news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Curhat Juan Mata tentang Kekalahan dari West Brom

16 April 2018 19:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Selebrasi Mata usai mencetak gol. (Foto: REUTERS/Darren Staples)
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi Mata usai mencetak gol. (Foto: REUTERS/Darren Staples)
ADVERTISEMENT
Juan Mata tak bisa banyak bicara. Apalagi setelah Manchester United takluk 0-1 dari West Bromwich Albion di pekan 33, Minggu (15/4/2018). Kekalahan yang membuat Manchester City memastikan gelar Premier League lebih dini, sekaligus menegaskan jika City makin superior ketimbang saudara tuanya itu.
ADVERTISEMENT
Melalui blog-nya, Mata mencurahkan perasaannya setelah United mengalami kekalahan.
"Saya tahu bahwa Anda tidak ingin membaca apa pun setelah kekalahan seperti ini, bahwa setiap komentar yang dibuat setelah permainan terdengar seperti kata-kata hampa," tulis Mata dalam blog-nya.
Bagaimana tidak, United bermain buruk karena gagal menembus pertahanan West Brom. Minimnya kreativitas jadi problem terbesar mereka saat itu. Jose Mourinho sendiri memasang Mata --bersama Alexis Sanchez dan Romelu Lukaku-- sebagai penawar dari permainan bertahan yang rutin disuguhkan The Baggies. Namun, mantan pemain Valencia itu memang bukan tipikal pemain yang piawai mencetak gol --satu aspek yang jauh lebih penting. Buktinya, Mata juga tak menciptakan satu pun tembakan tepat sasaran ke arah gawang Ben Foster.
ADVERTISEMENT
"Kami memainkan pertandingan yang buruk pada hari Minggu ini. Tidak banyak yang perlu ditambahkan. Tidak ada yang bisa dialihkan atas kekalahan dari West Bromwich, kami memang tidak memenuhi harapan. Ini mengecewakan, bahkan lebih setelah menang pekan lalu, tapi inilah sepak bola."
Kekalahan di kandang dari klub posisi paling buncit tentu saja hal yang memalukan. Bahkan, tambahan tiga angka di Old Trafford itu tak membawa West Brom beranjak dari posisi 20 klasemen sementara, bukti betapa buruknya catatan kemenangan tim tamu. Di samping itu, kekalahan tersebut makin menebalkan cap inkonsistensi yang tersemat kepada United. Ya, sepekan sebelumnya United tampil impresif kala sukses membungkam City 3-2 di Etihad Stadium.
"Itulah mengapa sangat penting untuk menjaga keseimbangan yang tepat di saat-saat yang baik dan di saat yang buruk. Selamat kepada Manchester City, yang secara matematis menjadi pemenang Premier League."
ADVERTISEMENT
Dengan terkuncinya gelar Premier League, dan tersingkirnya United di pentas Liga Champions dan Piala Liga, praktis Piala FA jadi satu-satunya ajang paling realistis di musim ini. Nah, masalahnya misi mereka tak akan mudah. Paul Pogba dan kawan-kawan mesti meladeni Tottenham Hotspur untuk meraih satu tempat di babak final.
"Kami akan tetap fokus pada dua tujuan dari sini hingga akhir musim ini: menjaga tempat kedua dan berusaha mencapai final Piala FA dan memenangi gelar. Maka dari itu, minggu ini menjadi benar-benar penting."
Selain memenangi gelar Piala FA, satu hal lagi yang perlu diraih United adalah finis sebagai runner-up, sebagai salah satu cara untuk mengamankan tiket Liga Champions musim depan. Sekali lagi, rintangan 'Iblis Merah' tidaklah mudah. Posisi United masih jauh dari kata aman karena baru mengemas 71 angka, hanya terpaut empat angka dari Spurs di peringkat keempat. Belum lagi dengan jadwal padat yang sudah menanti, melawat ke markas Bournemouth Kamis (19/4/2018) dini hari WIB, meladeni Spurs tiga hari berselang, dan menjamu Arsenal pada Premier League di pada 29 April mendatang.
ADVERTISEMENT