Bertahan dengan Rapi, Cara Timnas Jerman Meredam Prancis

6 September 2018 5:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pemain Jerman dalam sesi latihan. (Foto: REUTERS/Michael Dalder)
zoom-in-whitePerbesar
Para pemain Jerman dalam sesi latihan. (Foto: REUTERS/Michael Dalder)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Timnas Jerman akan memulai perjalanan mereka dalam ajang UEFA Nations League. Pada laga perdana Grup 1 Liga A, Jumat (7/9/2018) dini hari WIB di Allianz Arena, mereka langsung diadang oleh lawan tangguh: juara Piala Dunia 2018, Timnas Prancis.
ADVERTISEMENT
Di Piala Dunia 2018, Timnas Jerman menorehkan perjalanan yang buruk. Bersaing dengan Swedia, Meksiko, dan Korea Selatan di fase grup, Jerman tidak lolos ke fase gugur setelah hanya menduduki peringkat tiga klasemen akhir. Raihan itu merupakan yang terburuk bagi Jerman dalam 80 tahun terakhir di ajang Piala Dunia.
Timnas Jerman, yang juga merupakan juara Piala Dunia 2014, tidak ingin menanggung malu di ajang UEFA Nations League ini. Hal ini ditegaskan oleh Toni Kroos, salah satu penggawa Timnas Jerman yang akan ikut ambil bagian dalam laga melawan Prancis nanti.
"Ketika Anda melakukan sebuah kesalahan, tentu Anda ingin memperbaiki kesalahan tersebut. Kami ingin menjadikan laga melawan Prancis sebagai sebuah kesempatan menebus dosa. Kami ingin menjadikan laga itu sebagai penanda. Penanda kebangkitan kami untuk tahun-tahun selanjutnya," ujar Kroos seperti dilansir Reuters.
ADVERTISEMENT
Untuk mencapai tujuan tersebut, pelatih Timnas Jerman, Joachim Loew, sudah menyiapkan cara agar timnya dapat meraih kemenangan. Sadar bahwa Jerman memiliki pertahanan yang buruk, dia berujar bahwa dia akan menjadi pertahanan sebagai fondasi dasar permainan dalam laga melawan Prancis nanti.
"Anda bisa merasakan bahwa tim kami (Jerman) harus memperbaiki beberapa hal. Salah satunya, kami harus percaya diri ketika bertahan dan semua pemain harus terlibat ketika bertahan. Kami harus menjaga agar gawang kami tidak mudah kebobolan. Itu yang penting," ujar Loew.
"Apa pun sistem permainan yang kelak kami terapkan, penting bagi pemain untuk memerhatikan pertahanan. Tugas itu tidak hanya menjadi milik pemain bertahan saja, tapi jadi tanggung jawab semua pemain. Permainan kami harus lebih seimbang lagi," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Korea Selatan kalahkan Jerman 2-0. (Foto: REUTERS/Dylan Martinez)
zoom-in-whitePerbesar
Korea Selatan kalahkan Jerman 2-0. (Foto: REUTERS/Dylan Martinez)
Pada ajang Piala Dunia 2018, pertahanan buruk menjadi sumber petaka bagi Die Mannschaft. Total, Jerman kebobolan empat gol pada laga fase grup Piala Dunia. Proses dari empat gol tersebut pun sama, yaitu melalui serangan balik. Maksud dari organisasi pertahanan Loew ini adalah agar Jerman lebih waspada terhadap serangan balik, apalagi Prancis andal dalam melakukan hal tersebut.
Selain berbicara soal permainan timnya, Loew juga memastikan nasib Mesut Oezil yang memutuskan pensiun dari Timnas Jerman tidak lama setelah Piala Dunia 2018 usai. "Dia sudah mengumumkan untuk pensiun dari Timnas, dan dia sudah mengungkapkan alasannya. Ketika seseorang sudah mengumumkan pensiunnya seperti dia (Oezil), tak ada arti membawanya kembali ke tim ini," ujar Loew.
ADVERTISEMENT