Blunder De Gea (Lagi) dan Kritik untuk Bola Piala Dunia

16 Juni 2018 4:35 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Blunder David De Gea. (Foto: REUTERS/Murad Sezer)
zoom-in-whitePerbesar
Blunder David De Gea. (Foto: REUTERS/Murad Sezer)
ADVERTISEMENT
Cristiano Ronaldo tampil sebagai bintang saat Tim Nasional (Timnas) Portugal bermain imbang 3-3 dengan Spanyol, Sabtu (16/6/2018) dini hari WIB. Dalam laga di Fisht Stadium, Ronaldo memborong trigol Selecao das Aquinas.
ADVERTISEMENT
Torehan hat-trick Ronaldo lantas menjadi tajuk yang paling banyak dibicarakan setelah laga. Namun, ada satu topik lain yang juga patut disorot: blunder penjaga gawang Spanyol, David de Gea.
Saat pertandingan memasuki menit ke-44, De Gea sebenarnya mampu menghalau bola tendangan kaki kiri Ronaldo dari luar kotak penalti. Bola sempat membentur ke tanah sebelum coba ditangkap sang penjaga gawang. Antisipasi De Gea tidak sempurna sehingga bola masuk ke gawang Spanyol dan Portugal unggul 2-1.
Blunder tersebut sekaligus mengonfirmasi ketidaknyamanan De Gea terhadap Adidas Telstar, yang menjadi bola resmi Piala Dunia 2018. Sebelum turnamen berlangsung, dia sempat menyatakan bahwa bola sangat aneh, terlalu ringan, dan bisa merepotkan para penjaga gawang.
Laga melawan Portugal bukanlah kali pertama De Gea melakukan blunder gara-gara Adidas Telstar. Dia juga melakukan hal serupa saat Spanyol melawan Swiss pada awal Juni 2018.
ADVERTISEMENT
Eks penjaga gawang Atletico Madrid ini tak lekat menangkap bola hasil sepakan Stephan Lichtsteiner. Bola muntah langsung disambar oleh Ricardo Rodriguez dan keunggulan Spanyol sirna.
Melakukan blunder di uji tanding tak membuat Julen Lopetegui, pelatih Spanyol saat itu, menyudutkan De Gea. Bagi sang juru taktik, De Gea tetap pantas menyandang status kiper nomor satu La Furia Roja. Maklum saja, pengalamannya cukup panjang dengan 29 penampilan bersama timnas. Rapor sosok kelahiran 7 November 1990 ini juga apik, yakni hanya kemasukan 20 gol dan mencatatkan 15 clean sheet.
Memang blunder bukanlah sesuatu yang bisa terus dihindari seorang kiper. Sosok macam Oliver Kahn saja pernah melakukan kesalahan pada final Piala Dunia 2002. Begitu pula David Seaman di turnamen edisi yang sama.
ADVERTISEMENT
Portugal vs Spanyol. (Foto: REUTERS/Murad Sezer)
zoom-in-whitePerbesar
Portugal vs Spanyol. (Foto: REUTERS/Murad Sezer)
Tinggal bagaimana De Gea mengembalikan rasa percaya dirinya agar kembali tampil tangguh di bawah mistar gawang Spanyol. Karena kans Spanyol untuk melaju jauh di Piala Dunia kali ini masih terbuka lebar.
De Gea tentunya masih akan menjadi andalan Spanyol dalam pertandingan berikutnya menghadapi Iran dan Maroko. Dan, penjaga gawang terbaik Premier League musim 2017/18 harus membuktikan diri dengan penampilan apik, bukan blunder ala Loris Karius di final Liga Champions.