Cedera Dua Pemain Merusak Skema Bali United

11 April 2018 21:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bali United kalah dari Yangon United (Foto: ANTARA FOTO/Erwin Prasetyo/Bali United FC)
zoom-in-whitePerbesar
Bali United kalah dari Yangon United (Foto: ANTARA FOTO/Erwin Prasetyo/Bali United FC)
ADVERTISEMENT
Bali United harus pulang dengan kepala tertunduk usai menelan kekalahan dari Yangon United. Berlaga di Stadion Thuwunna, Rabu (11/4/2018) petang WIB, dalam lanjutan pertandingan kelima Grup G AFC Cup, pasukan Serdadu Tridatu kalah 2-3.
ADVERTISEMENT
Ada beberapa persoalan yang bisa dijadikan acuan mengapa anak asuh Widodo C Putro pulang dengan kekalahan. Absennya dua pilar utama, yakni Nick Van Der Valden dan Made Andika, tampaknya benar-benar memengaruhi jalannya laga.
Terbukti, meski melakukan sejumlah rotasi, misalnya, dengan memainkan Dias Angga menggantikan Made Andika dan menduetkan I Made Sukadana bersama Fadhil Sausu di lini tengah, tetap saja belum mampu memecahkan persoalan.
Lebih dari itu, ada beberapa persoalan yang disampaikan Widodo usai kedua kesebelasan bersua di dalam sesi jumpa pers.
"Ya, kami akui, kami kalah dengan Yangon. Terima kasih atas kerja keras seluruh pemain, tapi ini memang di luar skenario. Ya, keluarnya (Hanis) Saghara dengan cepat itu membuat lini tengah kami agak kacau. Terus, keluarnya (Nyoman) Sukarja (mengakibatkan) daya dobrak kami jadi berkurang."
ADVERTISEMENT
"Dan tadi, saat kami sudah unggul, ada beberapa pemain yang keluar dari posisinya dan akhirnya bisa dimanfaatkan oleh lawan di babak pertama."
Bali United kalah dari Yangon United (Foto: ANTARA FOTO/Erwin Prasetyo/Bali United FC)
zoom-in-whitePerbesar
Bali United kalah dari Yangon United (Foto: ANTARA FOTO/Erwin Prasetyo/Bali United FC)
"Di babak kedua, Sukarja kram dan akhirnya daya dobrak menjadi berkurang. Itu juga bisa dimanfaatkan waktu ada beberapa kali pempat pemain dilewati sama pemain lawan dan bisa memasukan bola. Akhirnya, saya berpikir draw atau kita menang atau kalah sama saja, kami nggak lolos juga," tutur Widodo menjelaskan.
Sejatinya, Bali United mampu tampil meyakinkan di awal babak pertama. Sebab, sepasang gol via Ilija Spasojevic pada menit ke-11 dan Nyoman Sukarja pada menit ke-25 mampu membuat Bali United unggul.
Akan tetapi, atas dasar alasan yang diucapkan Widodo, Bali United akhirnya harus kecolongan 1 gol di babak pertama dan 2 gol di babak kedua.
ADVERTISEMENT
Widodo bukannya tak berbuat apa-apa setelah Yangon berhasil membalas via Lwin Maung sesaat sebelum jeda. Stefano Lilipaly yang masuk menggantikan Saghara diplot menemani Spasojevic di lini depan. Akan tetapi, diakui Widodo, strategi yang diterapkannya gagal berbuah hasil.
"Kami harus tetap semangat. Apa pun yang terjadi pada laga ini semua tanggung jawab saya sebagai pelatih dan kami akan evaluasi untuk nantinya bisa lebih baik lagi di liga (kompetisi Liga 1, red)," tutup Widodo.