news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Dari Mario Gomez yang Merajuk sampai Kritik Manajemen soal Kontrak

27 Oktober 2018 17:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatih Persib, Mario Gomez. (Foto: Instagram @ igpersib)
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Persib, Mario Gomez. (Foto: Instagram @ igpersib)
ADVERTISEMENT
Periode Oktober 2018 bukan bulan menyenangkan bagi Persib Bandung. Masalah demi masalah seperti tak kunjung usai bagi klub berjuluk 'Maung Bandung' ini.
ADVERTISEMENT
Pertama, mereka harus menjalani hukuman dari Komisi Disiplin PSSI sebagai bentuk pertanggungjawaban atas tewasnya salah satu suporter Persija Jakarta, Haringga Sirla, 23 September lalu. Tak tanggung-tanggung, Persib dilarang menggelar laga kandang di Bandung untuk satu tahun.
Masih ditambah skors untuk sejumlah pemain sepertti Bojan Malisic, Ezechiel N'Douassel, dan Jonathan Bauman. Khusus N'Douassel dan Malisic, keduanya harus menepi selama empat laga. Imbas absennya pilar-pilar utama tersebut berujung hasil minor untuk Persib. Dari empat laga yang dilalui, hanya satu angka yang bisa didapatkan. Tiga sisanya berujung kekalahan.
Pelatih Persib, Mario Gomez, sempat meminta kepada manajemen Persib untuk mengajukan banding atas hukuman anak asuhnya kepada Komisi Banding PSSI. Menurut Gomez, hukuman yang diberikan bagi para pemain terlalu berat dan jelas merugikan tim.
ADVERTISEMENT
Langkah banding tersebut kemudian diamini oleh PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB). Akan tetapi hingga empat laga yang telah dilalui Persib, Gomez tak kunjung mendapat jawaban menyoal status banding yang telah diajukan.
Supardi (kedua dari kiri paling depan) (Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)
zoom-in-whitePerbesar
Supardi (kedua dari kiri paling depan) (Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)
Gomez lantas gerah. Dari penuturannya usai melakoni laga tandang bersua PSM Makassar di pekan ke-27 Liga 1, mantan juru latih Johor Darul Ta'zim ini menyentil manajemen Persib. Menurutnya, para petinggi PT PBB tak benar-benar memperjuangkan masalah banding bagi para pemainnya yang mendapat hukuman. Alhasil, Gomez berniat pamit dari Persib di akhir musim.
“Untuk musim depan, saya sudah bicara saya tidak ingin bertahan di Persib dengan manajemen ini karena kami seperti berjalan ‘sendirian’. Glenn (Sugita, Komisaris Utama Persib) sudah tahu dan saya tidak ingin lagi bekerja dengannya,” katanya.
ADVERTISEMENT
Gomez menjelaskan, berjuang sendirian memiliki makna bahwa timnya hanya berjuang bersama para Bobotoh dan ofisial. Bermain tanpa tujuh pemain untuk beberapa laga, kata Gomez, tentu jelas mengurangi kekuatan. Situasi itu diperkuat dengan pasal hukuman lain karena Persib harus menjalani partai usiran tanpa penonton.
Bagi Gomez, datang ke Bandung untuk melatih bukan hanya menyoal uang semata. Akan tetapi, ia juga mengejar prestasi yang membuat klub tersebut dikenang dalam kariernya.
"Memang saya masih punya kontrak setahun lagi, karena saya dikontrak dua tahun tapi saya tidak mau bertahan. Bukan soal uang, tapi saya tidak mau bertahan,'' ucapnya.
Pelatih Persib, Mario Gomez. (Foto: Instagram @ igpersib)
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Persib, Mario Gomez. (Foto: Instagram @ igpersib)
Merespons tudingan Gomez, Komisaris PT PBB, Kuswara angkat bicara. Manajemen, kata Kuswara, sangat menyesalkan komentar Gomez yang seolah menyudutkan manajemen di balik hasil minor Persib dalam empat pertandingan. Padahal, persoalan internal antara pelatih dan manajemen seharusnya diselesaikan lewat pembicaraan tertutup.
ADVERTISEMENT
“Di dalam kontrak ada klausul, apa pun bentuknya itu disampaikan pelatih kepada manajer dan disampaikan secara tertulis dengan cara baik-baik, setelah itu manajemen mempertimbangkan apa yang disampaikan,” kata Kuswara.
“Ada klausul yang paling penting dalam kontrak ini. Klausul itu juga sudah disepakati manajemen, pelatih, dan Soler (penerjemah). Itu tertuang di dalam pasal 13, di dalam kontrak ada poin menyatakan begini: pelatih tidak diperkenankan mengeluarkan pernyataan atau memberikan keterangan yang sifatnya merugikan klub atau berindikasi mengganggu keharmonisan klub kepada pers, baik media cetak, media elektronik, tanpa persetujuan klub," tuturnya menambahkan.
Kendati demikian, manajemen bersikap bijaksana. Kuswara ingin menyelesaikan kesalahpahaman ini bersama Gomez via pertemuan setelah laga melawan Bali United, Selasa (30/10) mendatang.
ADVERTISEMENT
“Kami sedang mencari format mengatur waktu untuk mengomunikasikan secara baik bersama Gomez. Jadi memang di dalam kontrak diatur hak dan kewajiban, termasuk adanya pelanggaran di dalamnya. Beri kesempatan kami untuk mengomunikasikan ini dengan Gomez, karena ada hal yang lebih penting di balik itu, yaitu konsentrasi penuh ke laga sisa,” kata Kuswara.