Copa del Rey: Sengit, Valencia Bangkit dan Imbangi Real Betis

8 Februari 2019 5:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Leg pertama semifinal Copa del Rey 2018/19: Real Betis vs Valencia. Foto: REUTERS/Marcelo Del Pozo
zoom-in-whitePerbesar
Leg pertama semifinal Copa del Rey 2018/19: Real Betis vs Valencia. Foto: REUTERS/Marcelo Del Pozo
ADVERTISEMENT
Valencia benar-benar paham bagaimana caranya menghukum lawan. Pemahaman ini tergambar dari laga leg pertama semifinal Copa del Rey 2018/19 yang berakhir dengan skor imbang 2-2.
ADVERTISEMENT
Bertanding di Estadio Benito Villamarin pada Jumat (8/2/2019), Real Betis sempat membukukan keunggulan 2-0 berkat gol Loren Moron (45') dan Joaquin (54'). Namun, Valencia membuktikan bahwa ketertinggalan 0-2 tak membuat perlawanan mereka tamat sebelum laga berakhir.
Dua gol balasan yang pada akhirnya menggagalkan kemenangan Betis berhasil ditorehkan. Kedua gol itu dicetak oleh Denis Cheryshev (71') dan Kevin Gameiro (90+1').
Formasi dasar 3-1-4-2 yang dipilih oleh Quique Setién menunjukkan tuahnya. Duet penyerang Loren Moron dan Giovani Lo Celso tampil sebagai penyerang dengan daya gedor di hadapan barisan pertahanan Valencia.
Namun, Marcelino García Toral yang mengusung skema dasar 4-4-2 juga tak kekurangan amunisi. Duet Rodrigo Moreno dan Santi Mina menjadi andalan tim untuk merengkuh angka.
ADVERTISEMENT
Secara general, laga ini adalah mempertemukan dua tim yang bermain ofensif. Walau Valencia lebih unggul dalam kuantitas upaya tembakan, keunggulan itu bukan keunggulan yang terlampau berjarak. Bila Valencia mencatatkan delapan upaya tembakan, Betis membukukan enam upaya tembakan.
Walau sama-sama bermain agresif, bukan berarti kedua tim tidak memiliki perbedaan sama sekali. Keseimbangan antarlini menjadi perbedaan paling kentara setidaknya di sepanjang babak pertama.
Leg pertama semifinal Copa del Rey 2018/19: Real Betis vs Valencia. Foto: REUTERS/Marcelo Del Pozo
Formasi dasar 3-1-4-2 itu membuat lini tengah Betis menjadi lebih seimbang. Ketika bertahan, lini tengah mereka akan melebur menjadi formasi lima gelandang. Tak heran, jika bangunan serangan Valencia sering patah di lapangan tengah. Begitu pula saat para pemain Valencia mendekati area pertahanan, Setien tidak ragu untuk menumpuk pemain di wilayah rawan tersebut.
ADVERTISEMENT
Permainan yang demikian mempersempit ruang tembak Valencia. Maka tak heran, empat dari delapan upaya tembakan itu dilepaskan dari luar kotak penalti.
Menilik jumlahnya yang berarti da empat tembakan yang dilesakkan dari dalam kotak penalti, sepintas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa Valencia memiliki peluang emas setidaknya empat kali sebelum turun minum.
Hanya, kurang tenangnya penyelesaian akhir jadi alasan mengapa mereka tak mampu memproduksi gol hingga menit 30-an, seperti ketika Moreno memilih untuk melepaskan tembakan ke sudut kanan gawang yang arahnya dapat ditebak dengan mudah oleh kiper.
Menggempur Betis dengan serangan demi serangan, justru Valencia-lah yang pertama kali kemasukan gol. Prosesnya bermula dari tendangan sudut jarak dekat yang dieksekusi oleh Sergio Canales.
ADVERTISEMENT
Alih-alih melepaskan tendangan sudut ke kotak penalti, Canales memilih mengoper bola itu kepada rekannya yang mengambil jarak sangat dekat dengannya sehingga membentuk pola umpan satu-dua.
Lantas, bola tersebut dikonversi menjadi umpan silang ke area kotak penalti yang disambut oleh sundulan Sidnei. Karena posisi Sidnei begitu dekat dengan garis tepi, ia melepaskan sundulan ke dalam lapangan yang pada akhirnya menipu kiper Valencia.
Bola tadi lantas disambar oleh Loren dengan sundulan ke arah gawang yang tak mampu diamankan oleh sang penjaga gawang. Akibatnya, keunggulan 1-0 menjadi milik betis.
Sembilan menit babak kedua berjalan, Betis memperlebar keunggulan menjadi 2-0. Menariknya, gol kedua ini juga berawal dari skema tendangan sudut.
ADVERTISEMENT
Kali ini yang menjadi biang keroknya adalah Joaquin. Ia melepaskan tendangan sudut melengkung yang entah bagaimana caranya bisa mengarah langsung ke gawang.
Sebenarnya, kiper Valencia sanggup menangkap bola itu. Tapi setelah meninjau ulang, wasit mengesahkan gol tersebut karena sebelum ditangkap bola sudah melewati garis gawang walaupun tipis. Joaquin sang pencetak gol bahkan tak percaya bahwa sepakan itu berbuah keunggulan kedua bagi timnya.
Pemain-pemain Real Betis merayakan gol di leg pertama semifinal Copa del Rey 2018/19 melawan Valencia. Foto: REUTERS/Marcelo Del Pozo
Hanya karena Betis sudah menorehkan keunggulan 2-0, bukan berarti Valencia kehilangan akal untuk memberikan perlawanan. Sebenarnya, Valencia kalah jauh dari Betis dalam penguasaan bola.
Sejak gol kedua tadi hingga menit 70, Betis memenangi 65% penguasaan bola. Berangkat dari sini, serangan balik menjadi metode yang digunakan oleh Valencia untuk mencuri angka.
ADVERTISEMENT
Taktik ini terbukti ampuh. Pada menit 71, Kevin Gameiro melepaskan umpan yang pada akhirnya menjadi assist karena berhasil dikonversi oleh Cheryshev menjadi gol lewat sundulan jarak dekat. Keberhasilan Cheryshev ini merupakan buah dari terlambatnya transisi Betis dari menyerang ke bertahan saat menghadapi serangan balik.
Sial bagi Betis, situasi serupa terulang saat laga memasuki babak perpanjangan waktu. Tambahan waktu tiga menit yang diberi wasit tidak berlalu sia-sia untuk Valencia.
Pada menit 90+1, Valencia mencetak gol penyama kedudukan via sepakan Gameiro. Serupa gol pertama Valencia, torehan kedua ini juga merupakan akibat dari keterlambatan pemain-pemain Betis melindungi area pertahanan mereka.
Ezequiel Garay berselebrasi usai laga Real Betis vs Valencia. Foto: REUTERS/Marcelo Del Pozo
Penyebabnya apa lagi kalau bukan terlalu asyik menyerang? Gol ini diawali dengan keberhasilan pemain Valencia merebut bola dari tengah lapangan. Bola ini diteruskan oleh Moreno dengan umpan silang yang diterima Gameiro dan dikonversi menjadi gol dari bagian tengah kotak 16.
ADVERTISEMENT
Kosongnya area pertahanan mempermudah duet Moreno dan Gameiro merangsek masuk ke area pertahanan dan mencuri kemenangan dari tangan Betis di ujung laga. Kealpaan itu dibayar mahal oleh Betis, mereka kehilangan kemenangan di leg pertama karena laga tuntas dengan skor imbang 2-2.