Diwarnai Gol Bunuh Diri Phil Jones, United Keok dari Valencia

13 Desember 2018 5:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Romelu Lukaku (tengah) berupaya merebut bola dari penguasaan bek lawan. (Foto: JOSE JORDAN/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Romelu Lukaku (tengah) berupaya merebut bola dari penguasaan bek lawan. (Foto: JOSE JORDAN/AFP)
ADVERTISEMENT
Laga pamungkas Grup H Liga Champions 2018/19 dilalui Manchester United dengan kekecewaan. Bersua Valencia di Stadion Estadio Mestalla, Kamis (13/12/2018), 'Setah Merah' keok dengan skor 1-2.
ADVERTISEMENT
Dwigol Los Che dilesakkan oleh Carlos Soler menit 8 dan gol bunuh diri Phil Jones menit 46. Gol balasan United dicetak oleh Marcus Rashfor menit 86. Atas hasil ini, United tertahan di peringkat kedua berbekal 10 poin. Pun demikian dengan Valencia yang tak beranjak di posisi ketiga setelah mengoleksi 8 angka.
United sudah menggenggam tiket babak 16 besar. Maka itu, Jose Mourinho tak ragu untuk merotasi pemain. Dalam formasi 4-2-3-1, Marouane Fellaini dan Fred diutus sebagai holding midfielder oleh sang juru taktik. Di depan kedua pemain itu, berdiri Paul Pogba dengan Juan Mata dan Andras Pereira di kedua sayap.
Di kubu tuan rumah, Marcelino Garcia Toral memakai pola 4-4-2. Santi Mina dan Michy Batshuayi mendapatkan kepercayaan dari Toral untuk mengisi pos depan Valencia. Sebagai penopang kedua pemain itu, Toral memainkan Geoffrey Kondogbia, Daniel Parejo, Denis Cheryshev, dan Carlos Soler.
ADVERTISEMENT
Bermain tanpa beban membuat kedua tim memeragakan permainan terbuka sejak awal laga. United yang menitikberatkan build up di area tengah mampu menguasai permainan. Fred dan Pereira dapat mendistribusikan bola ke semua area dengan apik. Namun, ketika memasuki sepertiga akhir, aliran bola United tersendat. Situasi kian pelik manakala pergerakan dua pemain sayap mereka terbaca.
Berbeda dengan United, Valencia bermain lebih efektif. Kendati cuma menguasai 45% permainan pada 15 menit pertama pertandingan, Valencia mampu melepaskan 2 upaya. Lewat permainan yang efektif pula, Valencia dapat membuka keunggulan saat laga berusia 17 menit.
Prosesnya berawal dari umpan silang di sisi kanan. Bek United dapat menyapu bola dengan sundulan kepala. Alih-alih menjauh dari gawang, bola justru mendarat di kaki pemain Valencia, Soler. Pemilik nomor kostum itu langsung melepaskan tembakan keras ke tiang jauh. Sergio Romero yang telah melompat gagal menjangkau bola dengan tangannya.
ADVERTISEMENT
United merespons gol tersebut dengan meningkatkan intensitas serangan. Mereka menerapkan umpan-umpan pendek nan cepat demi menembus pertahanan Valencia. Akan tetapi, lagi-lagi, pertahanan Valencia masih tangguh dan sulit untuk ditembus. Maka tak heran apabila United cuma melepaskan 1 upaya sepanjang 30 menit pertama. Padahal, penguasaan bola skuat asuhan Mourinho menyentuh 60%.
Untuk menyamakan skor, United mengubah formasi 4-2-3-1 menjadi 4-4-2. Pogba didorong lebih ke depan. Transformasi itu menghadirkan sederet opsi yang ditempuh United demi mencetak gol. Mulai dari melepaskan umpan silang yang kerap berujung kegagalan sampai tembakan jarak jauh yang masih jauh dari sasaran.
Di pengujung paruh pertama, Valencia nyaris menggandakan keunggulan. Menerima umpan terobosan dari tengah, Soler masuk ke dalam 16 penalti. Tak berselang lama, Soler menyodorkan umpan tarik kepada Batshuayi. Tapi, bek United masih cekatan mengalau bola. Skor 1-0 untuk kemenangan Valencia bertahan sampai 45 menit pertama usai.
ADVERTISEMENT
Selepas jeda, Valencia menghentak. Belum genap babak kedua berumur 2 menit, mereka sukses menggandakan keunggulan. Kali ini, aktor utama dari gol tersebut adalah Jones. Ya, Anda tak salah baca. Alih-alih menjauhkan bola dari kejaran Batshuayi, Jones justru melesakkan bola ke dalam gawang sendiri.
Demi memangkas defisit gol, Mourinho melakukan beberapa perubahan. Pertama, mengubah pola permainan menjadi 4-3-3. Lalu, pelaih asal Portugal itu memainkan Marcus Rashford dan Jesse Lingard. Masuknya dua pemain itu membuat agresivitas United meningkat. Dan umpan-umpan terobosan plus panjang menjadi senjata mereka untuk meneror pertahanan Valencia.
Efek dari serangkaian transformasi itu adalah persentase penguasaan bola United tergerus dan otoritas permainan pun beralih kepada sang lawan. Dengan begitu, barisan bertahan United mesti kerja ekstra keras untuk mematahkan serangan-serangan Valencia yang bertumpu pada kedua sayapnya. Ya, Soler benar-benar menjadi senjata Valencia untuk meneror gawang United.
ADVERTISEMENT
Menginjak menit 86, United sukses memangkas defisit gol. Prosesnya berawal dari tekanan United di sisi kanan pertahanan Valencia. Kala itu, Ashley Young mampu mengirim umpan silang ke dalam kotak 16. Rashford yang mendapatkan kawalan ketat mampu melompat lebih tinggi dari bek Valencia dan menyambar bola melalui sundulan kepala.
Tapi, gol tersebut gagal menyelamatkan United dari kekalahan. Karena sampai peluit panjang berbunyi, skor 2-1 untuk kemenangan tuan rumah bertahan.