksasa asal Bavaria, Jerman, itu tidak padam. Tanya saja pada Direktur Olahraga Bayern, Hasan Salihamidzic.
ADVERTISEMENT
“Mereka betul-betul lawan yang tangguh. Kami tersingkir gara-gara mereka musim kemarin,” ujar Salihamidzic di situs resmi UEFA.
“Musim ini, kami ingin memperbaikinya. Jika kami ingin melaju ke final, kami harus bisa menyingkirkan tim manapun. Saya optimistis,” tegasnya.
Bayern memang layak optimistis. Kembalinya Jupp Heynckes ke kursi pelatih telah mengembalikan performa mereka ke level terbaik. Capaian gelar juara Bundesliga sebelum musim berakhir jadi salah satu buktinya.
Jupp Heynckes, pelatih Bayern Muenchen. (Foto: REUTERS/Murad Sezer)
zoom-in-whitePerbesar
Jupp Heynckes, pelatih Bayern Muenchen. (Foto: REUTERS/Murad Sezer)
Heynckes adalah orang terakhir yang sukses mengantarkan Bayern menjuarai Liga Champions —pada taun 2013. Ia jugalah pria terakhir yang berhasil membawa Bayern meraih predikat treble.
Lewat tangannya, Heynckes mengembalikan Bayern bermain seperti yang pernah mereka kenal. Formasi 4-3-3 di era Carlo Ancelotti diubah menjadi 4-2-3-1 —seperti ketika ia melatih beberapa tahun lalu. Pusat permainan tak lagi ditumpukan kepada para gelandang, melainkan kepada para pemain depan dan sayap.
ADVERTISEMENT
Karena terbiasa, Bayern pun dengan cepat melesat. Kini, tinggal kita nantikan, bisakah mereka melewati adangan Madrid?