Bhayangkara FC Diimbangi Bali United di Kandang

13 September 2019 17:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Bali United dan Bhayangkara berduel. Foto: Dok. Media Bali United
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Bali United dan Bhayangkara berduel. Foto: Dok. Media Bali United
ADVERTISEMENT
Tak ada pemenang pada laga pekan 18 Liga 1 2019 yang mempertemukan Bhayangkara FC dan Bali United. Bersua di Stadion Patriot Chandrabhaga, Jumat (13/9/2019) sore WIB, kedua tim harus rela bermain imbang 0-0.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, hasil ini mampu membawa Bhayangkara FC naik satu tingkat di klasemen sementara --ke posisi 10-- dengan raihan 10 poin. Bali United sendiri tidak beranjak dari peringkat pertama klasemen dengan torehan 41 poin.
***
Bhayangkara memulai laga ini dengan menurunkan para pemain intinya. Dendy Sulistyawan, Adam Alis, Hedipo Gustavo, dan Bruno Matos mengisi lini depan. Lini tengah diisi Lee Yu-jun dan T. M. Ichsan, sedangkan lini pertahanan dipimpin Anderson Salles dan Jajang Mulyana.
Sementara itu, Bali United juga turun dengan skuat terbaik. Ilija Spasojevic, Stefano Lilipaly, Melvin Platje, dan Paulo Sergio mengisi lini depan, ditemani Fadhil Sausu dan Brwa Nouri di lini tengah. Lini pertahanan dikomandoi duet Leonard Tupamahu dan Willian Pacheco.
ADVERTISEMENT
Pada awal-awal pertandingan, laga berjalan sedikit lambat. Penyesuaian tampak dilakukan kedua tim yang baru kembali tampil setelah masa libur. Namun, alih-alih tuan rumah, justru Bali United sebagai tamulah yang mampu menyengat terlebih dahulu pada menit ke-6 lewat sontekan Spasojevic.
Namun, seiring berjalannya laga, Bhayangkara mulai jadi tim yang lebih agresif. Kehadiran Matos dan Gustavo membuat tekanan dari Bhayangkara lebih bertaji. Liarnya pergerakan dari dua pemain ini membuat bek-bek Bali United sedikit kerepotan.
Pada beberapa momen, Matos mampu memberikan ancaman lewat sepakan dan dribel-dribel yang ia lakukan. Pergerakannya bersinergi dengan Dendy maupun Adam Alis yang juga konstan bergerak di area sepertiga akhir Bali. Sedangkan Gustavo, ia tampak masih berusaha menyesuaikan diri.
ADVERTISEMENT
Menghadapi tekanan agresif dari Bhayangkara ini, Bali United mencoba untuk melepaskan serangan balik dalam beberapa kesempatan. Mereka coba memanfaatkan umpan-umpan panjang, dan mengandalkan tinggi badan Spasojevic untuk memantulkan bola.
Namun, upaya dari Bali ini tak membuahkan hasil. Tekanan yang diterapkan para pemain Bhayangkara cukup kuat, sehingga itu mengganggu aliran bola panjang dari Bali. Tidak hanya itu, Spasojevic pun acap mendapatkan pengawalan dari Jajang maupun Salles.
Pada sisa waktu 5 menit akhir babak pertama, kebuntuan masih menghinggapi kedua tim. Bhayangkara aktif menekan, tapi kesulitan menciptakan tembakan yang mengarah ke gawang.
Sedangkan Bali United, mereka coba untuk menekan balik. Tapi, mereka masih tertelan tekanan aktif para pemain Bhayangkara. Akibat dari kebuntuan ini, skor 0-0 tetap bertahan sampai babak pertama rampung.
ADVERTISEMENT
Memasuki babak kedua, Bhayangkara masih jadi tim yang lebih menekan. Beberapa kali, Paul Munster selaku pelatih Bhayangkara terlihat memberikan instruksi agar para pemainnya bergerak lebih banyak lagi.
Sementara itu, Bali United masih terkurung dalam tekanan agresif pemain Bhayangkara. Sadar bahwa timnya butuh suntikan tenaga baru. Stefano 'Teco' Cugurra memasukkan Yabes Roni pada menit 58. Ia masuk menggantikan Lilipaly yang tidak main maksimal di laga ini.
Bhayangkara langsung merespons pergantian yang dilakukan Bali tersebut. Dua menit berselang, mereka memasukkan Herman Dzumafo, menggantikan Gustavo yang juga tidak main maksimal. Hadirnya Dzumafo ini membuat tekanan Bhayangkara tetap terjaga.
Dzumafo juga memberikan dimensi lain di lini serang Bhayangkara. Penempatan posisinya yang baik kerap menyulitkan bek-bek Bali. Bukan cuma itu, fisiknya yang mumpuni membuatnya mampu meladeni duel-duel fisik dengan Pacheco dan Tupamahu, sesuatu yang tidak bisa dilakukan Gustavo.
ADVERTISEMENT
Sadar bahwa masuknya Yabes saja tidak cukup, Teco kembali memberikan suntikan baru di lini serang pada menit 77. Spasojevic keluar, digantikan Fahmi Al-Ayyubi. Dengan kecepatan yang ia miliki, Fahmi diharapkan dapat memberikan perubahan di lini serang Bali.
Tak lama kemudian, Bhayangkara kembali merespons perubahan yang dilakukan Bali ini. Mereka memasukkan Wahyu Subo Seto untuk menggantikan Adam Alis pada menit 79. Perubahan yang dilakukan ini membuat sisa 10 menit akhir babak kedua tetap berlangsung dengan tensi tinggi.
Bali berusaha keras untuk membuka angka. Fahmi mampu membuat ledakan-ledakan kecil di lini pertahanan Bhayangkara lewat kecepatannya. Pada menit 90, ia bahkan hampir mencetak gol. Sayang, penetrasinya masih mampu dihalau Jajang.
Bhayangkara sendiri masih coba melepas berbagai peluang, termasuk lewat upaya tembakan jarak jauh. Namun, berbagai peluang yang mereka lepaskan ini gagal menembus gawang Bali. Alhasil, hingga laga usai, skor 0-0 tetap bertahan.
ADVERTISEMENT