news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Bukan Buffon, Tuchel Pilih Areola untuk Jadi Kiper Utama PSG

11 September 2018 16:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Alphonse Areola diplot jadi kiper utama PSG. (Foto: AFP/Franck Fife)
zoom-in-whitePerbesar
Alphonse Areola diplot jadi kiper utama PSG. (Foto: AFP/Franck Fife)
ADVERTISEMENT
Gianluigi Buffon datang ke Paris Saint-Germain (PSG) pada bursa transfer musim panas 2018 sebagai seorang legenda. Soal pencapaian, tak perlu ditanya. Selama 23 tahun memperkuat Parma dan Juventus, sudah ada 22 gelar yang berhasil diraihnya. Itu, tentu saja, belum termasuk trofi Piala Dunia 2006 yang dia raih bersama Tim Nasional Italia.
ADVERTISEMENT
Itulah mengapa, kedatangannya ke Paris sebenarnya agak aneh. Sebab, PSG sendiri ketika itu sudah memiliki dua kiper berkualitas dalam diri Alphonse Areola dan Kevin Trapp. Dengan reputasi yang dia miliki, Buffon bisa saja dengan mudah mendepak dua kiper tersebut dari peta persaingan penjaga gawang utama.
Trapp akhirnya betul-betul jadi korban. Jelang ditutupnya jendela transfer, kiper 28 tahun itu resmi kembali ke klub lamanya, Eintracht Frankfurt, dengan status pinjaman. Trapp sendiri, sejak dua musim lalu, memang sudah jadi deputi bagi Areola yang sempat menjalani masa peminjaman bersama Lens, Bastia, serta Villarreal.
Selama pramusim, Buffon selalu dimainkan oleh pelatih Thomas Tuchel. Kebijakan itu lantas berlanjut ketika PSG sudah mulai menjalani laga kompetitif. Tiga pertandingan pertama PSG, termasuk laga Trophee des Champions menghadapi Monaco, dilakoni Buffon sebagai starter.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, perlahan peruntungan Buffon memudar. Areola yang berusia 15 tahun lebih muda dibanding Buffon itu rupanya sanggup merebut kembali tempat utama di Les Parisiens. Dua pertandingan terakhir PSG dijalani dengan Areola berada di bawah mistar.
Soal hasil, Buffon memang sementara masih unggul karena cuma kemasukan sekali dalam tiga pertandingan. Sebaliknya, Areola sudah kebobolan tiga gol di dua pertandingan.
Kendati begitu, justru Areola-lah yang saat ini posisinya lebih diuntungkan. Sebab, Tuchel sendiri sudah berkata bahwa kiper keturunan Filipina itu berada di posisi terdepan untuk jadi kiper utama klub.
"Ya, aku sudah memilih. Keputusan ini memang belum final, tetapi kubilang pada Alphonse bahwa dia berada di pole position," kata Tuchel kepada RMC. "Dia datang dari akademi PSG dan klub ini berarti segalanya untuknya. Oleh karena itu, dia ingin membuktikan diri kepada PSG."
ADVERTISEMENT
"Ini adalah situasi yang harus dihargai dan dioptimalkan sebisa mungkin. Kami harus bangga punya pemain seperti dirinya, pemain yang berjiwa PSG dan mewakili identitas PSG."
Alphonse Areola melakukan pemanasan bersama Gianluigi Buffon. (Foto: AFP/Franck Fife)
zoom-in-whitePerbesar
Alphonse Areola melakukan pemanasan bersama Gianluigi Buffon. (Foto: AFP/Franck Fife)
"Untuk Gianluigi Buffon, situasinya berbeda. Dia adalah seorang legenda dan merupakan idola dari Alphonse sendiri. Kedua pemain itu punya kepribadian yang kuat."
"Aku yakin Alphonse bakal jadi bagus bukan karena harus bersaing dengan Gigi, tetapi justru karena ada Gigi di sisinya. Gigi bukan cuma pemain yang ada di bangku cadangan. Dia adalah pemain dengan pengaruh besar untuk tim ini," papar eks pelatih Borussia Dortmund tersebut.
Kebijakan Tuchel di PSG ini seakan beresonansi pada performa Areola yang kini tengah menjalankan tugas negara. Pada pertandingan UEFA Nations League menghadapi Jerman, Jumat (7/9/2018) dini hari WIB, Areola melakoni debut untuk Tim Nasional Prancis.
ADVERTISEMENT
Berlaga di Allianz Arena, Areola membuat enam penyelamatan gemilang, sekaligus menjadi alasan mengapa Les Bleus pulang dengan satu angka. Penampilan apik itu membuat Areola dipercaya lagi oleh Didier Deschamps untuk turun gelanggang pada pertandingan kontra Belanda tiga hari berselang.