Brajamusti Terima Gerbong Bogor FC, kecuali Hendika Arga

29 Maret 2019 0:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah pemain Bogor FC melakukan foto bersama sebelum bertanding. Foto: Dok. Instagram @bogor.fc
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah pemain Bogor FC melakukan foto bersama sebelum bertanding. Foto: Dok. Instagram @bogor.fc
ADVERTISEMENT
PSIM Yogyakarta adalah bagian dari cerita Bogor FC. 'Laskar Mataram' —julukan PSIM—tak ada angin tak ada hujan punya sinyal kelimpahan pemain-pemain Bogor FC.
ADVERTISEMENT
Kondisi itu terjadi begitu Bogor FC goyah setelah ditinggal CEO Effendi Syahputra. Sang pemegang komando memilih meletakkan jabatan usai kericuhan di antara suporter tak bisa diredam dalam tiga tahun bermarkas di Bogor. Ya, dengan kata lain Bogor FC tak bisa diterima masyarakat Bogor.
Buntutnya, nasib klub kini menjadi tidak jelas. Bogor FC tengah menanti investor anyar. Banyak kemungkinan yang bisa terjadi kepada 'Laskar Kujang'.
Pertama, mendapat investor lalu pergi dari Bogor. Kedua, investor tak ada yang masuk dan Bogor FC bubar.
“Tinggal tunggu investor baru datang. Kalau tidak ada, bukan tidak mungkin tim tidak ada lagi di Liga 2,” kata Effendi.
Ilustrasi Logo Bogor FC. Foto: Instagram @bogor.fc
Meski demikian, Effendi tak mengaku tak akan mengkhianati hak pemain. Kontrak pemain aman walau klub sedang goyah.
ADVERTISEMENT
Nyatanya memang demikian. Pasalnya, kontrak pemain sepenuhnya 'dipegang' Effendi. Ia pun mengisyaratkan akan membawa semua pemainnya ke pelabuhan anyar.
Effendi, yang menegaskan tidak akan meninggalkan sepak bola, melempar teka-teki akan hijrah ke sebuah klub lama yang ingin dibangkitkan. Kisi-kisi itu terjawab begitu Vladimir Vujovic (pelatih Bogor FC) hengkang ke PSIM.
Vlado —panggilan Vujovic— menyusul Raphael Maitimo berseragam 'Laskar Mataram'. Maitimo sejatinya selangkah lagi berbaju Bogor FC karena sudah menemui kesepakatan.
Penegasan bedol desa pemain Bogor FC diembuskan investor anyar PSIM, Bambang Susanto. Ia menyatakan pihaknya membuka pintu lebar untuk kedatangan pemain-pemain Bogor FC.
Sementara itu, Effendi tidak membenarkan dan tidak menampik kalau dirinya berlabuh ke PSIM. Ia berujar kemungkinan itu ada. Namun, kembali menilik jajaran manajemen PSIM, Effendi bisa jadi orang yang akan ditarik Bambang dalam perombakan kepengurusan.
ADVERTISEMENT
Pertandingan PSIM Yogyakarta vs Kalteng Putra Foto: Instagram/@psimjogja_official
Gerbong milik Effendi sebetulnya sangat diterima oleh PSIM. Akan tetapi, ada satu nama yang ditolak mendarat di Yogyakarta oleh Brajamusti—suporter PSIM.
Dia adalah Hendika Arga Permana. Mantan kapten PSIM itu berkonflik dengan suporter karena ingin hijrah ke PSS Sleman yang diketahui rival 'Laskar Mataram'.
Hendika memang tak jadi pindah, tetapi ia memutuskan pensiun dini. Sang pemain lalu dibujuk Bogor FC untuk bergabung.
Gayung bersambut. Hendika tak jadi pensiun dan resmi berseragam Bogor FC. Hanya saja, ia kemudian masuk dalam rombongan hijrah Bogor FC ke PSIM.
Sayang, Hendika tetap ditolak. Latif —mantan bendahara umum Brajamusti —menyatakan bahwa suporter tetap pada pendirian awal.
“Kabarnya manajemen juga ingin ‘mengembalikan’ Hendika. Kami tetap menolak. Dia kemarin memutuskan pensiun dini setelah ribut-ribut dengan suporter karena ingin pindah ke PSSI. Tiba-tiba sekarang mau balik,” kata Latif ketika dihubungi kumparanBOLA, Kamis (28/3/2019).
ADVERTISEMENT
Sejumlah pemain Bogor FC melakukan latihan. Foto: Dok. Instagram @bogor.fc
Latif juga menepis isu kalau investor baru juga ditolak Brajamusti. Ia menegaskan kalau penolakan cuma buat Hendika.
“Kalau investor ditolak itu tidak mungkin. Dia bawa uang untuk membangun PSIM, kenapa harus ditolak? Pak Bambang juga dekat Sultan (Sri Sultan Hamengku Buwono X). Ada dana lebih dari Rp 20 miliar buat klub. Rencananya memang manajemen diisi orang-orang baru dari investor. Yang ditolak cuma Hendika saja,” tutur Latif lagi.
Well, patut dinantikan babak baru dari PSIM dan Bogor FC.