Dongeng-dongeng Solskjaer yang Membuai Anthony Martial

18 Januari 2019 14:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Martial menjabat tangan Solskjaer usai ditarik keluar. (Foto: Reuters/Phil Noble)
zoom-in-whitePerbesar
Martial menjabat tangan Solskjaer usai ditarik keluar. (Foto: Reuters/Phil Noble)
ADVERTISEMENT
Ada suatu masa ketika orang-orang dengan lancangnya menyebut Anthony Martial sebagai 'Thierry Henry Baru'. Walau demikian, ada alasan kuat mengapa sebutan tersebut disematkan kepada Martial.
ADVERTISEMENT
Martial dan Henry memang punya beberapa kesamaan. Mereka sama-sama orang Prancis, sama-sama striker yang doyan menusuk dari sisi kiri, dan sama-sama dibesarkan oleh Monaco. Bedanya, Henry tidak datang ke Premier League langsung dari Monaco, melainkan via Juventus. Martial, sementara itu, memilih 'penerbangan langsung'.
Di masa-masa awalnya berseragam United, Martial yang kala itu masih berusia 20 tahun langsung menunjukkan potensi besarnya dengan mencetak 11 gol dan 4 assist di Premier League. Akan tetapi, setelah itu segalanya tak sama lagi.
Bermain di bawah asuhan Jose Mourinho membuat Martial sedikit kesulitan. Selain kerap dicadangkan, ketika dipercaya bermain pun dirinya tak jarang tampil mengecewakan. Berbagai kritikan pun dihujankan Mourinho kepadanya. Masa-masa sulit ini pula yang membuat mereka yang menyamakan Martial dengan Henry tadi jadi terdengar lancang.
ADVERTISEMENT
Anthony Martial cetak gol ketiga untuk United di laga vs Cardiff. (Foto: Reuters/Craig Brough)
zoom-in-whitePerbesar
Anthony Martial cetak gol ketiga untuk United di laga vs Cardiff. (Foto: Reuters/Craig Brough)
Kini Mourinho sudah hengkang. Ole Gunnar Solskjaer, mantan pemain United di era 1990-an dan 2000-an, ditunjuk sebagai pelatih interim. Kedatangan pria Norwegia itu mendapat sambutan positif dari beberapa pemain, termasuk dari Martial sendiri.
Kepada televisi Norwegia TV2, Martial mengungkapkan bagaimana Solskjaer membantunya dalam sebulan terakhir. Alih-alih mengkritik seperti Mourinho, Solskjaer lebih memilih membagi saran.
"Sangat menyenangkan bagiku untuk bekerja dengan manajer yang sudah menyerang bahkan ketika dia masih bermain, seperti aku ini. Dia datang dengan saran yang bagus, terutama dalam hal penempatan posisi di depan gawang dan penyelesaian akhir. Di situ dia banyak membantuku," tutur Martial.
"Saran terbaik yang kuterima darinya sampai saat ini adalah bahwa aku kudu bermain dengan kekuatan terbaikku. Jangan pernah membebani diri sendiri. Dia bilang aku harus mengekspresikan diri ketika berada di lapangan. Aku senang bisa mendapat saran seperti itu dari Solskjaer," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini United menjalani pemusatan latihan di Dubai, Uni Emirat Arab, untuk mempersiapkan diri jelang bergulirnya paruh kedua musim. Martial berkisah bahwa selama di Dubai, Solskjaer kerapkali bercerita soal pengalamannya saat masih aktif bermain.
"Selama di Dubai apa yang dibicarakannya berbeda. Dia bercerita soal trik-trik yang dia pelajari selama bermain dan betapa beruntungnya dia menjadi bagian dari Manchester United. Mungkin aku tidak mau berkata seperti ini, tetapi kami semua tahu bahwa dia adalah pemain hebat. Jadi, ketika dia bicara kami semua mendengarkan," tutup pemain 23 tahun tersebut.
Entah apa pastinya yang dikisahkan Solskjaer kepada Martial, yang jelas hasilnya sudah mulai tampak. Martial sendiri sebenarnya tidak tampil buruk-buruk amat di bawah Mourinho musim ini dengan raihan delapan gol dari 19 pertandingan. Namun, bersama Solskjaer, kendati baru melesakkan satu gol dalam empat pertandingan, Martial juga sudah mencatatkan satu assist.
ADVERTISEMENT
Empat pertandingan yang dijalani Martial itu sendiri mengindikasikan bahwa dia adalah salah satu pilihan utama Solskjaer di lini depan. Pasalnya, sang pelatih interim sendiri baru memimpin 'Iblis Merah' dalam enam laga. Dengan kondisi fisik yang bugar, Martial kemungkinan besar akan kembali ambil bagian di sebelas awal United kala berhadapan dengan Brighton and Hove Albion, Sabtu (19/1/2019) malam WIB.