Di Mata Ancelotti, Milik Lebih Komplet ketimbang Icardi

25 Juli 2019 14:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Arkadiusz Milik merayakan gol ke gawang Chievo Verona. Foto: AFP/Marco Bertorello
zoom-in-whitePerbesar
Arkadiusz Milik merayakan gol ke gawang Chievo Verona. Foto: AFP/Marco Bertorello
ADVERTISEMENT
Ini bukan waktu yang menyenangkan untuk menjadi Mauro Icardi. Setelah kariernya bersama Internazionale dipastikan tamat, dia belum juga mendapatkan kepastian di mana dia akan bermain musim depan.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini dua klub terdepan yang menjadi kandidat untuk mendapatkan jasa Icardi adalah Juventus dan Napoli. Akan tetapi, kedua klub ini belum juga membuat langkah konkret.
Juventus, sampai saat ini, cuma memberi 'kode' dengan memberi Gonzalo Higuain kostum bernomor 21 yang membuat kostum bernomor 9 jadi tak bertuan. Sementara, lewat sang pelatih Carlo Ancelotti, Napoli secara tersirat menyatakan bahwa mereka tidak membutuhkan Icardi.
Alasan mengapa Napoli tidak butuh Icardi adalah karena mereka sudah memiliki sosok penyerang bernama Arkadiusz Milik. Ancelotti beranggapan bahwa pemain asal Polandia itu lebih komplet ketimbang Icardi.
Ancelotti dalam jumpa pers jelang laga melawan Arsenal. Foto: Reuters/Matthew Childs
"Selama menjadi pelatih aku selalu punya striker bagus, mulai dari [Filippo] Inzaghi sampai [Zlatan] Ibrahimovic," kata Ancelotti kepada Luna TV.
ADVERTISEMENT
"Icardi adalah penyerang bagus seperti Milik. Akan tetapi, si pemain Polandia punya kemampuan lebih komplet, walaupun si pemain Argentina lebih produktif dalam mencetak gol. Membicarakan Icardi berarti merendahkan kualitas Milik," tambah eks pelatih Juventus tersebut.
Jika kita melihatnya dari statistik, sebenarnya Milik tidak tampak lebih komplet ketimbang Icardi. Dari torehan assist, misalnya, Milik (3) masih kalah dari Icardi (4). Selain itu, jumlah umpan kunci per laga Milik (1,1) juga tidak lebih banyak dibanding Icardi (1,2).
Namun, jika kita melihat kedua pemain secara langsung di lapangan situasinya akan berbeda. Icardi adalah penyerang nomor sembilan klasik yang memang lebih banyak ngendon di kotak penalti. Kalaupun tidak sedang berada di kotak penalti, biasanya dia cuma berdiri sejajar dengan bek lawan untuk mencoba lolos dari perangkap offside.
ADVERTISEMENT
Selebrasi gol Mauro icardi. Foto: Reuters/Alberto Lingria
Milik, sementara itu, memang lebih komplet karena dia mau lebih terlibat dalam permainan. Tak sekali dua kali saja, meskipun bermain sebagai penyerang tengah, Milik lebih sering berada di luar kotak penalti dalam sebuah pertandingan. Di situ dia melakukan kolaborasi dengan pemain lain untuk menciptakan peluang bagi timnya.
Dengan cara bermain seperti itu pun Milik nyatanya tetap produktif. Musim lalu dia berhasil mencetak 17 gol dari 35 penampilan. Sementara, Icardi melesakkan 11 gol dalam 25 laga. Artinya, Milik yang mencetak gol tiap 2,05 laga itu juga lebih efektif ketimbang Icardi yang butuh 2,27 laga untuk mencetak satu gol.
Terakhir, jangan dilupakan pula bahwa Milik punya kelebihan dalam melakukan eksekusi tendangan bebas. Jika bola mati yang dieksekusi Icardi 'hanya' tendangan penalti, Milik lebih canggih lagi. Jadi, dengan demikian, wajar kiranya jika Ancelotti lebih memilih Milik untuk menghuni lini depan Napoli.
ADVERTISEMENT