Catatan Gemilang untuk Korea Selatan, Catatan Buruk untuk Jerman

28 Juni 2018 1:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jerman angkat koper di Piala Dunia 2018. (Foto: REUTERS/Michael Dalder)
zoom-in-whitePerbesar
Jerman angkat koper di Piala Dunia 2018. (Foto: REUTERS/Michael Dalder)
ADVERTISEMENT
Jerman hanya menunda kegagalannya. Setelah sempat menghidupkan asa usai mengalahkan Swedia di laga kedua Grup F, langkah Jerman di Piala Dunia 2018 akhirnya benar-benar terhenti di tangan Korea Selatan (Korsel) pada laga pamungkas.
ADVERTISEMENT
Kepastian ini didapatkan oleh Jerman ketika skor 2-0 untuk kemenangan wakil Asia menjadi hasil akhir pertandingan. Pada laga yang dihelat di Kazan Arena, Rabu (27/6/2018) malam WIB, dua gol Korea Selatan tercipta di injury time babak kedua, masing-masing dari Young-Gwon Kim dan Son Heung-min.
Bagi Korsel sendiri, kemenangan ini sebetulnya tidak berpengaruh apa-apa karena mereka sudah dipastikan tidak akan lolos ke babak 16 besar. Namun, mengalahkan juara bertahan tentu menjadi prestasi tersendiri. Terlebih, dengan tiga poin ini mereka mengakhiri Piala Dunia 2018 di posisi tiga, satu setrip di atas Jerman yang jadi juru kunci.
Beberapa catatan lain pun lahir usai pertandingan bersejarah ini. Bagi Korsel, catatan ini merupakan tinta emas. Bagi Jerman, catatan yang sudah kumparanBOLA rangkum bisa jadi merupakan noda bagi reputasi mereka di pesta sepak bola sejagat ini.
ADVERTISEMENT
Kutukan Juara Bertahan
Jerman datang ke Piala Dunia 2018 dengan reputasi tak sembarangan. Sebagai juara edisi 2014, Die Mannschaft tetap difavoritkan untuk mempertahankannya. Namun, langkah pertama mereka sudah membuat ragu karena keok dari Meksiko.
Kesempatan mereka untuk meloloskan diri memang terbuka kembali usai menang 2-1 atas Swedia. Tapi, di hadapan Korsel tak ada kesempatan untuk mewujudkan ambisi itu. Dengan kegagalan ini, Jerman menyusul Spanyol, Italia, dan Prancis sebagai juara bertahan yang gugur di fase grup.
Prancis gagal di Piala Dunia 2002, Italia menyusul pada edisi 2010, dan Spanyol pada 2014. Tercatat dalam lima Piala Dunia teraktual, hanya Brasil yang bisa lolos dari kutukan ini saat melenggang sampai perempat final pada 2006 usai menjadi juara di 2002.
ADVERTISEMENT
Pertama Kali Gagal Lolos Fase Grup
Jerman adalah negara yang rutin bertanding di Piala Dunia. Langkah mereka pun cukup panjang di perhelatan empat tahunan ini. Namun, Jerman tak terlihat seperti Jerman di Piala Dunia kali ini, karena tak berhasil lolos dari babak grup.
Pada Piala Dunia 1938, ketika kompetisi dilangsungkan dengan sistem gugur atau langsung 16 besar, Jerman tersingkir di pertandingan pertama saat dikalahkan Swiss dalam dua leg. Di leg pertama, laga berakhir imbang 1-1. Sedangkan di leg kedua, Jerman menutup laga dengan kekalahan 2-4.
Jerman Selalu Buruk di Babak Pertama
Bukan hanya gagal lolos yang jadi rapor merah Jerman. Selama tiga pertandingan yang mereka mainkan di Grup F, Jerman tak sekali pun pernah unggul di babak pertama. Dua kali tertinggal (dari Meksiko dan Swedia) dan satu kali imbang (melawan Korsel).
ADVERTISEMENT
Catatan tak pernah unggul di babak pertama selama fase grup ini mengulang perjalanan mereka edisi 1986. Saat itu, Jerman dua kali tertinggal dan satu kali imbang ketika masuk ruang ganti. Bedanya, di edisi 1986 mereka lolos ke babak 16 besar dan mencapai final sebelum akhirnya dikalahkan Argentina.
Korea Selatan pun Bisa Menjadi Cahaya Asia
Jepang sempat menjadi cahaya Asia usai menjadi negara Asia pertama yang bisa mengalahkan negara asal Amerika Selatan karena menumbangkan Kolombia. Kini, Korsel yang mencatatkan sejarah itu dengan menjadi tim Asia pertama yang bisa mengalahkan Jerman di Piala Dunia.
Namun, Jerman tetap unggul dari segi jumlah gol. Dalam lima pertemuan terakhir dengan negara Asia sebelum Piala Dunia 2018 ini, Jerman memasukkan 19 gol dan kebobolan 3 gol. Lantas, kemenangan Korsel pun menjadi bukti bahwa dominasi Jerman juga bisa kehilangan tuahnya.
ADVERTISEMENT
Dua Gol Injury Time yang Berbeda Wujud
Bagi Korsel, dua gol mereka di masa injury time babak kedua membawa mereka mencatatkan sejarah yang manis dan membikin skuat besutan Shin Tae-Yong pulang dengan kepala tegak.
Sedangkan bagi Jerman, kebobolan dua gol di waktu tambahan babak kedua menjadi kali pertama di Piala Dunia. Sialnya, sejarah buruk ini membikin mereka angkat koper dengan berstatus sebagai juru kunci.