Bonucci Waspadai Rekam Jejak Ajax di Liga Champions Musim Ini

16 Maret 2019 2:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Leonardo Bonucci melakukan selebrasi setelah mencetak gol Juventus dalam laga menghadapi Frosinone. Foto: Massimo Pinca/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Leonardo Bonucci melakukan selebrasi setelah mencetak gol Juventus dalam laga menghadapi Frosinone. Foto: Massimo Pinca/Reuters
ADVERTISEMENT
Sudah diketahui siapa yang bakal menjadi lawan Juventus pada babak pertempat final Liga Champions 2018/19. Dari hasil drawing di markas UEFA, Nyon, Sewiss, Jumat (15/3/2019) malam WIB, I Bianconerri akan menantang wakil Belanda, Ajax Amsterdam.
ADVERTISEMENT
Nama Ajax saat ini memang tak sementereng klub-klub lain yang lolos ke perempat final Liga Champions macam Barcelona atau Manchester United, sehingga Juventus jelas lebih diunggulkan. Namun, hal itu bukan berarti bikin Ajax pantas dipandang sebelah mata.
Di musim 2018/19, pemilik empat trofi 'Si Kuping Besar' tersebut seolah kembali menunjukkan tajinya di kompetisi antarklub Eropa tertinggi. Mulai dari fase grup, Ajax tampil gemilang karena tak tersentuh kekalahan dari 6 partai (3 menang, 3 imbang) dan lolos ke 16 besar sebagai runner-up grup.
Penampilan Ajax di fase gugur lebih spektakuler yang dibuktikan dengan keberhasilan menyingkirkan juara bertahan, Real Madrid, pada babak 16 besar. Kemenangan 2-1 Madrid pada leg pertama menjadi tak ada artinya karena Ajax berhasil melakukan comeback via kemenangan 4-1 di leg kedua.
ADVERTISEMENT
Berangkat dari trek rekor Ajax yang apik itulah, Leonardo Bonucci mewanti-wanti rekannya di Juventus untuk waspada. Bukan tanpa sebab, jika keok di tangan Ajax, maka pupus sudah harapan mereka untuk mengakhiri puasa gelar Liga Champions selama dua dekade.
"Ajax adalah tim dengan pemain bertalenta, dinamis, dan mereka menyingkirkan Real Madrid. Hal-hal itu sudah cukup menggambarkan kekuatan mereka," kata Bonucci kepada Sport Mediaset dilansir Football Italia.
Sosok yang sempat berseragam AC Milan itu benar. Kebangkitan Ajax tak terlepas dari kombinasi apik pemain senior dan pemain muda potensial. Matthijs de Light, misalnya, yang baru berusia 19 tahun, mampu membangun pertahanan kokoh dengan Daley Blind. Adapula Frenkie de Jong yang berusia 21 tahun sebagai pengatur lini tengah.
ADVERTISEMENT
Undian perempat final Liga Champions serta rute menuju final. Foto: kumparan/Basith Subastian
Namun, Bonucci menyebut proses Juventus menyingirkan Atletico Madrid di babak 16 besar, bisa menjadi modal positif untuk menghadapi Ajax. Tertinggal 0-2 pada leg pertama, Juventus berhasil melakukan comeback di Allianz Stadium usai menang 3-0.
"Kami siap untuk menghadapi dua laga besar di depan dengan kerendahan hati dan keyakinan usai cara kami menang di 16 besar. Kami bisa memberi para fan dua pertandingan yang lebih baik."
"Pokoknya, kami harus bisa menunjukkan permainan yang sama seperti yang kami lakukan di leg kedua melawan Atletico. Kami harus terus berusaha untuk bermain dengan sempurna, baik sekarang, nanti, hingga akhir musim," tutur pemain berusia 31 tahun ini.
Keberadaan Cristiano Ronaldo pun dianggap Bonucci bisa menjadi faktor pembeda. Megabintang asal Portugal itu mulai menunjukkan maginya di Liga Champions usai menjadi pahlawan Juventus di leg kedua melawan Atletico dengan menorehkan hat-trick.
ADVERTISEMENT
"Saya bisa katakan bahwa Ronaldo adalah alien, kredit besar untuk dirinya. Tapi, semua pemain juga tampil luar biasa saat melawan Atletico. Kami juga harus berterimakasih kepada para pendukung atas energi yang mereka berikan," pungkas Bonucci.