Copa del Rey: Bekap Leganes, Satu Kaki Real Madrid di Perempat Final

10 Januari 2019 5:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Vinicius Junior melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Leganes. (Foto: Reuters/Susana Vera)
zoom-in-whitePerbesar
Vinicius Junior melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Leganes. (Foto: Reuters/Susana Vera)
ADVERTISEMENT
Real Madrid berhasil memetik kemenangan 3-0 saat menjamu Leganes dalam pertandingan leg pertama babak 16 besar Copa del Rey di Estadio Santiago Bernabeu, Kamis (10/1/2019) dini hari WIB. Sergio Ramos (44'), Lucas Vazquez (68'), dan Vinicius Junior (77') jadi pencetak gol Real di laga ini.
ADVERTISEMENT
Kemenangan 3-0 ini jadi bekal yang apik bagi Real untuk menjalani laga leg kedua. Jika tak ada halangan, laga leg kedua bakal digelar di markas Leganes, Estadion Municipal de Butarque, Kamis (17/1) pekan depan.
***
Santiago Solari memilih untuk melakukan rotasi. Sebelas awal Real Madrid pada pertandingan ini didominasi oleh pemain pelapis macam Keylor Navas, Alvaro Odriozola, Sergio Reguilon, Federico Valverde, dan Daniel Ceballos. Para apemain itu disusun dalam pakem dasar 4-3-3.
Leganes saat ini ada di urutan 16 klasemen sementara La Liga. Akan tetapi, ada dua hal yang membuat Real Madrid patut waspada. Pertama, tren buruk mereka yang tidak pernah menang dalam dua laga terakhir. Kedua, Leganes adalah tim yang menyingkirkan mereka di perempat final Copa del Rey musim lalu.
ADVERTISEMENT
Real Madrid mewujudkan kewaspadaan itu lewat agresivitas yang mereka tampilkan sejak peluit ditiup. Mereka mendominasi penguasan bola dan bergerak jauh lebih aktif ketimbang para pemain Leganes. Celakanya, menembus pertahanan Leganes tidak semudah membalik telapak tangan karena anak-anak asuh Mauricio Pellegrino itu bermain dengan dua lapis pertahanan.
Karena menembus pertahanan Leganes dengan umpan kombinasi satu-dua adalah pekerjaan yang hanya bisa dilakukan oleh Ethan Hunt, Real Madrid pun memilih opsi yang lebih masuk akal: bermain dengan umpan silang dan menjajal tembakan jarak jauh. Sampai 20 menit pertama dua hal inilah yang terus mereka lakukan.
Apakah cara itu berhasil? Tentu tidak, Ferguso. Malah, peluang terbaik Real Madrid akhirnya datang setelah mereka berhasil mengeksekusi umpan kombinasi. Menyusul gegenpressing yang sukses, Lucas Vazquez mengirimkan bola pada Odriozola yang merangsek ke kotak penalti. Namun, sebelum sempat menendang bola, Odriozola dijatuhkan walupun wasit akhirnya tidak menunjuk titik putih.
ADVERTISEMENT
Sergio Ramos mengeksekusi penalti ke gawang Leganes. (Foto: Reuters/Susana Vera)
zoom-in-whitePerbesar
Sergio Ramos mengeksekusi penalti ke gawang Leganes. (Foto: Reuters/Susana Vera)
Tak lama setelah itu Real Madrid nyaris kebobolan setelah Martin Braithwaite menjelma jadi Michael Owen era 1998 dengan melakukan solo run. Sayangnya, tembakan striker Denmark itu melebar di samping gawang Navas. Beberapa waktu sesudahnya Braithwaite kembali mendapat peluang emas tetapi striker Denmark itu gagal mencocor bola matang di mulut gawang Real.
Usai pulih dari syok singkat itu Real Madrid mencecar pertahanan Leganes lewat pressing tak kenal lelah. Dari pressing itu mereka sanggup menciptakan beragam penetrasi yang salah satunya berasal dari Odriozola. Mantan bek Real Sociedad itu kembali dijatuhkan saat sedang melakukan penetrasi dan kali ini wasit menunjuk titik putih.
Sergio Ramos yang jadi eksekutor sukses menundukkan Ivan Cuellar untuk mencetak gol ke-100 sepanjang karier. Real Madrid pun menutup babak pertama dengan keunggulan 1-0.
ADVERTISEMENT
Keunggulan tadi membuat Real merasa bak di atas angin. Mereka pun, utamanya lewat Vazquez dan Odriozola, terus menggempur pertahanan Leganes. Namun, penyakit lawas Real kambuh di sini karena aksi Vazquez dan Odriozola itu seringnya cuma diakhiri dengan umpan silang yang tidak efektif.
Salam metal dari Lucas Vazquez. (Foto: Reuters/Susana Vera)
zoom-in-whitePerbesar
Salam metal dari Lucas Vazquez. (Foto: Reuters/Susana Vera)
Perlahan, Real belajar. Mereka pun mulai mengutilisasi pemain-pemain lainnya seperti Vinicius Junior di sayap kiri. Pada akhirnya, kolaborasi Vinicius dan Karim Benzema mampu menarik para pemain belakang serta kiper Leganes sehingga Vazquez yang berdiri bebas bisa mencetak gol kedua Real ke gawang kosong.
Usai mencetak gol kedua Real, Vazquez ditarik keluar dan digantikan oleh Isco Alarcon. Masuknya Isco ini membawa dampak positif bagi Real karena dengan begitu pergerakan Vinicius menjadi lebih liar. Hasilnya, satu gol pun berhasil dilesakkan remaja Brasil itu. Memanfaatkan umpan silang dari Odriozola, Vinicius melepaskan tendangan voli sembari melayang.
ADVERTISEMENT
Gol Vinicius itu memberi Real bantalan yang nyaman untuk menjalani sisa laga dan itu membuat Solari dengan pede memasukkan Brahim Diaz. Vinicius sendiri ditarik keluar untuk memberi jalan pada rekrutan baru Real Madrid tersebut. Namun, Brahim dan para pemain Real lainnya tidak mampu menambah perbendaharaan gol sehingga skor 3-0 bertahan.