Dari Kesamaan Arema-Persija sampai Final Buruk Pelatih Interim

17 Februari 2018 22:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Selebrasi Marko Simic (Foto: Dok. Media Persija)
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi Marko Simic (Foto: Dok. Media Persija)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Persija Jakarta menjadi tim ketiga yang merebut gelar juara Piala Presiden. Itu dipastikan setelah pasukan Stefano Cugurra alias Teco menang 3-0 atas Bali United dalam pertandingan final di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Sabtu (17/2/2018).
ADVERTISEMENT
The Jakmania, suporter Persija, harus berterima kasih kepada Marko Simic. Striker asal Kroasia itu mencetak dua dari tiga gol yang menentukan kemenangan timnya. Satu gol tersisa diciptakan oleh Novri Setiawan.
Termasuk soal Persija dan Simic, kumparan (kumparan.com) coba merangkum sejumlah fakta menarik dari final Piala Presiden 2018. Berikut ini adalah selengkapnya:
1. Statistik Identik 2 Tim Juara
Persija Jakarta membukukan statistik identik dengan kampiun Piala Presiden 2017, Arema FC. Kedua tim sama-sama mencetak 18 gol dari fase grup hingga final.
Menariknya, Persija dan Arema sama-sama mengandalkan seorang mesin gol. Arema juara berkat sumbangan 11 gol Cristian Gonzales yang akhirnya keluar sebagai top scorer. Jumlah serupa ditorehkan Marko Simic tahun ini.
ADVERTISEMENT
2. Asri Akbar Akhirnya Juara
Laga ini menjadi final Piala Presiden ketiga buat gelandang Persija Jakarta, Asri Akbar. Akhirnya, gelandang berusia 34 tahun itu bisa mencicipi gelar juara setelah dua kali kegagalan.
Pada edisi 2015, Asri berseragam Sriwijaya FC. 'Laskar Wong Kito' menelan kekalahan 0-2 oleh Persib Bandung dalam pertandingan puncak yang juga gelar di GBK.
Dua tahun berselang, Asri kembali mencicipi final bersama Borneo FC. Tim asal Samarinda itu menurunkan skuat lapis kedua yang diasuh oleh Ricky Nelson. Setelah tampil mengejutkan hingga menembus final, Borneo tumbang 1-5 oleh Arema FC.
Di final ketiganya, Asri memang mengakhiri penantian juara. Namun, ada yang kurang karena dia tidak dimainkan seperti dua final sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Asri Akbar di Piala Presiden 2018. (Foto: Dok. Persija)
zoom-in-whitePerbesar
Asri Akbar di Piala Presiden 2018. (Foto: Dok. Persija)
3. Kegagalan Beruntun Wawan Hendrawan
Tidak seperti Asri Akbar, kiper Bali United, Wawan Hendrawan, harus memperpanjang penantiannya. Dua kali beruntun, Wawan menjalani pertandingan final Piala Presiden. Setelah membawa Borneo FC ke laga puncak tahun lalu, dia mengulanginya bersama Bali United pada 2018.
Ujung cerita selalu sama. Wawan gagal meraih gelar juara karena tidak mampu mengamankan gawangnya dari kemasukan. Dia menderita 5 kali kebobolan oleh Arema FC tahun lalu dan 3 kali saat melawan Persija Jakarta.
4. Nasib Malang Pelatih Sementara
Ada pertautan antara kisah Bali United pada Piala Presiden 2018 dan Borneo FC di edisi sebelumnya. Keduanya melaju ke partai puncak dengan pelatih sementara, yaitu Ricky Nelson dan Hans-Peter Schaller.
ADVERTISEMENT
Tahun lalu, Borneo memutuskan untuk fokus menjalani latihan pramusim. Jadi, kendali tim di Piala Presiden diserahkan kepada Ricky. Secara mengejutkan, dia membawa Borneo yang dihuni sebagian besar pemain lapis kedua menapaki laga puncak.
Cerita indah Ricky selesai pada laga final di Stadion Pakansari. Borneo menelan kekalahan telak oleh Arema.
Kisah serupa terulang tahun ini. Bali United asuhan Schaller menembus final. Hasilnya kembali antiklimaks karena 'Serdadu Tridatu' mengalami kekalahan telak.
5. Dua Gelar Persija Jakarta
Persija Jakarta menjalani pramusim istimewa. Pasukan Teco sudah meraih dua gelar menjelang Liga 1 2018, yakni Piala Presiden 2018 dan turnamen bertajuk Boost Sports Super Fix Cup 2018 di Malaysia.
Setelah ini, Persija tidak memiliki lagi agenda turnamen pramusim. Mereka sekadar menjalani kiprah di AFC Cup dengan melawan Tampines Rovers, 28 Februari 2018.
ADVERTISEMENT