Dari Alves Hingga Harry Kane: Mereka yang Pernah Jadi Kiper Dadakan

7 Februari 2018 15:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dani Alves saat diperkenalkan PSG. (Foto: Reuters/Gonzalo Fuentes)
zoom-in-whitePerbesar
Dani Alves saat diperkenalkan PSG. (Foto: Reuters/Gonzalo Fuentes)
ADVERTISEMENT
Untuk sekejap, Dani Alves merasakan tugas mengawal gawang Paris Saint-Germain (PSG). Ini, tentu saja, bukan “skenario” yang ada di benaknya ketika masuk ke dalam lapangan.
ADVERTISEMENT
Alasannya, jelas: Alves adalah bek kanan. Kalau pelatihnya tidak gila tentu saja dia tidak akan dimainkan sebagai penjaga gawang. Namun, sepak bola penuh hal-hal yang sulit untuk ditebak.
Pada Rabu (7/2/2018) dini hari, Alves untuk sekejap menjadi kiper. Hari itu, PSG bertanding menghadapi Sochaux di Piala Prancis. Kiper PSG, Kevin Trapp, mendapatkan kartu merah, sedangkan jatah pergantian pemain sudah habis.
Jadilah keputusan dadakan itu diambil: Alves didapuk sebagai kiper. Namun, kerjanya sebagai pengawal gawang tidak lama. Hanya sekejap.
Setelah Alves mengenakan seragam kiper, pemain Sochaux mengeksekusi tendangan bebas. Tendangan itu membentur pagar betis dan tak lama kemudian pertandingan selesai. Tugas Alves sebagai penjaga gawang selesai bahkan sebelum ia sempat beraksi.
ADVERTISEMENT
Alves, tentu saja, bukan yang pertama —dan sepertinya tidak akan jadi yang terakhir. Di kolong lagit ini, ada banyak aksi pemain non-kiper yang mendadak kiper. Sehingga kalau Anda tak terpuaskan dengan aksi Alves, Anda masih punya banyak opsi. Silakan disimak!
John O’Shea – Tottenham vs Manchester United, 2006/2017
John O’Shea, pada masa-masanya di Manchester United, dikenal betul sebagai pemain serbabisa. Dan keputusan untuk memainkan O’Shea menjadi kiper ini membawanya ke level baru.
Kejadian ini berlangsung dalam laga yang mempertemukan United dengan Tottenham Hotspur di White Hart Lane. Saat itu, hidung Edwin van Der Sar berdarah dan jatah pergantian pemain United telah habis. Mulanya, Rio Ferdinand yang ditunjuk oleh Sir Alex Ferguson untuk menjadi kiper.
ADVERTISEMENT
Namun, Ferguson kemudian berubah pikiran. Ia memilih O’Shea.
Sehingga, jadilah O’Shea kiper dari menit ke-86 hingga pertandingan usai. Yang mengejutkan, ia sukses menghentikan aksi striker Spurs, Robbie Keane, dalam situasi satu lawan satu. Aksi yang satu ini bikin Wayne Rooney dan Ryan Giggs, yang waktu itu duduk di bangku cadangan, tertawa.
“Aku tanya kepada Edwin di ruang ganti, apa dia dapat bonus kalau tim kami menorehkan clean sheet? Soalnya, aku mau minta setengahnya,” ucap O’Shea.
Jan Koller – Bayern Muenchen vs Borussia Dortmund, 2002/2003
Mulanya, di laga kontra Bayern Muenchen, Jan Koller menjalani hari seperti biasa: bermain sebagai striker. Bahkan, striker asal Republik Ceko itu berhasil membobol gawang Oliver Kahn di menit ketujuh.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, keadaan berbalik sebelum babak perdana usai. Gelandang Borussia Dortmund, Torsten Frings, mendapatkan dua kartu kuning dan artinya ia harus meninggalkan lapangan.
Di babak kedua, Bayern melancarkan serangan bertubi-tubi. Gol kemudian hadir untuk The Bavarians pada menit ke-62 melalui Roque Santa Cruz. Empat menit berselang, giliran Claudio Pizzaro yang berhasil mencetak gol. Gol kedua Bayern, menurut Jens Lehmann, offside.
Ia mendebat wasit dan wasit tidak terima. Lehmann langsung diusir keluar sehingga Dortmund harus bermain dengan sembilan orang di laga tersebut. Setelahnya, Koller ditunjuk sebagai kiper, mengingat tiga substitusi telah digunakan Dortmund.
Pemain yang punya tinggi 202 cm itu langsung mengenakan kaus kiper dan sarung tangan bekas Lehmann. Ia menjadi kiper hingga pertandingan usai dan selama itu, tak ada satu bola pun yang masuk ke gawangnya.
ADVERTISEMENT
Felipe Melo – Galatasaray vs Elazigspor, 2012/2013
Saat Fernando Muslera mendapatkan kartu merah dari wasit atas aksinya di kotak penalti pada menit ke-89, penggemar Galatasaray merasa ketar-ketir.
Pasalnya, kartu merah itu membuat Galatasaray menggunakan seorang pemain non-kiper untuk menjadi kiper. Dan pemain itu pun harus langsung bersiap dalam tes serius: tendangan penalti.
Kala itu terjadi, Felipe Melo kemudian memberanikan diri untuk menjadi kiper. Eks pemain Juventus itu berdiri di depan gawang, menghalau penalti tersebut sehingga tak terjadi gol. Pertandingan berakhir dengan kemenangan 1-0 bagi Galatasaray.
Rodrigo Palacio – Internazionale Milano vs Hellas Verona, 2012/2013
Enam belas menit terakhir laga Inter Milan kontra Verona sempat tampak menjadi mimpi buruk bagi penggemar Inter.
ADVERTISEMENT
Saat itu, kiper Luca Castellazi terbaring akibat cedera dan Inter telah menggunakan tiga pemain substitusi mereka. Ketika orang-orang bertanya siapa yang sepatutnya menjadi kiper, Rorigo Palacio dengan percaya diri mengenakan kaus dan sarung tangan milik Castellazi. Ialah kiper hingga pertandingan usai.
Palacio melompat dengan begitu percaya diri seakan ia sudah jadi kiper dalam jangka waktu yang begitu lama. Ia tahu ke mana tubuhnya harus bergerak. Akhirnya, keunggulan 2-0 Inter tetap terjaga.
Harry Kane – Tottenham Hotspur vs Asteras Tripolis, 2014/2015
Buat Harry Kane, laga ini cukup surealis. Sebelum jadi kiper, ia sempat mencetak tiga gol lebih dulu. Akan tetapi, pada menit-menit akhir, Hugo Lloris diusir keluar setelah mendapatkan kartu merah.
ADVERTISEMENT
Kane pun bersiap. Ia merapikan kostum kiper serta sarung tangannya; ia hendak menghadapi tendangan bebas striker Asteras, Jeronimo Barrelas.
Tak lama, wasit meniup peluit, Barellas pun melepaskan tendangan. Bola memang sempat ditangkap oleh Kane, tetapi —dasar dari sananya memang bukan kiper— bola terlepas dari tangannya. Asteras pun mencetak gol.