news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Di Indonesia, La Liga Tak Cuma Berjualan

3 September 2019 18:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bola resmi La Liga bikinan Puma yang digunakan mulai musim 2019/20. Foto: Reuters/Miguel Vidal
zoom-in-whitePerbesar
Bola resmi La Liga bikinan Puma yang digunakan mulai musim 2019/20. Foto: Reuters/Miguel Vidal
ADVERTISEMENT
Upaya La Liga untuk menancapkan kuku di Indonesia tidak terbatas pada bagaimana mereka menjual produknya kepada khalayak. Lebih dari itu, ada sebuah komitmen untuk memajukan persepakbolaan di negeri ini. Salah satu langkah konkretnya adalah lewat kerja sama dengan PT Liga Indonesia Baru.
ADVERTISEMENT
Pada prinsipnya, kerja sama La Liga dengan PT LIB itu mencakup banyak hal, mulai dari soal pemasaran, peningkatan keamanan stadion, pemberantasan pengaturan skor, sampai pengembangan pemain muda. Kerja sama ini lantas diwujudkan secara spesifik dengan kolaborasi bersama klub-klub Indonesia.
PSS Sleman adalah klub Indonesia pertama yang secara langsung berkolaborasi dengan La Liga. Awal Agustus silam PSS dan La Liga menggelar acara 'La Liga Talks' untuk mendiskusikan pengembangan sepak bola di level akar rumput. Di situ, Rodrigo Gallego yang merupakan delegasi La Liga Global Network tampil sebagai pembicara.
Dalam acara peluncuran La Liga di Indonesia, Selasa (3/9/2019) siang WIB, Gallego kembali menyinggung mengenai program tersebut. Katanya, program tersebut hanyalah permulaan dari komitmen La Liga untuk membantu perkembangan sepak bola Indonesia.
ADVERTISEMENT
Acara Peluncuran La Liga di Indonesia, dihadiri oleh delegasi La Liga Global Brand, Rodrigo Gallego (kanan). Foto: Yoga Cholandha/kumparan
"Melihat pemain asing seperti Marko Simic di sini memang menyenangkan. Namun, menurut saya, keberhasilan sepak bola Indonesia yang sesungguhnya adalah apabila para pemain lokal juga bisa berprestasi," ucap Gallego.
"Kami waktu itu pernah mengadakan coaching clinic di Surabaya yang diikuti sekitar 200 anak. Itu acara bagus karena anak-anak tersebut jadi punya pengalaman dilatih oleh orang La Liga. Akan tetapi, kami tidak mau berhenti di situ."
"Ketika kami menggelar coaching clinic, anak-anak itu hanya akan merasakan satu kali dilatih. Maka, kami pun sudah berencana untuk menggelar pelatihan untuk para pelatih. Bayangkan, jika kami melatih 200 pelatih, berapa anak yang akan menyerap ilmunya nanti?" tambahnya.
Meski demikian, Gallego sendiri belum mau membeberkan secara mendetail apa yang sudah direncanakan La Liga bersama tim-tim Indonesia. Seperti apa bentuk kerja sama konkret antara pihaknya dan PSS Sleman pun tidak dia jelaskan. Untuk itu, kumparanBOLA bertanya langsung kepada Direktur Teknik 'Elang Jawa', Guntur Cahyo Utomo.
ADVERTISEMENT
PSS Sleman. Foto: Dok. PSS Sleman
Menurut Guntur, komitmen kerja sama antara PSS dan La Liga itu memang sudah ada tetapi segalanya baru sebatas gentlemen's agreement. Kata Guntur, La Liga memang sudah menawarkan bantuan untuk pengembangan sepak bola akar rumput tetapi semuanya masih dalam tahap penjajakan.
"PSS berinisiatif untuk menghubungi Rodrigo setelah tahu soal kerja sama dengan PT LIB itu. Mereka 'kan juga butuh melebarkan sayap ke luar Jakarta," tutur Guntur.
"Tapi, untuk membangun proyek, misalnya akademi, itu 'kan pasti butuh waktu dan biaya. Maka, sementara ini, kami lakukan penjajakan dulu dengan menggelar acara 'La Liga Talks' tadi. Dengan PSS, untuk sementara ini, baru ada gentlemen's agreement."
"La Liga itu punya komitmen ke semua klub Indonesia. Misalnya, mereka mau saja meminjamkan direktur teknik atau direktur akademi secara gratis tetapi itu cuma bisa terjadi kalau setidaknya ada lima klub yang bersedia."
ADVERTISEMENT
Acara La Liga Talks dihadiri Guntur Cahyo Utomo (PSS Sleman), Rodrigo Gallego (La Liga), Viola Kurniawati (PSS Sleman), dan Fajar Junaedi (Asprov PSSI DIY). Foto: Dok. La Liga
"Sebelum ini La Liga sudah melakukan hal serupa di China. Kerja samanya tidak dengan operator tetapi dengan klub-klub yang ada di sana. Kalau di Indonesia, bentuk konkretnya baru akademi yang ada di Jakarta itu (EDF La Liga, red)."
"Nantinya mereka bisa saja menggelar pelatihan untuk pelatih juga di sini, bisa juga membangun akademi, tapi sekarang ini belum ada kepastian apa-apa," jelas eks staf kepelatihan Timnas U-19 itu.
Adapun, di kesempatan tadi Gallego juga menegaskan bahwa PSS Sleman tidak akan menjadi satu-satunya tim yang diajak berkolaborasi. Sesuai dengan komitmen kerja sama dengan PT LIB, semua klub akan diikutsertakan dengan lingkup yang bermacam-macam tadi.
"Setelah ini kami akan mengajak klub-klub lain, seperti Persib Bandung dan Arema Malang, untuk berkolaborasi. Lingkupnya juga lebih luas, misalnya soal kemananan di stadion," terang pria asal Madrid itu.
ADVERTISEMENT