Dortmund vs Barcelona: Hati-hati, Ada Messi

17 September 2019 13:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain-pemain Borussia Dortmund merayakan kemenangan atas Bayer Leverkusen. Foto: Reuters/Leon Kuegeler
zoom-in-whitePerbesar
Pemain-pemain Borussia Dortmund merayakan kemenangan atas Bayer Leverkusen. Foto: Reuters/Leon Kuegeler
ADVERTISEMENT
Dalam karier yang berlangsung selama 19 tahun, Olaf Thon sama sekali tidak pernah bersentuhan dengan Borussia Dortmund. Justru, pria yang kini berumur 53 tahun tersebut hanya pernah memperkuat dua seteru terberat Die Borussen: Schalke 04 dan Bayern Muenchen.
ADVERTISEMENT
Namun, rekam jejak sebagai musuh Dortmund itu tak membuat Thon jadi punya bias negatif. Sebaliknya, sosok yang kala masih bermain dijuluki 'Sang Profesor' itu menjagokan Marco Reus dkk. dalam pertandingan Liga Champions menghadapi Barcelona, Rabu (18/9/2019) dini hari WIB.
Tak tanggung-tanggung, dalam kolomnya untuk Kicker, Thon menulis bahwa saat ini Barcelona adalah tim yang biasa-biasa saja. Meskipun tidak mudah bagi Dortmund untuk meraih kemenangan, Thon menulis bahwa tim asuhan Lucien Favre itu lebih layak untuk difavoritkan.
Apa yang dituliskan Thon itu bukannya tidak punya dasar. Barcelona saat ini memang belum benar-benar meyakinkan. Di La Liga, mereka sudah kalah sekali dan dipaksa bermain imbang sekali menghadapi tim promosi, Osasuna. Lalu, dari empat pertandingan, anak-anak asuh Ernesto Valverde itu sudah kebobolan tujuh gol.
ADVERTISEMENT
Ini jelas bukan preseden bagus, apalagi mereka akan bermain di kandang Dortmund. Sebagai catatan, dari enam laga kompetitif musim ini, Dortmund sudah berhasil mengemas 17 gol. Barcelona yang selalu gagal menang di dua laga tandang tak boleh bersantai.
Jadon Sancho (dua dari kiri) merayakan gol untuk Dortmund ke gawang Koeln. Foto: Reuters/Wolfgang Rattay
Dortmund sendiri sebetulnya belum benar-benar sempurna. Buktinya, mereka sempat dikalahkan oleh tim promosi, Union Berlin, 1-3 pada akhir Agustus lalu. Akan tetapi, dalam enam pertandingan tadi, ada dua tim elite, Bayern Muenchen dan Bayer Leverkusen, yang berhasil mereka kandaskan.
Dengan demikian, bisa dilihat bahwa sejauh ini penampilan Dortmund memang lebih baik ketimbang Barcelona. Namun, akankah tren penampilan di kompetisi domestik itu bakal serta merta menentukan hasil di Liga Champions?
Bisa jadi, ya. Masalahnya, Dortmund punya momentum yang lebih bagus. Pemain-pemain mereka pun saat ini lebih 'panas' ketimbang para pemain Barcelona. Tengok saja catatan Reus, Paco Alcacer, dan Jadon Sancho sejauh ini.
ADVERTISEMENT
Total, ketiga pemain itu sudah mampu mencatatkan 10 gol dan 5 assist. Jika dirinci, Sancho punya koleksi 2 gol dan 4 assist, Alcacer 5 gol dan 1 assist, sementara Reus 3 gol. Penampilan para pemain ini jelas lebih baik ketimbang Antoine Griezmann yang memimpin Barcelona dengan koleksi 2 gol dan 2 assist.
Meski demikian, ada penjelasan masuk akal di balik catatan Barcelona yang biasa-biasa saja itu: Cedera pemain. Lionel Messi sama sekali belum tampil untuk Barcelona di awal musim ini. Sementara itu, Luis Suarez dan Ousmane Dembele baru tampil masing-masing dua dan satu kali.
Antoine Griezmann saat membobol gawang Real Betis. Foto: Reuters/Albert Gea
Hasilnya, Barcelona pun harus mengutilisasi pemain-pemain yang semestinya belum pantas jadi andalan seperti Carles Perez dan Ansu Fati. Selain itu, kolektivitas juga jadi harus lebih dikedepankan. Maka, meskipun Griezmann sebagai penampil terbaik baru mengemas 2 gol dan 2 assist, Barcelona punya lebih banyak pemain yang terlibat dalam penciptaan gol.
ADVERTISEMENT
WhoScored mencatat bahwa sampai saat ini sudah ada sembilan pemain Barcelona yang telah mencetak gol. Untuk assist, jumlahnya ada delapan. Bandingkan dengan Dortmund yang 'baru' memiliki enam pencetak gol dan tujuh pencatat assist.
Dengan kata lain, Barcelona sebetulnya punya cara untuk mengompensasi ketidakhadiran para pemain bintangnya. Hal sebaliknya belum tentu bisa diterapkan kepada Dortmund seandainya Reus, Sancho, dan Alcacer mengalami kebuntuan atau menderita cedera.
Nilai plus lain bagi Barcelona adalah Messi kemungkinan besar bakal kembali dalam laga nanti. Messi memang sudah cukup lama tak bermain tetapi itu tak membuat pemain asal Argentina ini jadi tidak berbahaya. Justru karena dia sudah lama tak bermain itulah Dortmund perlu lebih mewaspadainya.
Messi bukan pemain normal. Dia adalah sosok yang bisa menciptakan sesuatu dari ketiadaan. Di Liga Champions musim lalu dia melakukan ini kala Barcelona menundukkan PSV. Sepanjang laga Blaugrana tak berkutik tetapi setelah Messi masuk mereka tiba-tiba saja bisa meraih kemenangan.
ADVERTISEMENT
Lionel Messi tampil brilian di laga Liga Champions 2018/19 melawan PSV. Foto: AFP/John Thys
Belum diketahui secara pasti apakah Messi memang akan bermain. Lalu, kalaupun dia bermain, apakah dia bakal turun sejak awal atau sebagai pengganti juga belum ditentukan. Namun, Dortmund sudah seharusnya mengantisipasi kemunculan 'Sang Mesias' di lapangan hijau.
Selain Messi, pemain lain yang akan kembali adalah Suarez. Setelah mengalami cedera pada pertandingan melawan Athletic Club, pria Uruguay ini telah bermain tatkala Barcelona mengalahkan Valencia akhir pekan lalu. Suarez bahkan berhasil mencetak dua gol meskipun cuma bermain setengah jam.
Artinya, lini depan Barcelona akan diperkuat pemain-pemain terbaik untuk pertama kalinya musim ini. Di sisi lain, pertahanan Dortmund bakal kehilangan Nico Schulz yang cedera. Celaka buat Dortmund karena pengganti Schulz, Raphael Guerreiro, bukan bek sayap yang menonjol kemampuan defensifnya.
ADVERTISEMENT
Namun, bukan cuma Dortmund yang kehilangan pemain di lini belakang. Barcelona pun tidak akan diperkuat Samuel Umtiti yang cedera. Dengan keberadaan Clement Lenglet sebagai pendamping Gerard Pique, ada kemungkinan pertahanan Barcelona akan kewalahan mengatasi kecepatan para pemain depan Dortmund.
Selain perkara kecepatan, Dortmund juga punya pemain dengan motivasi berlipat bernama Alcacer. Eks bomber Valencia itu pernah disia-siakan oleh Barcelona dan kini bakal berusaha sekuat tenaga untuk membuktikan diri. Tentunya, lima gol yang sudah dia cetak itu akan jadi modal berharga untuk menghadapi laga ini.
Paco Alcacer, andalan Dortmund di lini depan. Foto: AFP/Hasan Bratic
Dengan demikian, pertandingan antara Dortmund dan Barcelona ini bakal sedikit banyak ditentukan oleh individu. Ada pemain-pemain yang bisa melemahkan serta memperkuat timnya masing-masing. Menariknya, pemain-pemain ini nantinya akan bentrok secara langsung di lapangan.
ADVERTISEMENT
Messi, misalnya, bakal berhadapan dengan Guerreiro. Kemudian, Alcacer bakal diadang langsung oleh Lenglet. Situasi-situasi seperti itulah yang berpeluang menentukan hasil akhir pertandingan. Setidaknya, begitulah jika pertandingan nanti berjalan sesuai perkiraan.
Adapun, yang dimaksud berjalan sesuai perkiraan adalah begini: Barcelona bakal lebih mendominasi penguasaan bola karena lini tengah mereka dihuni pemain-pemain yang piawai mengeksekusi rencana permainan demikian. Sementara, Dortmund akan lebih lugas dalam bermain lewat umpan-umpan vertikal yang mengandalkan kecepatan dan pergerakan tanpa bola.
Jika itu yang terjadi, Messi akan sering menguasai bola dan itu akan menjadi masalah bagi siapa pun yang mengawalnya. Sebaliknya, gaya bermain kedua kesebelasan akan membuat Alcacer, Sancho, serta Reus mendapatkan ruang yang bisa mereka eksploitasi.
Dari sini bisa ditarik hipotesis bahwa dari tren yang ada dan performa pemain Dortmund layak untuk diunggulkan atas Barcelona. Akan tetapi, dengan kembalinya para bintang yang sempat menepi, kans Barcelona untuk memberi perlawanan hebat bakal sangat terbuka lebar.
ADVERTISEMENT
====
*Pertandingan Dortmund vs Barcelona akan berlangsung di Stadion Signal-Iduna Park, Rabu (18/9/2019) dini hari WIB. Sepak mula laga akan berlangsung pukul 02:00 WIB.