Capello: Jiangsu Adalah Pengalaman Terakhir Saya sebagai Pelatih

9 April 2018 20:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatih asal Italia, Fabio Capello. (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih asal Italia, Fabio Capello. (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Jabatan sebagai manajer klub asal China, Jiangsu Suning, menjadi epilog dari cerita kepelatihan Fabio Capello. Lewat wawancara bersama Radio RAI, Capello menyebutkan bahwa Jiangsu menjadi pengalaman terakhirnya sebagai pelatih.
ADVERTISEMENT
Capello datang ke Suning pada 11 Juni 20017. Ia ditawari jabatan setelah manajemen Suning memecat pelatih terdahulunya, Choi Yong-soo. Rehat dua tahun dari sepak bola, Capello pun mengiyakan tawaran tersebut.
Kedatangan Capello nyatanya tak berhasil memperbaiki Suning. Di kompetisi China Super League (CSL) musim lalu, Jiangsu Suning menutup musim di posisi 12 dari 16 kontestan. Hasil yang jauh dari harapan ini masih dapat diterima manajemen. Capello masih diberi kepercayaan sebagai manajer di tahun 2018.
Tak hanya mempertahankan jabatan Capello sebagai manajer, pihak manajemen juga memberikan kepercayaan penuh kepada Capello untuk mengurusi bursa transfer. Hasilnya, kedatangan Gabriel Paletta dan Richmond Boakye.
Namun, transfer tinggal transfer, perubahan tak kunjung datang. Dalam tiga pertandingan awal di CSL, klub ini hanya berhasil mengantongi satu kemenangan, dua sisanya adalah kekalahan. Bahkan di pertandingan terakhir melawan Chongqing Lifan yang notabene merupakan tim papan bawah, Suning kalah dengan skor 1-4.
ADVERTISEMENT
Tak pelak, manajemen segera bertindak. Lewat kesepakatan bersama, keduanya memutuskan untuk mengakhiri kerja sama pada akhir Maret 2018.
Karier kepelatihan Capello sebenarnya masih punya masa depan. Ia menjadi salah satu nama yang masuk bursa kepelatihan Timnas Italia. Adapun, Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) berencana untuk mengumumkan pelatih terbaru mereka pada 20 Mei 2018. Alih-alih menyambut tawaran mentereng ini, Capello justru menolak.
Capello-Dubai International Sports Conference. (Foto: Satish Kumar/REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Capello-Dubai International Sports Conference. (Foto: Satish Kumar/REUTERS)
"Saya sudah menolak tawaran Timnas Italia. Saya pernah menangani Timnas Inggris dan Rusia. Saya sempat ingin mencoba melatih lagi di level klub. Jiangsu adalah pengalaman terakhir saya," terang Capello kepada Radio RAI.
Hanya karena Capello memutuskan untuk menolak tawaran sebagai pelatih Azzurri, bukan berarti Capello berjauh-jauhan dengan sepak bola. Menurut Capello, saat ini ia sangat menikmati pekerjaannya sebagai pundit dan komentator. Capello sudah menjalani profesi ini sejak 2007.
ADVERTISEMENT
Waktu itu, ia mundur sebagai pelatih Real Madrid, setelah di musim 2006/2007 berhasil mengantarkan gelar juara La Liga bagi Los Blancos. Setelahnya, ia pun digaet stasiun televisi RAI sebagai komentator (dan pundit). Tahun-tahun setelahnya, Capello memegang tampuk kepemimpinan di Timnas Inggris dan Timnas Rusia.
"Saya sudah melakukan apa pun yang saya inginkan. Saya merasa bahagia dengan apa pun yang saya lakukan. Sekarang, saya menikmati pekerjaan menjadi komentator di stasiun televisi. Anda selalu menang bila ada di posisi (profesi sebagai komentator -red) ini," jelas Capello.