Brendan Rodgers Sudah Tak Sabar Kembali ke Anfield

4 Oktober 2019 16:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
The Carefully Chosen One, Brendan Rodgers. Foto: Reuters/Andrew Boyers
zoom-in-whitePerbesar
The Carefully Chosen One, Brendan Rodgers. Foto: Reuters/Andrew Boyers
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pelatih Leicester City, Brendan Rodgers, sudah tidak sabar untuk melakoni laga melawan Liverpool, Sabtu (5/10/2019) malam WIB. Wajar, ia pernah membesut Liverpool dan arena pertandingan kali ini terbilang spesial: Anfield.
ADVERTISEMENT
Tiga tahun lamanya pria asal Irlandia Utara itu melatih The Reds, dari 2012 sampai 2015. Setelah dipecat Liverpool pada Oktober 2015, Rodgers belum pernah kembali ke Anfield sebagai pelatih.
“Saya benar-benar tidak sabar kembali ke Anfield. Saya benar-benar bersyukur bisa melatih Liverpool. Banyak hal yang saya pelajari di sana,” kata Rodgers, dikutip dari situsweb resmi Liverpool.
Liverpool adalah kesebelasan besar pertama yang ia tangani. Setelah mencuat bersama Swansea City, Rodgers berkesempatan untuk memugar klub asal Merseyside tersebut. Hasilnya, memang tidak sesuai harapan, tetapi Rodgers sempat membuat Liverpool hampir menjuarai Premier League pada 2013/14.
Brendan Rodgers kala masih melatih Liverpool. Foto: PAUL ELLIS / AFP
Well, Liverpool memang gagal menjadi juara liga musim itu. Namun, performa mereka sebagai sebuah tim tidak bisa ditepikan begitu saja.
ADVERTISEMENT
Musim itu, Liverpool sanggup mencetak 101 gol dari total 38 laga. Luis Suarez, yang mencetak 31 gol, menjadi topskorer sekaligus merengkuh gelar Player of The Year. Sementara, Rodgers dinobatkan sebagai Pelatih Terbaik versi Asosiasi Pelatih di Inggris.
“Saya selalu melihat hal positif ketika menganalisis karier saya di Liverpool. Dua musim pertama berjalan dengan baik. Kami bahkan nyaris juara liga. Musim berikutnya memang lebih sulit, tetapi itu memberikan saya pelajaran sebagai seorang pelatih. Banyak hal positif bagi saya yang saat itu masih muda, dan saya sangat bersyukur atas semua itu,” ucap Rodgers.
Pengganti Rodgers, Juergen Klopp, berhasil menjadi idola di Anfield setelah membawa Liverpool menjuarai Liga Champions 2018/2019. Tak hanya itu, Liverpool juga tampak sulit dihentikan. Mereka belum terkalahkan di Premier League musim ini --dan masih memimpin klasemen sementara.
ADVERTISEMENT
Klopp berpesta bersama Liverpool. Foto: REUTERS/Carl Recine
Rodgers pun memberikan kredit kepada Klopp. Menurutnya, pelatih asal Jerman itu berhasil menghadirkan konsistensi buat Liverpool.
“Klopp telah melakukan sesuatu yang luar biasa. Ia memberikan harmoni dan menciptakan kebersamaan di antara pemain dan suporter. Mereka juga mendatangkan pemain-pemain top seperti Virgil van Dijk dan Alisson Becker. Mereka sangat kuat dengan kombinasi pemain muda bertalenta dan pemain veteran berpengalaman,” pungkas Rodgers.