Borok Watford Bernama Penyelesaian Akhir

2 Januari 2018 20:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Watford berhasil kalahkan Arsenal (Foto: Reuters/Paul Childs)
zoom-in-whitePerbesar
Watford berhasil kalahkan Arsenal (Foto: Reuters/Paul Childs)
ADVERTISEMENT
Banyak hal yang diubah oleh Marco Silva ketika menjadi juru taktik Watford. Salah satunya adalah bagaimana menghapus buruknya penampilan The Hornets di depan gawang lawan.
ADVERTISEMENT
Untuk mewujudkan itu, Silva melakukan banyak cara. Selain memfokuskan latihan pemain depan selama pemusatan latihan musim panas, ia mendatangkan beberapa pemain yang memiliki kompetensi, baik untuk menciptakan peluang maupun mencetak gol.
Tom Cleverley dan Will Hughes menjadi pembelian perdana Silva. Setelah keduanya, Silva mengamankan jasa Andre Gray --yang mencetak sembilan gol bagi Burnley musim lalu--, Richarlison, dan Marvin Zeegelaar.
Musim baru Premier League pun berjalan. Di bawah arahan Silva, Watford dikenal sebagai kesebelasan yang memiliki serangan balik apik, agresif terhadap lawan, dan memainkan tempo permainan dengan cepat.
Yang paling utama: catatan mencetak gol pada musim lalu yang buruk, tak terjadi lagi sekarang. Hingga 21 pertandingan yang sudah dimainkan, mereka hanya gagal mencetak gol pada lima laga saja.
ADVERTISEMENT
Apesnya, apa yang diinginkan oleh Silva kepada anak asuhnya tak sepenuhnya berjalan dengan lancar. Permasalahan Watford kini adalah penyelesaian akhir anak asuhnya begitu buruk di depan gawang lawan.
Menurut WhoScored, sejauh ini, Watford membukukan 11,5 percobaan per laga. Di balik angka tersebut, mereka hanya memiliki akurasi sepakan sebesar 34%, hanya mencetak 30 gol ke gawang lawan, dan hanya membukukan 2,9 sepakan akurat per laga.
Catatan tersebut membuat Watford menjadi kesebelasan ketiga yang paling sedikit memiliki sepakan akurat. Dibanding 20 kontestan Premier League musim ini, catatan Watford sedikit lebih baik ketimbang yang dimiliki oleh Swansea (2,2) dan Brighton and Hove Albion (2,8).
Menurut STATS, ada banyak alasan di balik buruknya penyelesaian akhir Watford musim ini. Ada skema serangan yang tak memadai, ketergantungan penyelesaian akhir pada satu individu, hingga jawaban paling simpel, penyelesaian akhir mereka memang buruk.
ADVERTISEMENT
Dari tiga faktor tersebut, buruknya penyelesaian akhir berpengaruh besar terhadap jumlah gol Watford. Dalam tiga laga terakhir, menurut STATS, Watford memiliki 25 peluang untuk mencetak gol yang diciptakan oleh tujuh pemain yang berbeda.
Selain buruknya penyelesaian akhir, ada pengaruh dari lokasi ketika pemain melakukan percobaan. Pada kasus yang dialami oleh Watford, 35% dari rata-rata percobaan mereka per laga, dilakukan dari luar kotak penalti.
Dengan melakukan percobaan yang prematur, kemungkinan untuk menjadi gol pun semakin sedikit. Hal tersebut juga diperparah oleh buruknya akurasi pemain Watford kala melakukan percobaan dari luar kotak penalti lawan.
Hal terakhir yang berpengaruh besar pada ketajaman pemain Watford di depan gawang adalah pemain itu sendiri. Dari 24 pemain yang pernah diturunkan oleh Silva di Premier League musim ini, hanya Troy Deeney, Roberto Pereyra, dan Will Hughes, yang memiliki sepakan akurat.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini, Deeney memiliki akurasi percobaan mencapai 67% dan akurasi sepakan dari dalam kotak penalti mencapai 80%. Sementara itu, Pereyra dan Hughes memiliki akurasi percobaan hingga 60%.
Di luar ketiganya, akurasi percobaan pemain Watford begitu buruk. Richarlison contohnya. 56 dari 68 percobaan yang ia lakukan sejauh ini, gagal mengenai sasaran. Buruknya lagi, sebagian besar dari 47 percobaan tersebut dilakukan dari dalam kotak penalti.
Selain Richarlison, ada Abdoulaye Doucoure yang kerap tak sabaran. 16 dari 27 percobaan yang ia lakukan musim ini, terjadi di luar kotak penalti. Begitu pula dengan Cleverley, yang 56% percobaannya terjadi dari luar kotak 12.
Masalah Watford untuk mencetak gol terjadi karena banyak faktor. Untuk menghilangkan persoalan ini, latihan bukan lagi jawaban. Harus ada pendekatan dari Silva dan keinginan dari pemain itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Jadwal Premier League. (Foto: Sabryna Putry Muviola/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jadwal Premier League. (Foto: Sabryna Putry Muviola/kumparan)