Di Mata Pjanic, Juventus Masih Kurang Tajam

25 September 2019 10:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Miralem Pjanic merayakan gol ke gawang Brescia. Foto: Reuters/Daniele Mascolo
zoom-in-whitePerbesar
Miralem Pjanic merayakan gol ke gawang Brescia. Foto: Reuters/Daniele Mascolo
ADVERTISEMENT
Gelandang asal Bosnia-Herzegovina, Miralem Pjanic, menilai bahwa Juventus layak menang atas Brescia. Akan tetapi, menurut Pjanic juga, Juventus tidak bisa terus-terusan membiarkan lawan memiliki kesempatan mencuri angka.
ADVERTISEMENT
Bertanding di Stadio Mario Rigamonti dalam laga pekan ke-5 Serie A, Rabu (25/9/2019) dini hari WIB, Juventus menang dengan skor 2-1. Namun, hasil itu tak mereka raih dengan mudah.
Di menit keempat Alfredo Donnarumma sukses menaklukkan Wojciech Szczesny untuk membawa Brescia unggul. Juventus baru bisa menyamakan skor pada akhir babak pertama melalui gol bunuh diri Jhon Chancellor. Kemudian, gol voli Pjanic di babak kedua memastikan kemenangan 'Si Nyonya Tua'.
Seusai laga Pjanic menyebut Juventus pantas menang tetapi pemain 29 tahun itu merasa ada beberapa hal yang semestinya bisa diperbaiki.
"Sayang sekali kami kebobolan di awal laga tetapi setelah itu kami memainkan sepak bola kami sendiri, menciptakan peluang, dan mengalirkan bola di area-area sulit," ujarnya kepada DAZN.
ADVERTISEMENT
"Pada akhirnya, kupikir, kami pantas menang karena kami bisa menguasai bola. Kami semestinya bisa mencetak lebih banyak gol karena kemungkinan terus terbuka ketika unggul 2-1."
"Kami mengalirkan bola dengan baik. Sekarang kami hanya harus lebih tajam saat menyerang dan itu bukan hal mudah untuk dilakukan ketika pertandingan berjalan begitu terbuka," sambung Pjanic.
Miralem Pjanic di pertandingan menghadapi Brescia. Foto: Reuters/Daniele Mascolo
Pada pertandingan itu pelatih Maurizio Sarri melakukan sebuah perubahan dengan memainkan tim dalam formasi 4-3-1-2. Sebelum-sebelumnya, Sarri selalu bertahan dengan pakem 4-3-3.
Dalam formasi tersebut Aaron Ramsey dimainkan sebagai trequartista di belakang Gonzalo Higuain dan Paulo Dybala. Dengan perubahan itu Juventus masih tampak sedikit kagok tetapi menurut Pjanic mereka berada di trek yang tepat.
"Kami butuh kesabaran, ketenangan, dan kerja keras. Setiap tahun kami selalu dikritik dan itu normal. Kami ingin memenangi segalanya dan kami berusaha menjadi salah satu tim terbaik di Eropa. Namun, ini baru awal dan kami berada di jalur yang benar," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan yang sama Sarri menjelaskan alasan di balik penggunaan formasi anyar tersebut. Eks pelatih Napoli itu berkata bahwa Juventus memang harus siap dengan taktik apa pun, terutama dengan badai cedera yang mendera.
Maurizio Sarri mendampingi Juventus di laga melawan Brescia. Foto: Reuters/Daniele Mascolo
Sejumlah pemain kunci absen pada laga melawan Brescia itu, mulai dari Cristiano Ronaldo, Douglas Costa, sampai Mattia De Sciglio. Di tengah-tengah pertandingan pun Danilo Luiz harus digantikan Juan Cuadrado.
"Kupikir kami harus siap dengan kedua taktik itu. Kami punya masalah dengan sejumlah gelandang serang dan bek sayap. Jadi, kupikir kami harus memanfaatkan sumber daya yang ada," tutur Sarri.
"Ketika bek-bek sayap kami sembuh nanti, kami akan memikirkan ulang pendekatan ini. Namun, untuk saat ini, penting bagi kami untuk mempersiapkan segala macam skenario," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Kemenangan atas Brescia ini untuk sementara menempatkan Juventus di puncak klasemen dengan raihan 13 angka. Namun, boleh jadi situasi ini tak bertahan lama karena Kamis (26/9) dini hari WIB nanti Inter baru akan bertanding melawan Lazio.