Dana Subsidi Belum Lunas, Madura United Ancam PT LIB

15 Desember 2017 13:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Madura United (Foto: ANTARA/Saiful Bahri)
zoom-in-whitePerbesar
Madura United (Foto: ANTARA/Saiful Bahri)
ADVERTISEMENT
Sebelum kompetisi Go-Jek Traveloka Liga 1 dimulai, PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) membuat keputusan untuk memberikan bantuan dana kepada tim-tim peserta liga 1.
ADVERTISEMENT
Bila pada turnamen Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016, operator memberikan dana sekitar Rp 5 miliar, pada kompetisi Go-Jek Traveloka Liga 1 musim kemarin dana tersebut bertambah menjadi Rp 7,5 miliar rupiah kepada masing-masing tim. Bantuan yang amat dibutuhkan oleh para peserta Liga 1 mengingat dana operasional mereka yang pastinya akan besar untuk mengarungi satu musim penuh.
Namun, hingga kompetisi rampung, tunggakan itu belum juga dibayarkan oleh operator Liga. Tim-tim peserta pun mulai angkat suara mengenai tunggakan PT LIB tersebut.
Nada ancaman tak ingin berkompetisi hingga sulit membayar gaji pemain dikeluhkan oleh tim peserta akibat dana bantuan yang tak kunjung turun. Arema FC misalnya, tim berjuluk Singo Edan itu terpaksa menunggak gaji pemain beberapa bulan lantaran dana bantuan yang tidak kunjung dilunasi oleh PT LIB.
ADVERTISEMENT
Begitu pula dengan Persija yang mengancam tidak akan mengikuti Piala Presiden 2018. Adapula Persipura yang ingin menggunakan dana bantuan tersebut untuk memberikan bonus hari raya kepada para pemainnya.
Kegelisahan serupa juga tengah dirasakan oleh Madura United. Melalui manajernya, Haruna Soemitro, klub berjuluk "Laskar Sape Kerrab" itu juga mengaku belum dapat dana bantuan tersebut.
"Kalau tim lain belum pastinya Madura United juga belum," ujar Haruna ketika dihubungi kumparan (kumparan.com), Jumat (15/12/2017). "Dana ini bukan janji dari PT LIB tapi ini keputusan saat pertemuan klub di Hotel Sultan beberapa saat lalu."
Haruna pun merinci tunggakan yang PT LIB masih belum berikan kepada tim-tim peserta Liga 1.
"Awalnya kami diberikan Rp 1 miliar, lalu Rp 625 juta di bulan berikutnya, tapi sekarang tidak dibayarkan lagi dan sudah menunggak sekitar Rp 3 miliar," ucap Haruna.
ADVERTISEMENT
Manajer Madura United, Haruna Soemitro. (Foto: kumparan/Alan Kusuma)
zoom-in-whitePerbesar
Manajer Madura United, Haruna Soemitro. (Foto: kumparan/Alan Kusuma)
Kecewa bantuan keuangan tidak kunjung dibayarkan oleh operator, Madura United memberikan ultimatum bernada ancaman dengan akan mengevaluasi kinerja dari PT LIB.
"Karena klub pemegang saham mayoritas PT LIB, Madura United akan meminta kepada penyelenggara untuk bertanggung jawab kepada pemegang saham," tutur Haruna.
"Madura United akan melakukan evaluasi kepada kinerja dari PT LIB baik dalam urusan teknis maupun urusan keuangan," lanjutnya.
Meski dicecar oleh beberapa klub mengenai dana bantuan ini. PT LIB berjanji akan melunasi seluruh utang kepada klub-klub pada Desember ini. PSSI selaku federasi tertinggi juga sudah menegur PT LIB untuk segera memberikan dana bantuan itu secepatnya.