De Ligt yang Mencoba Jadi Diri Sendiri

8 Oktober 2019 18:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Matthijs de Ligt di laga Inter Milan vs Juventus. Foto: REUTERS/Daniele Mascolo
zoom-in-whitePerbesar
Matthijs de Ligt di laga Inter Milan vs Juventus. Foto: REUTERS/Daniele Mascolo
ADVERTISEMENT
Matthijs de Ligt sadar, ia belum mampu menjawab ekspektasi di Juventus. Namun, ia juga paham bahwa masih ada waktu untuk membenahi diri.
ADVERTISEMENT
Pada bursa transfer musim panas 2019, Juventus memboyong De Ligt dengan mahar yang besar dari Ajax: 75 juta euro. Di balik mahar besar ini, terselip harapan ia dapat menjadi tumpuan di lini belakang Juventus di masa depan.
De Ligt bahkan sudah jadi pilihan utama Maurizio Sarri di lini belakang, menyusul cedera anterior cruciate ligament (ACL) yang dialami oleh Giorgio Chiellini. Total, De Ligt sudah tampil sebanyak 7 kali untuk Juventus musim ini.
Namun, bek berusia 20 tahun itu belum mampu menjawab harapan yang ditumpukan kepadanya. Ia acap melakukan blunder fatal. Teraktual, ia melakukan eror yang berujung penalti saat Juventus menghadapi Inter.
"Saya paham ketika (Maurizio) Sarri menginginkan yang lebih dari saya (soal kemampuan). Namun, setiap pemain baru yang bergabung di tim sewajarnya diberikan waktu untuk beradaptasi," ujar De Ligt, dilansir Football Italia.
ADVERTISEMENT
"Juventus memiliki dua bek tengah apik bernama Chiellini dan [Leonardo] Bonucci. Untuk bisa selevel dengan mereka, saya mesti meningkatkan kemampuan diri secara perlahan. Ini adalah tantangan tersendiri," tambahnya.
Memang banyak faktor yang membuat De Ligt belum mampu mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Selain karena faktor adaptasi terhadap atmosfer Serie A, ia masih dalam proses membangun chemistry dengan rekan setimnya.
Oleh karena itu, De Ligt menyebut akan tetap bersabar. Ia juga menyebut mendapat pelajaran dari 7 laga yang sudah dilalui bersama Juventus, yaitu menjadi diri sendiri.
Matthijs de Ligt ketika hendak menjalani pertandingan di Villar Perosa. Foto: AFP/Isabella Bonotto
"Pelajaran terpenting yang saya dapat di Juventus, hingga saat ini, adalah tetap menjadi diri saya sendiri. Belakangan ini, saya terlalu fokus agar tidak membuat kesalahan. Seharusnya tidak seperti itu," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
"Kesalahan adalah hal yang biasa terjadi. Namun, semua kelak akan baik-baik saja. Toh, sekarang ini, terutama setelah laga melawan Atletico, penampilan saya meningkat," tambahnya.