De Bruyne Capai Titik Terbaik, Guardiola Enggan Beri Jaminan Tampil

29 Januari 2019 17:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gelandang Manchester City, Kevin De Bruyne. (Foto: Oli Scarf/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Gelandang Manchester City, Kevin De Bruyne. (Foto: Oli Scarf/AFP)
ADVERTISEMENT
Gelandang serang andalan Manchester City, Kevin De Bruyne, mengakui bahwa dirinya lebih bugar setelah mengalami cedera panjang. Kebugaran ekstra yang De Bruyne dapatkan tentu jadi modal berharga jelang pertemuan timnya dengan Newcastle United, Rabu (30/1/2019) dini hari WIB. Namun, Pep Guardiola, selaku manajer City, enggan memberikan jaminan tampil bagi De Bruyne.
ADVERTISEMENT
De Bruyne memang sempat mengalami cedera ligament di lututnya yang membuatnya absen dari bulan November 2018 sampai Desember 2018. Ini lanjutan dari cedera yang dideritanya pasca-Piala Dunia 2018 yang memaksanya melewatkan awal musim 2018/2019 bersama City.
Pemain Tim Nasional Belgia ini memang berhasil memasuki 2019 dengan fit. Ia bahkan turun sebagai starter di tiga laga terakhir City. Namun, De Bruyne pribadi merasa kalau permainannya pada laga Piala FA melawan Burnley, Sabtu (26/1) lalu, adalah penampilan terbaiknya setelah pulih dari cedera. Ia merasa mendapatkan suntikan kebugaran pada laga tersebut.
“Sejujurnya, hari Sabtu lalu adalah pertama kalinya saya merasa begitu segar dan fit. Pada pertandingan lain, saya bermain baik, tetapi saya merasa mendapat kebugaran ekstra untuk pertama kalinya musim ini pada pertandingan melawan Burnley,” ujar De Bruyne dikutip dari situs resmi City.
ADVERTISEMENT
“Saya hanya ingin merasa bugar dan, kalau boleh jujur, saya tak menyangka saya akan bermain selama itu di laga melawan Burnley. Namun, saya berhasil dan saya keluar lapangan dengan bahagia. Saya memercayai orang-orang di sekitar saya yang menangani cedera karena mereka lebih tahu tentang pemulihan yang baik.”
Selebrasi dari Gabriel Jesus usai mencetak gol. (Foto: REUTERS/Phil Noble)
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi dari Gabriel Jesus usai mencetak gol. (Foto: REUTERS/Phil Noble)
Pada laga melawan Burnley, City memang tampil perkasa. Lima gol berhasil The Citizens sarangkan tanpa kemasukan satu gol pun. Namun, De Bruyne-lah yang memang menjadi penampil terbaik City pada pertandingan tersebut. Satu gol plus dua assist berhasil dikantongi oleh gelandang yang pernah memperkuat Chelsea ini.
Menariknya, Guardiola tak serta merta menjadikan De Bruyne sebagai pemain yang tak tergantikan. Pria berusia 48 tahun ini menegaskan bahwa gelandang serangnya yang memiliki dua kaki sama baiknya itu mesti bersaing dengan Bernardo Silva yang juga tampil memukau.
ADVERTISEMENT
“Penampilan De Bruyne di laga melawan Burnley memuaskan saya. Namun, ia tahu posisinya sempat diambil Bernardo Silva dan Silva merupakan salah satu pemain terbaik kami musim ini,” ujar Guardiola, dikutip dari Goal.
Pep Guardiola kala memimpin skuatnya. (Foto: Reuters/Andrew Boyers)
zoom-in-whitePerbesar
Pep Guardiola kala memimpin skuatnya. (Foto: Reuters/Andrew Boyers)
Namun, Guardiola kembali menegaskan bahwa ia butuh De Bruyne untuk menghadapi jadwal yang padat.
“Kami butuh De Bruyne, kamu butuh Benjamin (Mendy), kami butuh semua pemain. Hanya dengan ini kami bisa bersaing di empat kompetisi.”
De Bruyne pribadi, menurut situs resmi City, tak bisa memastikan apakah ia akan kembali diturunkan sebagai starter pada laga melawan Newcastle. Namun, apabila diturunkan, ia akan berusaha sekeras mungkin agar timnya meraih tiga poin, mengingat Newcastle bukanlah lawan yang mudah baginya.
ADVERTISEMENT
“Pertandingan melawan Newcastle di kandang mereka akan selalu sulit. Pendukung mereka sangat banyak dan kami tahu akan seperti apa mereka bermain. Kami akan berusaha sekeras mungkin untuk pulang dengan tiga poin,” kata De Bruyne.
Guardiola-lah yang akan memutuskan apakah De Bruyne akan kembali bermain dari awal laga, dimasukkan dari bangku cadangan, atau malah tak bermain di laga melawan Newcastle nanti. Namun, rekam jejak mantan pemain Wolfsburg ini ketika menghadapi Newcastle yang terbilang baik—satu gol dan empat assist hanya dalam empat pertemuan—tentu akan menjadi bahan pertimbangan bagi sang manajer.