news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Daniel James dan 'Roh' Arjen Robben yang Merasukinya

10 September 2019 13:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Daniel James (kanan) dalam laga persahabatan antara Wales dan Belarusia. Foto: Reuters/Andrew Couldridge
zoom-in-whitePerbesar
Daniel James (kanan) dalam laga persahabatan antara Wales dan Belarusia. Foto: Reuters/Andrew Couldridge
ADVERTISEMENT
Belum pantas rasanya jika Daniel James dibanding-bandingkan dengan Arjen Robben. Robben adalah legenda sepak bola yang kini sudah pensiun. Sementara, James masih berumur 21 tahun dan baru berada di fase awal kariernya. Namun, ada kesamaan yang sulit untuk diabaikan dari kedua pemain ini.
ADVERTISEMENT
Selama bermain, Robben punya ciri khas. Sebagai seorang inverted winger, dia senantiasa bergerak menusuk dari sayap kanan dan melepas tembakan melengkung dengan kaki kirinya untuk mencetak gol. Ciri khas ini sebenarnya sudah diketahui semua pemain tetapi tak banyak yang bisa menghentikannya.
Saat ini, di awal musim 2019/20, James sedang 'kerasukan roh' Robben. Bedanya, pemain asal Wales itu beroperasi di sayap kiri. Dengan cara bergerak yang sama, dia mengeksekusi bola dengan kaki kanannya. Sejauh ini, dia sudah mengemas tiga gol dengan cara demikian.
Dua gol dicetak James bersama Manchester United, tepatnya saat menghadapi Crystal Palace dan Southampton. Sementara, satu gol lagi dia ukir dengan balutan seragam Timnas Wales. Selasa (10/9/2019) dini hari WIB, James mencetak gol khasnya itu untuk memenangkan Wales atas Belarusia dalam sebuah laga persahabatan.
ADVERTISEMENT
Dengan gol tersebut, James total sudah menggetarkan jala gawang lawan sebanyak empat kali musim ini. Satu gol lain dia cetak pada pekan pertama Premier League menghadapi Chelsea. Hanya, proses golnya memang tidak sama dengan yang lain.
Atas pencapaian ini, James pun mendapatkan pujian dari pelatihnya di Timnas Wales, Ryan Giggs. Padahal, Giggs awalnya sempat berpikir untuk mencadangkan James di laga melawan Belarusia tadi.
"Itu keputusan yang sulit. Dia sudah menjalani dua bulan yang sulit. Tiba-tiba saja sorotan mengarah kepadanya. Aku harus memutuskan apakah bakal memainkannya atau mengistirahatkannya," tutur Giggs seusai laga, dilansir Goal.
Ryan Giggs memimpin latihan Timnas Wales. Foto: Reuters/Andrew Couldridge
"Pada akhirnya, dia meminta dimainkan. Akan tetapi, aku cuma memberinya 50 menit dan dia pantas mendapatkan gol tersebut. Dia adalah salah satu pemain yang pergerakannya mudah dibaca tetapi sulit sekali dihentikan," tambah legenda Manchester United itu.
ADVERTISEMENT
Dengan tren yang bagus ini, James pun bakal sangat diandalkan Manchester United di lini depan dalam waktu dekat ini. Setelah jeda internasional, 'Iblis Merah' akan menjalani tiga kompetisi sekaligus: Premier League, Liga Europa, dan Piala Liga.
Saat ini, stok lini depan United tengah menipis menyusul cedera yang dialami oleh Anthony Martial. Di situasi seperti itu, kemungkinan besar James akan dimainkan lagi di sayap kiri dengan didampingi Marcus Rashford di tengah dan Jesse Lingard atau Mason Greenwood di kanan.