Curhatan Robben soal Alasannya Pergi dari Real Madrid

24 Mei 2019 21:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyerang sayap Bayern Muenchen, Arjen Robben, merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Bayer Leverkusen. Foto: Reuters/Michael Dalder
zoom-in-whitePerbesar
Penyerang sayap Bayern Muenchen, Arjen Robben, merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Bayer Leverkusen. Foto: Reuters/Michael Dalder
ADVERTISEMENT
Musim 2018/19 telah usai. Saat itu pula Arjen Robben resmi menanggalkan jersi Bayern Muenchen yang dipakainya selama sedekade.
ADVERTISEMENT
Robben mengaku bahwa keputusannya pergi dari Real Madrid dan merapat ke Bayern adalah sebuah keputusan terbaik sepanjang kariernya. Terang saja, 19 gelar diraihnya bersama Die Roten, termasuk 7 titel beruntun Bundesliga dan satu trofi Liga Champions.
Robben dengan medali juara Liga Champions 2013. Foto: AFP/Patrik Stollarz
Well, sejak awal mantan pemain Groningen itu memang mengklaim bahwa kedatangan Cristiano Ronaldo ke Santiago Bernabeu jadi pemicu kepindahannya. Namun, CR7 bukan jadi alasan tunggal. Adalah kembalinya Florentino Perez di kursi kepresidenan Madrid yang jadi latar belakangnya.
"Bukan cuma karena Ronaldo, tetapi juga kembalinya Florentino Perez sebagai presiden klub serta keputusannya memboyong Ronaldo, Kaka, Benzema, dan Xabi Alonso," kata Robben seperti dilansir AS.
Perez adalah dalang di balik terbentuknya Los Galacticos pada 2001. Zinedine Zidane jadi pembelian besarnya, melengkapi Luis Figo yang telah didaratkan semusim sebelumnya. Disusul nama-nama beken lain macam Ronaldo, David Beckham, dan juga Michael Owen.
ADVERTISEMENT
Masa jabatannya sempat berakhir pada 2007. Akan tetapi, Perez kembali terpilih dua tahun kemudian, menggantikan posisi Vicente Boluda.
Proyek Los Galacticos jilid II pun kembali dicanangkan. Duit transfer lebih dari 200 juta euro digelontorkan untuk mendatangkan Ronaldo, Kaka, Xabi Alonso, serta Karim Benzema.
Selebrasi Real Madrid untuk gol Ronaldo. Foto: Reuters/Alkis Konstantinidis
"Mereka menghabiskan begitu banyak uang sehingga mereka mengatakan kepada kami bahwa mereka perlu mengambil keuntungan kembali dari penjualan (pemain)," tambah Robben.
Besarnya biaya pengeluaran membuat Madrid kudu melego para pemainnya. Selain Robben, El Real juga menjual trio Belanda lainnya, yakni Wesley Sneijder, Ruud van Nistelrooy, dan Klaas-Jan Huntelaar. Fabio Cannavaro juga dikembalikan ke Juventus karenanya.
"Bagi saya ini mengecewakan karena saya memiliki hubungan yang sangat baik dengan mantan pelatih Manuel Pellegrini," tambah Robben.
ADVERTISEMENT
Padahal, performa Robben sebelumnya tak bisa dibilang buruk. Ia dipercaya tampil dalam 37 pertandingan di lintas ajang dan sukses mengemas 8 gol di edisi 2007/08.
Zidane (kanan) dan Florentino Perez (kiri). Foto: Reuters
Madrid tengah melakukan kebijakan 'pembuangan' baru-baru ini yang mana Gareth Bale jadi objeknya. Kini masa depannya simpang siur seiring kembalinya Zidane di kursi pelatih. Mantan penggawa Southampton itu tak lagi masuk rencana Zidane di musim depan.
Menurut polling yang dicanangkan AS, 91% pendukung Madrid menginginkan Bale untuk segera angkat kaki. Ya, ia memang kerap jadi sasaran kekecewaan suporter Los Blancos lantaran tampil di bawah ekspektasi, baik itu di dalam maupun di luar stadion. Dia kerapkali disiuli dan mobilnya pernah digebrak oleh para pendukung Madrid.
ADVERTISEMENT
Sulit dimungkiri bahwa Bale sedang dalam performa jeblok. Sejak kembali ke Santiago Bernabeu Maret lalu, cuma delapan kali Zidane memakai jasa Bale--dengan rata-rata 59 menit per laga. Apesnya, Bale tak mampu membayar kepercayaan itu karena cuma menghasilkan sebiji gol dan assist.
Bale dalam laga vs Eibar. Foto: AFP/Gabriel Bouys
Di satu sisi, keputusan Madrid juga punya standar yang cukup tinggi kepada para pemainnya. Jika minim kontribusi atau tak masuk dalam proyek sang pelatih, ya, siap-siap saja didepak karena klub telah menyiapkan nama yang lebih potensial untuk bersinar.