Buat Fakhri Husaini, Kemenangan Timnas U-19 Adalah Obat Pelipur Lara

17 Oktober 2019 23:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Selebrasi pemain timnas Indonesia U-19 Bagus Kahfi usai mencetak gol ke gawang timnas China U-19 di Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (17/10/2019). Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi pemain timnas Indonesia U-19 Bagus Kahfi usai mencetak gol ke gawang timnas China U-19 di Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (17/10/2019). Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru
ADVERTISEMENT
Pelatih Timnas U-19 Indonesia, Fakhri Husaini, menyatakan bahwa kemenangan anak asuhnya atas China adalah obat pelipur lara. Timnas U-19 sukses mengalahkan China dengan skor 3-1 pada uji tanding di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Kamis (17/10/2019) malam WIB.
ADVERTISEMENT
Timnas U-19 memang tampil memukau di laga yang baru berakhir ini. Gol-gol dari Bagus Kahfi, Fajar Fatur Rachman, dan Alfeandra Dewangga di babak pertama hanya mampu dibalas oleh skuat asuhan Cheng Yaodong.
Kemenangan ini tentu disyukuri oleh Fakhri. Namun, buat pria kelahiran Lhokseumawe, Aceh itu, kemenangan melawan China ini memiliki makna yang jauh lebih besar.
“Syukur Alhamdulillah, di uji tanding lawan China ini, kami menang dengan angka 3-1. Sekali lagi, saya sampaikan di uji coba, kemenangan itu penting, tetapi bukan tujuan utama kami. Yang penting, hasil ini bisa memuaskan banyak orang, menjadi obat pelipur lara. Saya bersyukur anak-anak ini bisa beribadah dengan memberikan kebahagiaan untuk banyak orang,” kata Fakhri.
ADVERTISEMENT
Merujuk kata Fakhri, buat pencinta sepak bola Indonesia, penampilan Timnas U-19 memang bisa dibilang menjadi penawar. Kemenangan atas China ini setidaknya bisa mengobati perih yang terasa ketika menyaksikan Timnas Senior Indonesia dihancurkan Vietnam dengan skor 1-3 pada Selasa (15/10) lalu.
Ucapan Fakhri itu diamini oleh Bagas Kaffa. Saudara kembar Bagus Kahfi itu juga menyatakan bahwa ia dan rekan-rekannya sudah bekerja dengan baik.
"Alhamdulillah, rasa syukur saya karena kemenangan ini bisa menghilangkan rasa kekecewaan terhadap tim senior dan saya rasa kami bisa bermain bagus dan mendapatkan hasil bagus buat kita semua. Kita sudah kerja keras untuk hal ini, kita bisa mendapatkan hasil yang baik, tiga gol yang bersarang ke gawang China, itu berkat kerja keras, selain itu kami bisa melakukan pertahan dengan baik," kata Bagas.
ADVERTISEMENT
Dari segi permainan, Fakhri juga melontarkan pujian kepada pemain-pemainnya. Menurutnya, Garuda Muda berhasil bertahan dengan luar biasa baik. Transisi yang dilakukan Timnas U-19 dari menyerang ke bertahan memang begitu rapi, dan buat Fakhri, itulah yang menjadi kunci sukses kemenangan mereka.
“Tiga gol yang terjadi melalui proses yang luar biasa. Kami bekerja keras untuk mencetak gol itu. Namun, kalau dilihat, ini bukan urusan kami yang mencetak gol, tetapi bagaimana kami bisa bertahan dengan baik. Ini adalah kunci sukses kemenangan kami, dan semua pemain bermain dengan disiplin yang tinggi.”
“Mereka berkomunikasi dengan bagus. Ketika kehilangan bola, kami melakukan transisi dengan sangat baik,” ucap Fakhri.
Pelatih timnas U-19 Indonesia Fakhri Husaini (kiri) di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Jawa Barat. Foto: Dok. PSSI
Meskipun begitu, tentu saja ada beberapa catatan yang mesti diperbaiki oleh Bagus Kahfi dkk. Salah satunya adalah penyelesaian akhir yang kurang memuaskan.
ADVERTISEMENT
Dalam laga melawan China ini, Timnas U-19 memang beberapa kali membuang-buang peluang, kendati berhasil mencetak tiga gol. Di mata Fakhri, hal ini menjadi catatan tersendiri.
“90 menit pertandingan itu ada ribuan situasi yang bisa dijadikan bahan evaluasi. Kalau saya, sebagai pelatih, saya akan melihat ada banyak hal positif yang berhasil mereka buat. Namun, benar juga bahwa ada beberapa peluang di babak kedua yang tidak terjadi gol, seperti Supriadi, kemudian Beckham (Putra).”
“Meskipun begitu, buat saya, bukan soal membuang-buang peluang, tetapi bagaimana pross terciptanya peluang itu yang saya apresiasi. Peluang bisa saja terbuang. Pemain-pemain top di dunia juga suka buang-buang peluang. Tentu, ini jadi catatan buat kami. Namun, sekali lagi saya sampaikan, mereka adalah pemain muda yang masih akan belajar,” pungkas Fakhri.
ADVERTISEMENT