Di Perebutan Tempat Ketiga, Inggris Akan Bermain dengan Cara Terhormat

13 Juli 2018 2:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelukan Southgate untuk Walker. (Foto: REUTERS/Christian Hartmann)
zoom-in-whitePerbesar
Pelukan Southgate untuk Walker. (Foto: REUTERS/Christian Hartmann)
ADVERTISEMENT
Gagal mencapai final Piala Dunia 2018 tidak membuat Inggris patah arang. Di laga perebutan tempat ketiga, mereka tetap akan bermain seperti biasa dan bakal berusaha semaksimal mungkin untuk merah kemenangan.
ADVERTISEMENT
Bagi Inggris, final Piala Dunia 2018 hanya tinggal kenangan. Menghadapi Kroasia di Luzhniki Stadium, Kamis (13/7/2018) dini hari WIB, Harry Kane dkk. menelan kekalahan dengan hasil akhir 1-2.
Inggris sebetulnya unggul lebih dulu melalui tendangan bebas Kieran Trippier. Namun, keunggulan tersebut tak jadi akhir setelah Ivan Perisic dan Mario Mandzukic mencetak dua gol untuk Kroasia, tepatnya di menit ke-68 dan 109.
Kegagalan tersebut memperpanjang paceklik Inggris di final Piala Dunia. Dengan apa yang terjadi tahun ini, maka final terakhir yang dijalani oleh Inggris adalah edisi 1966 atau saat mereka menjadi tuan rumah.
Perebutan tempat ketiga bukan partai yang aneh bagi Inggris. Di masa lalu, tepatnya di Piala Dunia 1990, Inggris juga menapaki perebutan tempat ketiga setelah kalah adu penalti saat menghadapi Jerman Barat di semifinal.
ADVERTISEMENT
Di perebutan tempat ketiga pula, Inggris lagi-lagi menelan kegagalan. Menghadapi Italia, The Three Lions justru kalah dengan skor 1-2 dengan satu-satunya gol mereka dalam partai tersebut dibukukan oleh David Platt.
Gol Mandzukic kandaskan asa Harry Kane. (Foto: REUTERS/Damir Sagolj)
zoom-in-whitePerbesar
Gol Mandzukic kandaskan asa Harry Kane. (Foto: REUTERS/Damir Sagolj)
"Sejujurnya, perebutan tempat ketiga bukan laga yang ingin dimainkan tim mana pun. Meski persiapan yang kami miliki hanya dua hari, tapi kami berjanji bakal memberikan penampilan yang membanggakan,” kata sang pelatih, Gareth Southgate, seperti dikutip dari BBC.
“Seragam tim nasional membuat kami selalu berharap untuk bermain dengan rasa bangga. Kostum ini juga sukses membikin kami berusaha untuk tampil menawan dan memenangi pertandingan untuk Timnas," pungkas Southgate.
Kepercayaan diri yang didengungkan oleh Southgate menjadi wujud bagi keteguhan Inggris di sisa kompetisi. Yang menjadi pertanyaan, apakah optimismenya berakhir dengan capaian peringkat ketiga atau kegagalan merebut tempat ketiga?
ADVERTISEMENT