Blunder-blunder yang Membuat Persija Keok di Kandang Home United

9 Mei 2018 7:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Home United vs Persija Jakarta (Foto: Media Persija)
zoom-in-whitePerbesar
Home United vs Persija Jakarta (Foto: Media Persija)
ADVERTISEMENT
Kesalahan demi kesalahan yang dilakukan meruntuhkan rencana Persija Jakarta untuk memenangi pertandingan. Selain itu, tidak ada skema serangan berbahaya maupun respons tepat dari seorang Stefano 'Teco' Cugurra.
ADVERTISEMENT
Bermain di Stadion Jalan Besar, Singapura, dalam leg pertama semifinal zona Asia Tenggara AFC Cup melawan Home United, Selasa (8/5/2018), 'Macan Kemayoran' mesti menelan kekecewaan seusai kalah dengan skor 2-3.
Dengan sistem home-away, dua gol yang dicetak skuat arahan Teco itu berarti banyak bagi mereka saat memainkan leg kedua di kandang pada 15 Mei mendatang. Namun, kekalahan tersebut tetap harus disesali. Mengapa demikian?
Merujuk pada statistik, Persija sebenarnya dapat mendominasi pertandingan. Sebab, mereka dapat unggul dalam beberapa aspek. Mulai dari penguasaan bola yang mencapai 53%, total upaya tembakan (13 berbanding 8), sampai jumlah tembakan yang mengarah tepat ke gawang (6 berbanding 4).
Jika diuraikan, dominasi tersebut tidak lepas dari keputusan Home United yang menerapkan penjagaan daerah di sepertiga akhir pertahanannya sendiri. Ketika mereka tidak memegang bola, Home United berupaya bertahan di kedalaman. Mereka berusaha menutup celah-celah di teritorial pertahanan sendiri.
ADVERTISEMENT
Mereka juga menumpuk pemain di sekitar garis kotak penalti. Hal tersebut terlihat dari pergerakkan dua gelandang mereka yang dominan berada di depan kotak penalti. Dengan begitu, bola lebih sering berada di kaki pemain Persija. Dan, bola juga cenderung menggelinding di area Home United.
Namun, dengan kombinasi itu, barisan bertahan Home United bisa mematikan skema serangan Persija. Apa sebabnya? Jawabannya terletak pada kerapatan dan kedisiplinan Home United untuk membuat garis pertahanan mereka tetap rendah.
Mereka tidak tertarik untuk mengejar dan mematikan pemain Persija yang sedang menguasai bola dengan sesegera mungkin. Mereka memutuskan untuk menunggu dan berusaha meminimalkan ruang gerak pemain depan Persija.
Hasilnya, dua sayap Persija, Riko Simanjuntak dan Novri Setiawan, sulit untuk melakukan cut inside, umpan lambung, maupun umpan tarik. Selain itu, pencetak gol terbanyak Persija, Marko Simic, terus mendapat kawalan ketat yang membuatnya cuma mampu melepaskan 2 upaya tembakan.
Jumlah sentuhan Marko Simic vs Home United (Foto: The-AFC.com)
zoom-in-whitePerbesar
Jumlah sentuhan Marko Simic vs Home United (Foto: The-AFC.com)
Kalau dilihat lebih jauh, kerapatan barisan bertahan Home United berdampak pula pada aliran bola Persija. Dua distributor Persija, Sandi Sute dan Rohit Chand, selalu kesulitan untuk mengarahkan bola. Pasalnya, pemain-pemain yang berada di area pertahanan Home United tidak punya ruang yang cukup.
ADVERTISEMENT
Tidak heran apabila dalam interval pertama, Sandi dan Rohit cuma mampu memberikan 4 umpan sukses ke lini depan. Bola yang tidak mengalir dengan lancar itu jadi pangkal dari kegagalan Persija melancarkan serangan.
Beruntung bagi Teco -demikian Cugurra disapa-, pemain-pemainnya begitu trengginas dalam memanfaatkan situasi bola mati. Dua gol yang dilesakkan via sepakan penjuru jadi bukti sahih.
Selain itu, ada beberapa hal lainnya yang mempengaruhi hasil pertandingan. Berikut hal-hal yang telah kumparan (kumparan.com) rangkum:
Home United vs Persija Jakarta (Foto: Media Persija)
zoom-in-whitePerbesar
Home United vs Persija Jakarta (Foto: Media Persija)
Fluiditas Lini Depan Home United
Sebagai pemain yang berada paling dekat dengan gawang Persija, tugas Song Ui-Young tidak hanya mencetak gol. Sebabnya, dia selalu turun membantu pemain tengah membangun serangan dan bergerak melebar demi menciptakan ruang di lini pertahanan Persija.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, keputusan Vava Mario Yagalo untuk mengawal ketat Song Ui-Young membuat pertahanan Persija jadi renggang. Hal itu terlihat ketika Song Ui-Young bergerak menjauh dari pertahanan Persija, Vava dengan segera meninggalkan posnya untuk membatasi ruang gerak Song Ui-Young.
Pun demikian dengan Shahril Ishak. Pemain bernomor punggung 17 itu selalu bergerak melebar dan turun menjemput bola ke area tengah lapangan. Satu yang mencolok dari Shahril adalah keputusannya dalam mengakhiri serangan. Dia lebih memilih menyodorkan umpan ketimbang melakukan tembakan.
Blunder-blunder yang Membuat Persija Kalah
Mari sepakati bersama, rotasi yang dilakukan Teco tidak berjalan dengan sempurna. Rizky Darmawan, Vava, dan Valentino Telaubun, tidak bermain seapik Andritany Ardhiyasa, Jaimerson Xavier, dan Rezaldi Hehanusa. Simpulan itu tercermin dari keputusan-keputusan yang diambil oleh ketiga permain tersebut.
ADVERTISEMENT
Gol perdana Home United pada menit kedua tercipta karena kesalahan Maman dalam mengantisipasi laju bola. Namun, Maman bukanlah satu-satunya aktor yang mesti disoroti. Pasalnya, Vava pun harus ikut bertanggung jawab dalam proses terciptanya gol bunuh diri itu.
Vava yang berada di kotak penalti tidak bisa menutup memangkas jarak dengan Maman. Dia malah bergerak ke depan dengan maksud membuat jebakan offside kepada Song Ui-Young. memilih bergerak ke depan ketimbang meminimalkan ruang gerak Song Ui-Young yang siap menyambar bola.
Blunder Vava tidak berhenti sampai di situ. Pada menit ketujuh, dia kembali melakukan satu keputusan yang kurang tepat. Ketika Song Ui-Young lepas dari kawalan Maman, Vava yang harusnya menunggu Song Ui-Young di kedalaman malah memilih untuk mengadang pergerakkan Song Ui-Young dengan sesegera mungkin.
ADVERTISEMENT
Nahas, dia malah tergelincir. Akibatnya, Song Ui-Young dapat menggandakan keunggulan Home United dengan mudah.
Kesalahan yang paling signifikan dilakukan oleh Rizky pada menit ke-79. Dia salah dalam mengantisipasi sepakan jarak jauh Hafiz Nor. Padahal, Rizky sudah dalam posisi yang tepat untuk menepis bola. Karena kesalahan-kesalahan itulah pada akhirnya Persija harus mengakui keunggulan Home United.