Copa America: Gol Cavani ke Gawang Cile Bawa Uruguay Juara Grup C

25 Juni 2019 8:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perayaan gol Cavani. Foto: REUTERS/Murad Sezer
zoom-in-whitePerbesar
Perayaan gol Cavani. Foto: REUTERS/Murad Sezer
ADVERTISEMENT
Tiket perempat final Copa America 2019 menjadi milik Uruguay dan Cile yang berhadapan di Estadio do Maracana yang masyhur itu pada Selasa (25/6/2019). Namun demikian, Uruguay tetap menutup duel pemungkas Grup C itu dengan kemenangan tipis 1-0 berkat gol Edinson Cavani pada menit 82.
ADVERTISEMENT
Cile asuhan Reinaldo Rueda turun arena dengan formasi 3-1-4-2. Alexis Sanchez dan Eduardo Vargas ditunjuk sebagai ujung-ujung tombak serangan. Sementara, Uruguay yang bermain dengan skema dasar 4-2-2-2 itu menugaskan Cavani dan Luis Suarez sebagai duet juru gedor.
Bermain dengan kualitas serangan yang tak mumpuni. Itu menjadi gambaran tepat bagi jalannya babak pertama. Cile sekilas memang tampak lebih agresif, dibuktikan dengan tujuh upaya tembakan mereka.
Laga Cile melawan Uruguay. Foto: REUTERS/Ricardo Moraes
Namun, dari tujuh percobaan itu, hanya satu yang tepat sasaran. Tak mengherankan karena penumpukan pemain bertahan Uruguay di kotak penalti memaksa Cile untuk melepaskan serangan-serangan dari jarak jauh. Alih-alih terukur, malah jadi sporadis.
Sementara, Uruguay juga tidak lebih baik jika bicara serangan di babak pertama. Mereka cuma mampu membuat tiga upaya tembakan tanpa satu pun yang mengarah gawang. Berangkat dari permainan seperti ini, kedua tim masuk ruang ganti tanpa berhasil mencetak satu gol pun.
ADVERTISEMENT
Menghadapi rangkaian serangan Cile, Uruguay memilih untuk mengandalkan serangan balik. Sayangnya, Cile juga andal dalam menekan balik tim asuhan Oscar Tabarez ini. Tak heran begitu turun minum tuntas, Tabarez langsung menarik Nicolas Lodeiro dan menggantinya dengan Nahitan Nandez.
Luis Suarez saat membela Uruguay di Copa America 2019. Foto: REUTERS/Luisa Gonzalez
Berkaca pada kiprah Uruguay di Piala Dunia 2018 lalu, Nandez memang acap menjadi andalan ketika Uruguay membangun serangan dari sisi kanan. Cara ini ditempuh akibat serangan balik Uruguay buntu melulu. Hasilnya cukup menjanjikan, belum sampai 10 menit bermain, Nandez sudah sanggup membuat satu umpan kunci.
Persoalan utama Uruguay adalah mandulnya duet penyerang mereka, Suarez dan Cavani. Bayangkan, hingga laga berjalan 72 menit, keduanya tidak sanggup membuat satu percobaan pun. Tidak perlu bicara banyak soal yang mengarah gawang, tembakan tidak tepat sasaran tak muncul-muncul dari kaki mereka.
ADVERTISEMENT
Kabar baiknya, Cavani menebus permainan buruk itu dengan tuntas delapan menit jelang waktu normal usai. Memanfaatkan assist Jonathan Rodríguez, Cavani melepaskan sundulan ke sudut kiri gawang. Gabriel Arias yang mengawal gawang Cile tak sanggup mengamankankan tembakan ini.
Torehan sang penggawa Paris Saint-Germain menjadi satu-satunya gol di laga ini. Laga berakhir dengan kemenangan 1-0 untuk Uruguay, tapi Cile pun berhak bertarung di babak delapan besar.
Dengan hasil ini, Uruguay menjadi pemuncak Grup C berbekal tujuh poin, sedangkan Cile menjadi runner up akibat mengemas enam poin. Di perempat final nanti, Cile akan bertanding melawan Kolombia. Sementara, Uruguay bakal berduel melawan Peru.
Laga Ekuador vs Jepang. Foto: REUTERS/Washington Alves
Di laga Grup C lainnya, Jepang dan Ekuador bermain imbang 1-1. Jepang tampil meyakinkan lewat keberhasilan membuka keunggulan pertama pada menit ke-15 via gol Shoya Nakajima.
ADVERTISEMENT
Namun, Ekuador juga enggan tunduk pada keunggulan cepat lawan. Dua puluh menit berselang, lesakan Angel Mena mengubah kedudukan di papan skor menjadi 1-1.
Secara garis besar, Jepang dan Ekuador memang bermain imbang. Sepanjang laga, kedua tim sama-sama mencatatkan 14 upaya tembakan. Keunggulan penguasaan bola Ekuador pun tak terlampau berjarak, hanya 52%.
Namun demikian, tidak ada gol yang lahir di sepanjang babak kedua. Termasuk di delapan menit waktu tambahan yang diberikan oleh wasit.
Dengan hasil pertandingan ini, Jepang bercokol di peringkat tiga Grup C dengan koleksi dua poin. Sementara, Ekuador menjadi juru kunci karena cuma menyegel satu poin.