BOPI Beri Sinyal Kuat Terbitkan Rekomendasi Liga 2

19 Juni 2019 17:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sriwijaya FC saat berlaga melawan Bali United. Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/hp/18
zoom-in-whitePerbesar
Sriwijaya FC saat berlaga melawan Bali United. Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/hp/18
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) segera menerbitkan rekomendasi bagi PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) selaku operator kompetisi untuk menggulirkan Liga 2 2019. Semula, BOPI sempat menahan rekomendasi lantaran PT LIB belum sepenuhnya menyerahkan dokumen-dokumen klub peserta.
ADVERTISEMENT
Sejumlah persyaratan yang diminta BOPI mulai dari kelengkapan kontrak pemain, surat pernyataan PT yang menaungi klub, dan surat yang menyatakan bebas tunggakan gaji pemain.
Sebanyak 17 klub dari 21 kontestan dilaporkan sudah memberikan kelengkapan dokumen yang diminta BOPI pada Selasa (18/6). Sementara, sisanya yakni PSPS Riau, PSMS Medan, Sriwijaya FC, dan Persewar Waropen menyusul dokumen sehari setelahnya.
Sekretaris Jenderal BOPI, Sandy Suwardi Hasan, mengatakan bahwa terlambatnya penyerahan dokumen empat klub tersebut lantaran masih dalam proses penyelesaian di internal klub. Sriwijaya FC, misalnya. Klub yang berbasis di Stadion Bumi Sriwijaya, Palembang, itu terkendala masalah penyelesaian penunggakan gaji terhadap dua mantan pemainnya yaitu Yanto Basna dan Maldini Pali.
''Kalau soal gaji pemain sudah diselesaikan oleh Sriwijaya FC. Kami sudah mendapatkan surat resmi dari PT Sriwijaya yang menaungi klub, urusan internal mereka sudah selesai,'' kata Sandy ketika ditemui di Kantor BOPI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (19/6).
ADVERTISEMENT
Sekretaris Jenderal Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI), Sandi Suwardi Hasan (kanan) saat ditemui awak media. Foto: Ferry Adi/kumparan
Untuk PSPS Riau, lanjut Sandy, tunggakan gaji pemain hingga menyentuh angka Rp 2 miliar juga sudah selesai. Dari pernyataan PSPS yang diterima BOPI, klub beralias 'Askar Bertuah' ini sudah menyerahkan pembayaran gaji pemain kepada Gubernur Riau.
''Dan dalam surat yang kami terima, akan ada enam perusahaan yang sudah bersedia bekerja sama dengan Gubernur Riau untuk mendanai PSPS menjalani Liga 2 musim ini. Dana dari investor baru itu juga sekaligus membayarkan gaji kepada pemain musim lalu,'' sebut Sandy.
Nah, untuk PSMS Medan, klub beralias 'Ayam Kinantan' ini terkendala penunggakan gaji pemain untuk musim 2018. Jelang berakhirnya musim kompetisi, manajemen PSMS harus jatuh bangun melunasi gaji pemain karena keuangan klub tengah terseok-seok lantaran dana distribusi dari PT LIB tak turun secara merata.
ADVERTISEMENT
Kasus utang PSMS musim lalu itu tak lepas dari tunggakan dana distribusi musim 2018 oleh PT LIB. Untuk satu musim Liga 1, klub diberikan dana distribusi sebesar Rp 7,5 miliar dengan rincian Rp 5 miliar untuk pengelolaan klub dan Rp 2,5 miliar untuk pengembangan kompetisi usia dini.
Bukti pelunasan gaji pemain Sriwijaya FC. Foto: Dok. Sriwijaya FC
''Dari surat PSMS ini mereka menyantumkan bahwa manajemen PSMS akan melunasi gaji pemain sebesar 50 persen dan akan dikirimkan secara langsung kepada rekening pemain dan 50 persen lainnya akan dikirim langusung oleh PT LIB ke rekening pemain,'' ujar Sandy.
Sementara, untuk kasus Persewar Waropen terkendala dua poin yakni belum menyerahkan dokumen surat pernyataan bahwa tak lagi menunggak gaji pemain dan belum menyerahkan surat pengurusan pajak PT yang menaungi klub asal Papua tersebut.
ADVERTISEMENT
''Untuk Persewar masih ada satu item saja yang belum. Tetapi terlepas dari belum diberikannya kami masih menunggu karena dalam surat yang mereka ajukan akan diberikan waktu untuk mengurusnya,'' ucapnya.
''Mengapa kami berikan keringanan? Karena Persewar baru saja berubah dari klub amatir menuju profesional di mana mereka ini merupakan klub promosi di Liga 2,'' kata Sandy.
Terkait rekomendasi kompetisi bergulirnya Liga 2 yang diagendakan kick-off pada 22 Juni 2019 mendatang, BOPI akan mengumumkan dalam waktu dekat. Pasalnya, BOPI masih akan merekap seluruh dokumen peserta kompetisi.
''Paling lambat besok, Kamis (20/6), karena kami perlu kroscek secara keseluruhan,'' kata Sandy.