Bekuk Udinese, Lazio Merangsek ke Posisi Ketiga

9 April 2018 0:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Immobile melakukan selebrasi. (Foto: AFP/Vincenzo Pinto)
zoom-in-whitePerbesar
Immobile melakukan selebrasi. (Foto: AFP/Vincenzo Pinto)
ADVERTISEMENT
Tiga poin krusial berhasil dipetik Lazio dari laga Serie A pekan ke-31 menghadapi Udinese, Minggu (8/4/2018) malam WIB. Bermain di Dacia Arena, Udine, Lazio menang tipis 2-1.
ADVERTISEMENT
Lazio tertinggal lebih dulu ketika Udinese mencetak gol lewat Kevin Lasagna di menit ke-13. Dua gol balasan kemudian dilesakkan oleh Ciro Immobile (26') dan Luis Alberto (37') untuk memberi Lazio kemenangan.
Atas hasil ini, Lazio untuk sementara berhak atas posisi tiga klasemen, menggusur Roma ke urutan empat dan Internazionale ke urutan lima. Sedangkan, kekalahan ini tak mengubah posisi Udinese di urutan ke-13.
***
Inter baru saja menelan kekalahan dari Torino dan ini jadi kans besar bagi Lazio untuk merangsek ke empat besar. Pada laga ini mereka memang tidak diperkuat Marco Parolo yang mengalami cedera, tetapi Simone Inzaghi masih punya senjata lain dalam diri Felipe Anderson. Alberto yang biasa bermain di belakang Immobile digeser ke tengah, sementara Anderson menggantikan peran Alberto.
ADVERTISEMENT
Namun, Udinese bukan tim yang bisa dianggap remeh. Meski saat ini hanya berada di urutan ke-13, mereka beberapa kali pernah menghadirkan kejutan bagi tim-tim mapan. Massimo Oddo dalam laga ini memainkan pakem andalannya 3-5-2. Pemain-pemain kunci macam Danilo, Jakub Jankto, Ali Adnan, dan Kevin Lasagna juga semuanya bisa turun berlaga.
Dan benar saja. Sejak awal, Udinese-lah yang mengambil kendali permainan. Mereka memang tak banyak menguasai bola, tetapi tekanan-tekanan mereka membuat para pemain Lazio kesulitan mengembangkan permainan. Bahkan, Udinese akhirnya berhasil unggul lebih dulu lewat sebuah serangan balik.
Serangan balik itu diinisiasi oleh Bram Nuytinck, bek sentral sisi kanan milik Udinese. Nuytinck melepas sebuah umpan jauh yang berhasil dikejar oleh Jens Stryger Larsen. Stryger Larsen kemudian mengirim umpan silang yang berhasil ditanduk lewat sebuah diving header dari Lasagna.
ADVERTISEMENT
Gol itu membuat para pemain Lazio panik. Mereka pun berusaha secepat mungkin mencetak gol balasan. Akan tetapi, kepanikan itu justru membuat mereka jadi terburu-buru dalam membangun serangan. Alhasil, serangan-serangan itu jadi mudah dipatahkan dan Udinese pun jadi semakin mudah menyerang balik pula.
Walau begitu, intensitas tak bisa ditipu. Lazio pun akhirnya menemukan buah dari ketelatenan mereka lewat gol yang dicetak --siapa lagi kalau bukan-- Immobile. Anderson yang menerima umpan lambung menyodorkan bola kepada Senad Lulic. Oleh Lulic, bola diarahkan ke tengah kotak penalti dan tanpa kesulitan, Immobile menyocor bola masuk ke gawang Albano Bizzarri.
Luis Alberto makin bersinar.  (Foto: AFP/Filippo Monteforte)
zoom-in-whitePerbesar
Luis Alberto makin bersinar. (Foto: AFP/Filippo Monteforte)
Selepas gol Immobile, baru serangan Lazio berjalan lancar. Gol kedua pun berhasil mereka cetak lewat kaki Luis Alberto. Gol ini sendiri berasal dari sebuah permainan kombinasi satu-dua yang melibatkan Immobile dan Anderson. Usai menerima umpan Immobile, Alberto sukses menaklukkan Bizzarri di tiang dekat.
ADVERTISEMENT
Gol ini jadi penutup yang manis bagi Lazio untuk babak pertama.
Babak kedua, tempo pertandingan sedikit melambat. Turunnya tempo ini justru disebabkan oleh ketenangan para pemain Lazio dalam menguasai bola. Mereka bermain lebih sabar dan struktur permainan mereka jadi lebih terjaga.
Sialnya, dengan cara seperti itu Udinese juga bisa lebih punya waktu untuk memikirkan cara menetralisir dominasi Lazio tersebut. Perlahan, para pemain tuan rumah mampu mencari metode yang pas untuk melancarkan pressing yang jadi senjata mereka pada babak pertama. Dialektika taktikal ini pada akhirnya berujung pada kebuntuan.
Pressing Udinese tadi berujung pada keberhasilan mereka naik ke area pertahanan Lazio. Namun, mereka harus menemui blokade pertahanan yang rapat. Di sisi lain, Lazio sendiri gagal mendapatkan momentum untuk kembali menaikkan tempo permainan. Kedua tim jadi 'terlalu siap' dalam menghadapi segala yang dihadirkan sang lawan.
ADVERTISEMENT
Situasi ini terjadi sampai peluit panjang ditiup. Tanpa adanya gol tambahan, kemenangan tetap jadi milik Gli Aquilotti.