Buntut Kisruh di Prancis: Ditundanya Laga Marseille dan Monaco

7 Desember 2018 0:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Massa rompi kuning melakukan aksi protes di kota Paris, Prancis. (Foto: REUTERS/Stephane Mahe)
zoom-in-whitePerbesar
Massa rompi kuning melakukan aksi protes di kota Paris, Prancis. (Foto: REUTERS/Stephane Mahe)
ADVERTISEMENT
Efek dari situasi panas yang sekarang sedang terjadi di Prancis berdampak panjang. Tidak hanya menunda laga Paris Saint-Germain (PSG) dan Olympique Lyon, beberapa laga Ligue 1 lain yang akan dihelat pada akhir pekan nanti juga mengalami penundaan, salah duanya adalah laga Saint-Etienne lawan Olympique Marseille dan laga AS Monaco melawan OGC Nice.
ADVERTISEMENT
Sedari tiga minggu lalu, situasi Prancis memang sedang tidak kondusif pasca meletupnya aksi demonstrasi di beberapa kota. Massa yang mengatasnamakan diri mereka sebagai pasukan 'Rompi Kuning' melakukan serangkaian aksi di jalanan Prancis, dengan pusat aksi yang berada di ibu kota Prancis, Paris.
Aksi demonstrasi ini merupakan bentuk protes atas kebijakan pemerintah Prancis yang berencana menaikkan harga bahan bakar minyak. Tidak cuma itu, aksi ini juga menyinggung perkara tingginya pajak, tunjangan pensiun yang minim, serta tingginya angka pengangguran di Prancis belakangan ini.
Alih-alih melakukan aksi damai, aksi dari massa 'Rompi Kuning' ini malah berujung pada tindakan kekerasan dan vandalisme. Massa melakukan pembakaran, menghancurkan mobil-mobil polisi dengan tongkat besi, memecahkan kaca jendela beberapa toko mewah, sampai mencoret beberapa monumen penting di Prancis, termasuk Arc de Triomphe.
ADVERTISEMENT
Kerusuhan akibat aksi protes rompi kuning di kota Paris, Prancis. (Foto: REUTERS/Stephane Mahe)
zoom-in-whitePerbesar
Kerusuhan akibat aksi protes rompi kuning di kota Paris, Prancis. (Foto: REUTERS/Stephane Mahe)
Untuk menghalau aksi massa, pada Sabtu (1/12/2018) pagi silam waktu setempat, pihak kepolisian harus menggunakan gas air mata. Akibat aksi ini, sebanyak 133 demonstran mengalami luka-luka, dan 412 orang ditangkap pihak kepolisian. Total massa yang mengikuti aksi demonstrasi ini diperkirakan mencapai 106.000 orang.
Bukan cuma membuat situasi Prancis menjadi mencekam, aksi demonstrasi yang mulai merembet ke kota-kota lain di Prancis ini juga membuat beberapa laga pekan 17 Ligue 1 musim 2018/19, yang sedianya akan dihelat pada akhir pekan nanti, harus mengalami penundaan. Dua laga, yakni Paris Saint-Germain lawan Montpellier serta Toulouse menghadapi Olympique Lyon, ditunda sampai waktu yang belum ditentukan.
Teraktual, dua laga lain, yakni laga Saint-Etienne melawan Marseille serta Monaco melawan Nice yang sedianya akan dihelat akhir pekan ini, juga harus mengalami penundaan. Sama seperti laga PSG vs Montpellier serta Toulouse vs Lyon, penundaan laga ini atas permintaan dari pihak kepolisian yang memang sedang fokus menjaga situasi keamanan di Prancis.
ADVERTISEMENT
Khusus untuk laga Monaco vs Nice, selain karena permohonan dari pihak kepolisian, penundaan laga ini juga merupakan permintaan langsung dari pihak Istana Monaco. Sama juga seperti laga PSG-Montpellier dan Toulouse-Lyon, LFP selaku operator Ligue 1 pun belum menentukan waktu kapan laga Monaco-Nice dan Saint-Etienne-Marseille ini akan dihelat.
Penggawa Olympique Marseille bertepuk tangan. (Foto: Twitter: @OM_English)
zoom-in-whitePerbesar
Penggawa Olympique Marseille bertepuk tangan. (Foto: Twitter: @OM_English)
Sekarang, pihak pemerintah Prancis sedang meningkatkan keamanan, karena disinyalir aksi massa yang besar akan terjadi pada Minggu (9/12) kelak. Bahkan, tidak menutup kemungkinan laga-laga lain yang akan dihelat akhir pekan nanti di Ligue 1 juga akan mengalami penundaan.