Bundesliga 2018/19: Warna-warni Pesta Juara Bayern Muenchen

19 Mei 2019 5:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Bayern Munich Arjen Robben, Rafinha dan Franck Ribery mengangkat trofi usai memenangkan pertandingan Bundesliga. Foto: Reuters/Andreas Gebert
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Bayern Munich Arjen Robben, Rafinha dan Franck Ribery mengangkat trofi usai memenangkan pertandingan Bundesliga. Foto: Reuters/Andreas Gebert
ADVERTISEMENT
Trofi Bundesliga edisi 2018/19 merapat ke Bayern Muenchen. Kepastian itu didapat setelah mereka sukses melumat Eintracht Frankfurt 5-1 pada pekan pemungkas, Sabtu (18/5/2019). Kingsley Coman, David Alaba, Renato Sanches, Franck Ribery, dan Arjen Robben jadi aktor-aktor kemenangan Die Roten dalam laga yang digelar di Allianz Arena tersebut.
ADVERTISEMENT
Demi merayakan pesta juara Bayern, berikut kumparanBOLA merangkum catatan untuk Anda.
Aksi selebrasi Bayern Munich Kingsley Coman usai mencetak gol pertama mreka bersama David Alaba, Joshua Kimmich, dan Thiago. Foto: Reuters/Michael Dalder
Bayern Masih Superior di Bundesliga
Musim ini seakan bukan milik Bayern, setidaknya hingga hingga November 2018. Rasio kemenangan mereka hanya menyentuh persentase 50% dalam 12 pertandingan awal. Bahkan, Bayern sempat terdampar di posisi ketiga hingga dari pekan 14-16.
Akan tetapi, peruntungan Bayern berbalik memasuki Desember. Tujuh kemenangan beruntun sukses mereka tuai. Hebatnya lagi, cuma satu kekalahan yang ditelan Bayern hingga tutup musim, yakni saat takluk 1-3 dari Bayer Leverkusen.
Pekan 28 jadi klimaksnya, tepatnya Bayern berhasil berhasil mengakuisisi puncak klasemen dari Borussia Dortmund. Hingga akhirnya mereka berhasil finis di posisi pertama dan lagi-lagi mempecundangi Dortmund. Well, keberhasilan ini memperbanyak torehan gelar mereka menjadi 29 dan yang ketujuh secara beruntun sejak edisi 2012/13.
ADVERTISEMENT
Kovac Samai Catatan Beckenbauer
Bayern Muenchen memulai musim 2018/19 dengan kepergian Jupp Heynckes dan Niko Kovac, menjadi sosok pengganti arsitek yang sukses menciptakan treble di musim 2012/13 itu.
Ini sebuah perjudian, sebab Kovac bukanlah pelatih kondang karena belum pernah membesut tim besar. Meski di balik keterbatasannya itu, Heynckes optimistis suksesornya itu mampu membawa Bayern ke arah lebih baik.
Di satu sisi, Kovac bukan berarti nihil prestasi. Pria asal Kroasia itu sukses membawa Frankfurt meraih gelar DFB-Pokal musim lalu. Satu lagi nilai plus Kovac, yakni ia pernah merumput bersama Bayern dari musim 2001/02 hingga 2002/03, meraih titel juara pula.
Nah, predikat inilah yang kemudian membuatnya istimewa. Lewat keberhasilannya mengantar Bayern juara di musim ini, artinya Kovac sukses mengawinkan titel juara yang pernah ia dapatkan sebagai pemain. Sekaligus menyamai torehan Franz Beckenbauer yang sebelumnya sukses menjuarai Bundesliga bersama Bayern sebagai pemain maupun pelatih.
ADVERTISEMENT
Robert Lewandowski
Bukan hanya Kovac yang menorehkan tinta emas di musim ini, tetapi juga Lewandowski. Lagi-lagi penyerang asal Polandia itu menyabet titel topskorer lewat torehan 22 golnya di musim ini. Bila dikalkulasi, raihan ini menjadi yang keempat sepanjang kariernya (tiga kali bersama Bayern dan sekali saat berseragam Borussia Dortmund).
Oke, empat titel topskorer Bundesliga tersebut memang masih kalah dari penyerang legendaris Jerman, Gerd Mueller. Namun, Lewandowski masih pantas berbangga karena kian mengokohkan diri sebagai striker non-Jerman tersubur sepanjang sejarah Bundesliga.
Perpisahan Manis 'Robbery'
Robbery, demikian julukan duo Arjen Robben dan Franck Ribery. Yes. dua winger yang rutin menghiasi sayap-sayap Bayern dalam satu dekade ke belakang. Robben digaet dari Real Madrid pada edisi 2009/10, sedangkan Ribery didatangkan dari Olympique Marseille dua musim sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Seakan kompak, keduanya telah memastikan diri bakal angkat kaki dari Allianz Arena di akhir musim ini dan pertandingan versus Frankfurt jadi laga penutup mereka bersama Bayern.
Kovac baru menurunkan Robben dan Ribery di pertengahan babak kedua. Hebatnya, mereka sukses mencetak gol tak lama kemudian. Ribery mencatatkan namanya di papan skor pada menit 72, disusul Robben 6 menit berselang. Sebuah aksi spesial di laga spesial.
Para penggemar Bayern Munich menunjukkan spanduk Arjen Robben dan Franck Ribery dari Bayern Munich jelang pertandingan. Foto: Reuters/Kai Pfaffenbach
Silakan Coba Lagi, Dortmund!
Borussia Dortmund menatap musim 2018/19 dengan pasti. 15 laga mereka lalui tanpa kekalahan. Pasukan Lucien Favre itu pun cuma mengecap satu kekalahan hingga pekan 23.
Mulai dari sini konsistensi Dortmund mulai goyang. Mereka keok dari Augsburg 1-2. Bila dirinci, pekan ke-28 jadi titik baliknya saat ditumpas Bayern lima gol tanpa balas. Disusul kekalahan dari Schalke 04 dan hasil imbang melawan Werder Bremen.
ADVERTISEMENT
Defisit dua angka tak lagi terkejar. Kemenangan 2-0 atas Borussia Muenchengladbach pun tak cukup untuk menyusul Bayern yang sukses menaklukkan Frankfurt di waktu bersamaan.
Pemain Borussia Dortmund, Lukasz Piszczek. Foto: Reuters/Thilo Schmuelgen
Dortmund akhirnya mesti gigit jari karena gagal mengulangi kesuksesan mereka mengangkat trofi di edisi 2011/12. Ironisnya, sejak saat itu mereka telah empat kali menjadi runner-up, sementara Bayern selalu keluar sebagai juara dalam rentang waktu tersebut.