Benzema kepada Presiden Federasi Prancis: Jangan Ganggu Saya

11 Oktober 2018 17:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Karim Benzema menghadiri perayaan Real Madrid sebagai juara Liga Champions di Stadion Santiago Bernabeu. (Foto: Oscar Del Pozo/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Karim Benzema menghadiri perayaan Real Madrid sebagai juara Liga Champions di Stadion Santiago Bernabeu. (Foto: Oscar Del Pozo/AFP)
ADVERTISEMENT
Musim 2018/2019 jadi titik balik Karim Benzema. Dia kembali menemukan ketajamannya setelah termaram selama beberapa musim ke belakang.
ADVERTISEMENT
Benzema sudah mengantongi 4 gol dalam 613 menit yang sudah dilakoninya bersama Real Madrid di La Liga, atau membutuhkan 153,25 menit untuk mengukir satu golnya. Sebuah peningkatan signifikan dibanding musim lalu yang harus menempuh 431,2 menit untuk menceploskan satu gol.
Benzema juga sukes masuk jadi nomine Ballon d'or 2018, bukti bahwa kredbilitasnya sebagai pemain kelas dunia. Namun, sebaik-baiknya performa Benzema akan menjadi hampa di mata Timnas Prancis. Seperti yang baru-baru ini dikemukakan Presiden Federasi Prancis (FFF), Noel Le Graet.
"Saya tidak menentang Karim. Dia selalu bersikap baik ketika bersama tim. Namun, saya pikir dia sudah berakhir dengan Les Bleus --terutama karena (performa) dia telah menurun dalam beberapa waktu lalu," kata Graet sebagaimana dilansir L’équipe.
ADVERTISEMENT
Menanggapi anggapan tersebut, Benzema tak tinggal diam. Melalui akun Twitter-nya, penyerang berdarah Aljazair itu meminta Graet tidak ikut campur dengan kariernya.
"Tuan Le Graet, saya minta Anda melupakan saya dan jangan ganggu saya. Prancis adalah juara dunia dan itu yang penting, sisanya sia-sia. Terima kasih." #LeGraet #ThatIsEnough #GiveMeABreak
Prancis memang tak lagi jadi sahabat Benzema, setidaknya sejak terakhir kali tampil di Nice, kala mencetak dwigol saat Prancis menundukkan Armenia 4-0 di laga persahabatan tiga tahun silam.
Skandal video porno yang juga menyeret Mathieu Valbuena jadi alasan yang membuatnya terlempar dari skuat Les Bleus. Menurut Benzema, Le Graet telah memanfaatkan skandal itu menyudutkan kariernya di level internasional dan mengintervensi pemilihan skuat Prancis. Alhasil, Didier Deschamps pun mengabaikannya di Piala Eropa 2016 dan Piala Dunia 2018.
ADVERTISEMENT
Karim Benzema di laga Deportivo Alaves vs Real Madrid. (Foto: REUTERS/Vincent West)
zoom-in-whitePerbesar
Karim Benzema di laga Deportivo Alaves vs Real Madrid. (Foto: REUTERS/Vincent West)
Benzema memulai kariernya di tim utama Prancis setelah mencicipi kompetisi internasional bersama tim junior. Kala itu Raymond Domenech memanggilnya saat Prancis melakukan uji tanding dengan Yunani pada November 2006. Potensinya makin nyata saat berhasil menggamit topskorer dan Pemain Terbaik Ligue 1 edisi 2007/2008.
Kontribusinya untuk Prancis juga tak bisa dipandang setengah mata. Total 27 gol dicetaknya dari 81 pertandingan. Jumlah lesakan tersebut juga membuatnya masuk dalam daftar 10 besar pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah Prancis.