Chemistry Beto dan Lilipaly Terjalin Apik karena Satu Kamar

13 Agustus 2018 15:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Stefano Lilipaly dan Alberto Goncalves melakukan selebrasi saat Timnas U-23 bersua Taiwan. (Foto: Ary Kristianto/Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Stefano Lilipaly dan Alberto Goncalves melakukan selebrasi saat Timnas U-23 bersua Taiwan. (Foto: Ary Kristianto/Antara)
ADVERTISEMENT
Alberto 'Beto' Goncalves akhirnya bisa mencetak gol. Setelah tiga pertandingan membela Timnas Indonesia U-23 tak berujung gol, Beto baru bisa mencetak gol pada pertandingan keempatnya.
ADVERTISEMENT
Menghadapi Taiwan dalam pertandingan pembuka Asian Games 2018 di Stadion Patriot, Minggu (12/8/2018), Beto berhasil mencetak gol kedua untuk Timnas U-23. Gol yang juga membantu Timnas U-23 menang besar atas Taiwan 4-0.
Golnya pun dilahirkan dengan proses yang apik. Zulfiandi yang membawa bola berhasil melihat pergerakan lari dari Lilipaly yang membelah pertahanan Taiwan.
Lilipaly juga sangat cerdas, dirinya punya dua kemungkinan. Menembak bola secara langsung, atau memberikan bola ke sisi kirinya yang mana di sana Beto berlari untuk memberi opsi.
Ternyata, Lilipaly tak egois, dirinya memilih memberikan bola kepada Beto lewat tumitnya. Dengan sekali sentuhan, Beto berhasil menaklukan gawang Taiwan.
Ini mungkin yang dinamakan chemistry. Lilipaly tak perlu melihat posisi dari Beto. Dengan sedikit sentuhan, Lilipaly nampak tahu betul di mana posisi dari pemain asal Sriwijaya FC itu.
ADVERTISEMENT
Beto pun mengakui dirinya memang telah membangun sinergi dengan Lilipaly. Kepada kumparanBOLA, Senin (13/8), Beto membeberkan rahasianya mengapa dirinya mampu tampil apik dengan Lilipaly.
"Kami berdua satu kamar, kami juga sering melakukan diskusi. Kami bahas bagaimana kalau saya pegang bola, bagaimana umpan yang saya inginkan, dan bagaimana kami berdua harus bergerak," kata Beto.
Pada babak pertama, duet baru Timnas U-23 ini memang tak banyak terlihat. Hal itu dikarenakan berdirinya Lilipaly yang sedikit berada di belakang Beto. Lilipaly kerap kali out position kala diberikan umpan. Pun dengan Beto yang seperti kebingungan di depan sendirian.
Baru, pada babak kedua Milla melakukan perubahan. Lilipaly diberi porsi untuk lebih ke depan. Alasannya jelas, untuk menemani Beto dan memberikan tambahan pemain di lini depan.
ADVERTISEMENT
Selebrasi pemain sepakbola Indonesia dalam pertandingan Grup A Asian Games ke-18 di Stadion Patriot Chandrabhaga, Minggu (12/8).  (Foto: INASGOC/Jessica Margaretha)
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi pemain sepakbola Indonesia dalam pertandingan Grup A Asian Games ke-18 di Stadion Patriot Chandrabhaga, Minggu (12/8). (Foto: INASGOC/Jessica Margaretha)
Ya, hadirnya Lilipaly membuat kotak penalti Taiwan menjadi sesak. Hal ini juga merusak konsentrasi dari pemain belakang lawan. Itu terbukti pada gol ketiga Timnas U-23. Kala itu, Lilipaly berdiri bebas dan bisa mencetak gol salto ke gawang Taiwan.
"Ya, pelatih memang menginstrusikan untuk Lilipaly berdiri dekat dengan saya. Biar kami dekat dan kami bisa melakukan kombinasi di dekat kotak penalti," ucap Beto.
Selanjutnya, Palestina U-23 akan menjadi lawan bagi Hansamu Yama dan kolega pada Rabu (15/8) mendatang. Dan, tentunya, duet Beto-Lilipaly di lini depan diprediksi akan kembali menjadi tumpuan bagi Timnas U-23.