BOPI Turun Tangan, Bentuk Tim Verifikasi Liga 1

24 April 2019 14:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah suporter klub PSIS Semarang, Panser Biru melakukan gerakan koreografi dalam pertandingan lanjutan Liga 1 Indonesia antara PSIS melawan Persebaya Surabaya di Stadion Moch. Soebroto, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (22/7) Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah suporter klub PSIS Semarang, Panser Biru melakukan gerakan koreografi dalam pertandingan lanjutan Liga 1 Indonesia antara PSIS melawan Persebaya Surabaya di Stadion Moch. Soebroto, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (22/7) Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
ADVERTISEMENT
Kompetisi Liga 1 2019 diagendakan oleh Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) akan bergulir pada pertengahan Mei mendatang. Akan tetapi, sebelum 18 klub saling sikut berebut gelar juara, ada beberapa langkah yang mesti dirampungkan oleh federasi.
ADVERTISEMENT
Pertama, PSSI, melalui PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) selaku operator kompetisi, mesti melampirkan sejumlah laporan kesiapan terhadap Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang diwakilkan oleh Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI).
Laporan tersebut beberapa di antaranya meliputi badan hukum klub, data pemain baik lokal maupun asing serta neraca keuangan klub. Bila sejumlah persyaratan sudah lengkap, BOPI akan menelurkan 'lampu hijau' berupa surat rekomendasi untuk segera menggulirkan kompetisi.
Nah, untuk mengawal kompetisi tahun ini, BOPI tak hanya fokus memberikan rekomendasi semata. Sebab, lewat surat ketetapan tertanggal 11 April 2019 yang ditandatangani oleh Ketua Umum BOPI, Richard Sam Bera, menyatakan bahwa BOPI akan ikut andil melakukan verifikasi. Tak hanya Liga 1, tetapi juga Liga 2 2019.
ADVERTISEMENT
"Pertama, memutuskan bahwa membentuk tim verifikasi sebagai meningkatkan dan penguatan kelembagaan BOPI. Kedua, tim verifikasi bertugas melakukan verifikasi terhadap klub-klub peserta Kompetisi Sepak Bola Liga 1 dan 2 Tahun 2019 oleh PSSI," tulis dua dari enam putusan BOPI tersebut.
Langkah ini boleh terbilang bijak. Jika merujuk kasus-kasus yang terjadi di sepak bola nasional beberapa tahun belakangan, klub sempat alpa melaporkan neraca keuangan. Kasus ini bisa ditilik dari seringnya klub menunggak kewajibannya dalam persoalan gaji pemain.
PSMS Medan Foto: ANTARA FOTO/Septianda Perdana
Ambil contoh PSMS Medan yang masih belum menuntaskan kewajibannya kepada pemain sebesar Rp. 1,8 miliar. Selain itu ada juga Sriwijaya FC yang menunggak hampir Rp. 2,5 miliar. Jauh sebelumnya, Persegeres Gresik United yang sempat mentas di Liga 1 musim 2017 dan kini sudah terlempar ke Liga 3, masih belum melunasi kewajibannya membayarkan gaji sebanyak 22 pemain.
ADVERTISEMENT
Sebelum BOPI melakukan verifikasi, PT LIB per 18 April lalu sudah menyambangi sejumlah stadion klub Liga 1 untuk melakukan verifikasi kelayakan. Pada Rabu (24/4) ini, operator akan segera melaporkan kepada BOPI terkait hasil verifikasi yang dilakukan PT LIB.