Beda Nasib Persija dan PSM Makassar di AFC Cup

24 April 2019 11:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Selebrasi Bruno Matos usai mencetak gol dalam pertandingan Persija Jakarta vs Ceres Negros di Stadion Utama GBK, Jakarta, Selasa (23/4). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi Bruno Matos usai mencetak gol dalam pertandingan Persija Jakarta vs Ceres Negros di Stadion Utama GBK, Jakarta, Selasa (23/4). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Awal musim yang kurang menjanjikan harus dijalani Persija Jakarta. Setelah tersingkir di babak 8 besar Piala Presiden 2019, Persija kini juga berada di ujung tanduk di AFC Cup.
ADVERTISEMENT
Kekalahan dari Ceres-Negros (Filipina) menjadi musabab dari suramnya masa depan Persija di turnamen level kedua Asia itu. Berlaga di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa (24/4/2019), skuat asuhan Ivan Kolev harus mengakui ketangguhan lawan ketika dikalahkan dengan skor 2-3.
Hasil itu membuat 'Macan Kemayoran' tertahan di posisi ketiga klasemen Grup G dengan empat poin hasil sekali menang, sekali seri, dan dua kali kalah. Mereka terpaut delapan angka dari Ceres Negros yang berada di puncak klasemen.
Lantas, benarkah peluang Persija untuk melaju ke semifinal zona Asia Tenggara sudah tertutup?
Kapten Persija, Andritany Ardhiyasa, tak dapat menutupi kekecewaannya manakala timnya harus menelan kekalahan tersebut. Wajar saja, dua gol Persija sudah mampu unggul terlebih dahulu sebelum dihantam tiga gol lawan hanya dalam kurun waktu 22 menit.
ADVERTISEMENT
Bagol--sapaan Andritany--bahkan sudah rela melepas ajang AFC Cup. Karena menurutnya, peluang Persija untuk bisa lolos dari fase grup sudah tertutup.
''Ini situasi yang membuat kami sedih pastinya karena peluang kami untuk lolos ke babak selanjutnya bisa dikatakan sudah (hampir) tertutup. Selamat untuk Ceres Negros,'' ujar Andritany selepas laga, kemarin.
Ya, laga melawan Ceres Negros sejatinya bisa dikatakan sebagai partai hidup-mati bagi Persija. Hanya kemenangan yang bisa membuka jalan mereka untuk lolos dari fase grup. Akan tetapi, nasi sudah menjadi bubur. Kini, jawara Liga 1 2018 itu harus menerima kenyataan bahwa peluang untuk melaju ke semifinal zona Asia Tenggara teramat terjal.
Secara matematis, peluang Persija sejatinya belum benar-benar tertutup. Masih ada dua laga pemungkas yang mereka bakal hadapi yakni melawat ke markas Becamex Binh Duong (Vietnam) pada 1 Mei mendatang dan menjamu Shan United (Myanmar) pada 15 Mei 2019.
ADVERTISEMENT
Tak ada jalan lain kecuali menyapu bersih dua laga tersebut. Dengan begitu, Persija akan mengumpulkan 10 poin. Namun, tunggu dulu, jika pun skenario itu terwujud, Persija masih harus melihat perolehan tim lain. Pasalnya, kesempatan terbaik mereka untuk lolos ke babak selanjutnya hanya sebagai runner-up terbaik menyusul hanya juara grup yang berhak lolos.
Dari tiga grup zona Asia Tenggara, ada tiga tim yang saat ini berpotensi meraih predikat runner-up terbaik yaitu Hanoi FC (Vietnam), Binh Duong, dan Home United (Singapura). Ketiganya memiliki raihan 7 poin. Artinya, jika salah satu dari tiga tim tersebut meraih satu kemenangan lagi (10 poin), maka pintu bagi Persija untuk lolos semakin tertutup.
Klasemen pekan keempat zona Asia Tenggara di AFC Cup 2019. Foto: Dok. AFC
Begitulah. Melihat hitung-hitungan tersebut, maka masuk akal bila Andritany tampak lesu darah. Niatan Persija untuk mengulangi pencapaian musim lalu dengan menembus semifinal zona Asia Tenggara pun kini nyaris tinggal angan-angan.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, kisah sendu yang menaungi Persija, berbanding terbalik dengan PSM Makassar. Di Grup H, 'Juku Eja' kini dengan gagah memuncaki klasemen dengan bekal 8 poin atau terpaut satu angka dari Home United.
Kesempatan PSM untuk lolos ke semifinal zona Asia Tenggara pun diyakini begitu besar. Mereka menyisakan dua laga dengan menjamu Home United pada 30 April dan bertamu ke markas Lao Toyota (Laos) pada 14 Mei mendatang.
Menghadapi dua tim tersebut, PSM di atas kertas diprediksi dapat mendulang 3-6 poin. Laga menghadapi Home United nantinya akan begitu krusial. Kemenangan menjadi harga mati bagi PSM. Karena raihan tiga poin akan semakin menjauhkan kejaran dari Home United.
Para pemain PSM merayakan gol ke gawang FC Kaya. Foto: AFC
ADVERTISEMENT
Berlaga di kandang sendiri, PSM pun pantas percaya diri. Mereka belum pernah kalah dari dua laga. Kala bersua di Singapura, PSM juga mampu memetik satu angka setelah mengakhiri laga dengan skor 1-1.
Jika mampu meraih poin penuh atas Home United, langkah menuju Laos pun akan terasa lebih ringan. Apalagi, PSM memiliki modal apik kala menggasak Lao Toyota 7-3 di Pakansari pada Maret lalu.
Melihat situasi itu, tumpuan pecinta sepak bola nasional kini berada pada pundak Wiljan Pluim dan kolega. Mampukah PSM menyamai pencapaian Persija pada musim lalu dengan melaju ke semifinal zona Asia Tenggara? Menarik dinantikan.