Chris Sutton: Kapan Sih Mourinho Akan Berhenti Bertingkah Aneh?

13 November 2018 17:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jose Mourinho saat laga antara Manchester United versus Manchester City. (Foto: Reuters/Jason Cairnduff)
zoom-in-whitePerbesar
Jose Mourinho saat laga antara Manchester United versus Manchester City. (Foto: Reuters/Jason Cairnduff)
ADVERTISEMENT
Manchester United benar-benar kalah kelas dari Manchester City dalam Derbi Manchester. Situasi ini lantas diperparah dengan ucapan pelatih Manchester United, Jose Mourinho, selepas laga.
ADVERTISEMENT
City sukses mengandaskan perlawanan United dalam laga derbi Manchester pekan 12 Premier League musim 2018/19 yang berlangsung di Stadion Etihad, Minggu (11/11/2018) malam WIB. Tiga gol City yang dicetak oleh David Silva, Sergio Aguero, dan Ilkay Guendogan, yang hanya sekali dibalas Anthony Martial, sukses membawa City menang 3-1.
Kemenangan ini juga menjadi titik balik bagi kedua tim pada pekan 12. Jika City mulai menjauh dari lawan-lawannya dalam rangka perebutan gelar juara, United justru menurunkan targetnya. Menurut Mourinho, target realistis United adalah peringkat di akhir musim, atau turun dua peringkat dari raihan mereka di musim 2017/18 yang berhasil menduduki peringkat dua klasemen akhir Premier League.
Namun, bukan itu yang membuat Mourinho kembali memancing kontroversi di laga tersebut. Selepas laga, dia membela diri bahwa sebelum menghadapi United, City hanya menjalani dua 'laga persahabatan' (menghadapi Southampton dan Shakhtar Donetsk). Sedangkan United, mereka baru saja selesai menghadapi laga berat melawan Juventus. Mou pun menyebut wajar United kalah.
ADVERTISEMENT
Sontak komentarnya ini pun langsung menimbulkan kritik balik. Salah satu yang keras mengkritik pernyataan Mourinho ini adalah Chris Sutton. Mantan pemain Blackburn itu menyebut bahwa komentar Mourinho tidak pantas untuk diucapkan dan juga hanya onggokan sampah. Dia pun menyebut bahwa Mourinho seperti bayi besar yang hobi menangis.
"Manchester United benar-benar kalah kelas di laga tersebut. Menonton laga itu, saya seperti menonton tim sepak bola Manchester utama dan tim sepak bola Manchester cadangan," ujar Sutton dilansir BBC.
"Ada jarak yang kentara antara United dengan City, dan hal ini tidak akan berubah sampai mereka mengganti pelatih. Yang paling saya kesalkan, adalah komentar Mourinho sesudah laga tersebut - menyalahkan orang lain, lalu menangis layaknya bayi besar. Kapan sih, dia akan berhenti bertingkah aneh?" katanya menambahkan.
ADVERTISEMENT
Ekspresi para pemain Manchester United saat Manchester City merayakan gol. (Foto: Jason Cairnduff/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Ekspresi para pemain Manchester United saat Manchester City merayakan gol. (Foto: Jason Cairnduff/Reuters)
Musim ini memang jadi musim yang sulit bagi United. Padahal, pada musim 2017/18, United sukses mengakhiri perjalanan mereka di posisi kedua klasemen akhir Premier League. Saat itu, Mourinho berujar bahwa dia membutuhkan beberapa rekrutan baru agar bisa bersaing dengan City di Premier League.
Namun, mereka hanya sanggup merekrut Fred, Diogo Dalot, dan Lee Grant untuk musim 2018/19. Kebijakan transfer yang buruk membuat mereka sulit mendatangkan nama-nama besar, termasuk Diego Godin yang sempat masuk incaran untuk memperkuat posisi bek tengah. Hasil dari kebijakan transfer yang buruk ini terlihat dari penampilan United pada musim 2018/19.
Sutton tahu bahwa hal itu memang memengaruhi penampilan United. Tapi, dia juga mengkritisi bagaimana Mou terlalu banyak mengeluh soal itu dan gagal mengangkat penampilan United dengan kekuatan skuat yang ada. Di matanya, hal itu adalah sesuatu yang tak bisa diterima.
ADVERTISEMENT
"Jose Mourinho selalu mengeluh soal uang, tapi, apakah musim ini dia tidak bisa mengolah skuat yang ada untuk tampil apik seperti halnya musim lalu? Dia selalu bicara bagaimana City bisa menggelontorkan banyak uang di bursa transfer, tapi kini timnya malah berada di bawah Watford dan Bournemouth," ujar Sutton.
Gestur Jose Mourinho pada laga versus Juventus. (Foto: Stefano Rellandini/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Gestur Jose Mourinho pada laga versus Juventus. (Foto: Stefano Rellandini/Reuters)
"Dan ketika Anda melihat pemain-pemain yang dia rekrut, apakah semuanya berakhir sukses? Apakah ketika diberi uang, dia menggunakannya dengan baik? Saya kira tidak. Jadi, apakah manajemen United perlu memercayainya menghabiskan uang di bursa transfer Januari nanti?" pungkasnya.
Saat ini, United berada di posisi delapan klasemen sementara Premier League 2018/19 dengan torehan 20 poin, hasil dari 6 kali menang, 2 kali imbang, dan 4 kali kalah dalam 12 laga. Selisih mereka dengan City di puncak klasemen pun cukup jauh, yakni 12 poin. Jika tidak melakukan sesuatu, bisa saja musim ini akan jadi lebih buruk buat United dan Mourinho.
ADVERTISEMENT