Diperiksa Satgas, CEO PSS Sleman Akui Tak Kenal Hidayat

4 April 2019 19:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Selebrasi pemain PSS Sleman setelah penyerahan trofi Liga 2 2018.  Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi pemain PSS Sleman setelah penyerahan trofi Liga 2 2018. Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
ADVERTISEMENT
Satuan Tugas (Satgas) Anti-Mafia Bola memeriksa Soekeno—CEO PSS Sleman—dalam kasus dugaan percobaan penyuapan oleh Hidayat, mantan anggota Komite Eksekutif PSSI. Soekeno masuk dalam daftar 22 saksi yang dihadirkan Satgas dalam rangka penyempurnaan berkas perkara Hidayat.
ADVERTISEMENT
Soekeno menjalani pemeriksaan di Bareskrim Mabes Polri, Kamis (4/4/2019), siang WIB. CEO Super Elang Jawa—julukan PSS—mengaku tak tahu-menahu soal percobaan penyuapan oleh Hidayat di laga delapan besar Liga 2 antara PSS versus Madura Fc.
“Jujur saya tidak kenal dengan Hidayat. Tadi juga pertanyaan tidak banyak. Yang saya ingat, misalnya pertanyaan status saya sebagai apa, apakah mengenal Hidayat, Salahudin (mantan pelatih Madura FC), dan Januar Herwanto (Manajer Madura FC). Saya tidak mengenal mereka,” ujar Soekeno ketika ditemui kumparanBOLA.
CEO PSS Sleman, Soekeno. Foto: Ferry Tri Adi Sasono/kumparan.
Lebih lanjut, Soekeno menuturkan bahwa sejatinya PSS tidak ingin ada match fixing. Pasalnya, menurut CEO PSS itu, Super Elang Jawa betul-betul menyiapkan tim dengan baik di Liga 2 musim lalu dan tak mengandalkan pengaturan laga.
ADVERTISEMENT
“Mereka tahu dari awal kami tidak ingin ada match fixing. PSS sepanjang tahun lalu menyiapkan tim kuat untuk Liga 2. Pemain dikarantina dan tidak mengandalkan match fixing. Kami mengandalkan kemampuan pemain. Namun, kalau di belakang itu Hidayat ‘bermain’, kami benar-benar tidak tahu. Itu bukan ranah kami,” tutur Soekeno.
Seokeno mengaku siap jika kembali dipanggil Satgas. Ia begitu mendukung sepak bola Indonesia dijalankan dengan bersih.
“Kami mau sepak bola ini bersih,” katanya.
Hidayat merupakan tersangka dalam dugaan kasus percobaan penyuapan kepada Madura FC di babak delapan besar Liga 2 2018. Ia menawarkan sejumlah uang berkisar Rp100-150 juta agar Madura FC mau mengalah dari PSS. Bahkan, eks Exco PSSI itu sempat mengancam akan ‘membeli’ pemain Madura FC kalau rencananya itu tak berjalan mulus.
ADVERTISEMENT
Dari pihak PSS, Sismantoro (mantan manajer), Seto Nurdiantoro (pelatih), dan Dewanto (asisten manajer) juga didatangkan sebagai saksi.