Betapa Mudahnya Ruben Neves Memperkenalkan Diri

14 Agustus 2018 18:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gelandang andalan Wolverhampton, Ruben Neves. (Foto: Reuters/Craig Brough)
zoom-in-whitePerbesar
Gelandang andalan Wolverhampton, Ruben Neves. (Foto: Reuters/Craig Brough)
ADVERTISEMENT
Ruben Neves adalah pemain yang tak pernah kesulitan untuk mengenalkan dirinya ke publik.
ADVERTISEMENT
Pada usia 18 tahun, dia mengenalkan diri ke publik dunia setelah jadi kapten termuda sepanjang sejarah Liga Champions. Kala itu dia memimpin klubnya, FC Porto, di laga fase grup menghadapi Maccabi Tel Aviv pada Oktober 2015.
Pada musim panas di tahun yang sama, dia sudah lebih dulu menunjukkan potensi besarnya saat membawa Portugal menembus partai final Piala Eropa U-21. Meski gagal juara, bakat Neves sudah mulai dilihat banyak pemantau bakat klub-klub besar.
Setelah berhasil menembus tempat inti di Porto, nama Neves semakin dikenal. Apalagi dia kemudian jadi buruan klub-klub besar seperti Liverpool, Arsenal, hingga Chelsea. Namun, namanya semakin sering didengar justru bukan karena dia pindah ke klub-klub itu.
Nama Neves makin menggaung karena pada musim panas 2017, dia memutuskan untuk hengkang ke Wolverhampton Wanderers, klub yang kala itu berlaga di divisi dua Liga Inggris (Championship, red). Transfer yang mendapat titel 'The Strangest Transfer of The Year' dari Bleacher Report.
ADVERTISEMENT
Ruben Neves pemain baru Wolves. (Foto: Instagram/Wolverhampton Wanderers)
zoom-in-whitePerbesar
Ruben Neves pemain baru Wolves. (Foto: Instagram/Wolverhampton Wanderers)
Kebetulan, transfer itu juga merupakan transfer termahal sepanjang sejarah Wolves--sebutan Wolverhampton--, karena Neves didatangkan dengan banderol 15,8 juta poundsterling. Jadilah nama Neves semakin dikenal publik, terlebih karena ketika dia berseragam Wolves, dia memiliki 92 penampilan untuk Porto meski usianya kala itu baru 20 tahun.
Championship mungkin saja tak terlalu dilirik banyak orang, tapi Neves tetaplah mendapat sorotan kendati tak bermain di Premier League. Sebab, bersama Wolves, dia mampu menunjukkan penampilan gemilang yang membawa klubnya jadi jagoan pada musim 2017/18 lalu.
Meski hanya mencetak 6 gol sepanjang musim, Neves tetap saja berpendar dan membuatnya terus dikenal. Terlebih, Wolves sukses dibawanya menjadi kampiun Championship sekaligus memastikan satu tiket otomatis ke Premier League. Dia juga terpilih masuk dalam Tim Terbaik Championship pada musim lalu.
ADVERTISEMENT
Ruben Neves, sang spesialis tendangan bebas milik Wolverhampton Wanderers. (Foto: Action Images via Reuters/Craig Brough)
zoom-in-whitePerbesar
Ruben Neves, sang spesialis tendangan bebas milik Wolverhampton Wanderers. (Foto: Action Images via Reuters/Craig Brough)
Premier League memang merupakan panggung yang berbeda ketimbang Championship atau Liga Portugal. Premier League adalah tempat di mana tak semua pemain bagus bisa jadi bintang. Ini adalah tempat di mana banyak pemain yang baru datang tak mendapat jalan mudah untuk memperkenalkan diri.
Beruntung, seperti yang sudah dituliskan di pembuka tulisan ini, Neves bukanlah pemain yang sulit mengenalkan diri. Pada laga Premier League pertamanya, dia sukses memperkenalkan dirinya kepada para pecinta Premier League lewat gol plus penampilan ciamik.
Pada laga kontra Everton, Sabtu (11/8/2018) silam, Neves mencetak gol tendangan bebas yang membuat orang lupa bahwa Jordan Pickford baru saja tampil gemilang di Piala Dunia 2018. Tendangan bebas itu amat ciamik dan jelas tak berasal dari kaki pemain yang biasa-biasa saja.
ADVERTISEMENT
Neves, di laga itu, menunjukkan bahwa selain gelandang cerdik, pengatur tempo ulung, dan penyeimbang lini tengah, juga punya tembakan-tembakan keras mematikan. Buktinya, tujuh gol yang dia ciptakan sejak berseragam Wolves semuanya berasal dari luar kotak penalti.
Gol tendangan bebas Ruben Neves ke gawang Everton. (Foto: REUTERS/Darren Staples)
zoom-in-whitePerbesar
Gol tendangan bebas Ruben Neves ke gawang Everton. (Foto: REUTERS/Darren Staples)
Tanpa bermaksud hiperbolis, Neves sedang membuktikan bahwa dia punya kapabilitas untuk jadi salah satu gelandang terbaik di Premier League. Sang manajer, Nuno Espirito Santo, juga meyakini hal tersebut. Bahwa sang orkestrator di timnya itu memang punya atribut lengkap.
"Kami melakukan build-up dari belakang, dan mengumpan, dan terus memberi support. Ruben, dengan kualitas yang dimilikinya, harus memberi kami hal itu. Dan dia akan melakukannya setiap saat di semua situasi: menang, kalah, atau imbang," kata Santo seperti dilansir The Guardian.
ADVERTISEMENT
Usia Neves saat ini baru menyentuh 21 tahun, tapi dia adalah nyawa permainan Wolves. Konsistensi jelas dibutuhkan pemain seusianya untuk bisa menopang Wolves bertahan di Premier League, atau bahkan menembus papan tengah klasemen. Sebab, pemain-pemain yang ada di sekelilingnya punya kualitas tak buruk untuk meringankan beban dia.
Jika berhasil menaklukkan Premier League bersama Wolves, barulah Neves bisa memperkenalkan diri ke level berikutnya: Sebagai bintang baru sepak bola Portugal.