Dua Faktor yang Jadi Sumber Catatan Tandang Buruk Persipura

28 Mei 2018 18:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Persipura Jayapura (Foto: Dok. Liga Indonesia)
zoom-in-whitePerbesar
Persipura Jayapura (Foto: Dok. Liga Indonesia)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Laga kandang Persipura Jayapura pada musim ini dilewati dengan manis. Akan tetapi, tidak demikian dengan laga tandang yang selalu berakhir tragis.
ADVERTISEMENT
Persipura menjalani 10 pertandingan pertama musim ini dengan baik. Selama periode tersebut, mereka meraih lima kemenangan, dua hasil imbang, dan tiga kali kalah. Hasil tersebut sudah cukup membikin 'Mutiara Hitam' jadi pimpinan klasemen sementara dengan koleksi 17 poin.
Torehan gol mereka tidak boleh dipandang sebelah mata. Sampai saat ini, skuat asuhan Butler itu menjadi yang paling produktif dengan total 19 gol. Sayang, catatan apik tersebut tidak disertai oleh minimnya jumlah kemasukan mereka. Ya, Persipura masih punya masalah di lini pertahanan. Dari 10 laga, mereka sudah kemasukan sebanyak 13 kali.
Catatan negatif itu berkaitan dengan bututnya performa Persipura ketika berstatus sebagai tim tamu. Mereka selalu kesulitan saat melawat ke markas lawan-lawannya. Superioritas mereka kala bermain dihadapan pendukungnya lenyap seketika. Tidak berbekas. Tidak meninggalkan jejak.
ADVERTISEMENT
Mari bandingkan laga kandang dan tandang mereka musim ini. Persipura sendiri sudah menjalani lima laga kandang dengan sempurna: nirkekalahan dan selalu mengemas poin penuh. Statistik mereka ketika bermain di Stadion Mandala pun cukup mengesankan: mencetak 14 gol dan cuma 2 kali kemasukan.
Kontras dengan laga kandang, Persipura melewati lima partai tandang dengan buruk. Mereka menelan tiga kekalahan dan dua hasil imbang dalam rentang waktu tersebut. Inferioritas Boaz Solossa dalam memainkan laga tandang bisa ditengok dari statistik mereka: 5 gol dan 11 kali kebobolan.
Jika tren negatif tersebut tidak diatasi dengan segera, Persipura tidak akan menambah trofi dalam kabinetnya pada musim ini. Sebabnya, musim lalu, catatan tandang mereka lebih baik dari musim ini, tetapi mereka tetap gagal finis di posisi puncak.
ADVERTISEMENT
Memang musim lalu Persipura memainkan 17 partai tandang dengan kurang maksimal. Dalam periode tersebut, mereka mengantongi enam kemenangan, empat hasil imbang dan tujuh kekalahan plus 26 gol dan 20 kali kemasukan.
Namun, catatan tersebut lebih baik dari musim sekarang 'kan? Mengingat musim ini mereka sudah 11 kali kemasukan dari lima laga kandangnya dan belum pernah mencicipi kemenangan di markas lawan.
Lantas muncul pertanyaan, apa, sih, yang buat Persipura begitu inferior ketika berstatus sebagai tim tamu?
Keberanian Persipura Bermain Terbuka di Partai Tandang
Butler nyaris menerapkan skema dasar dan taktik yang sama baik ketika memainkan laga kandang maupun tandang. Pelatih asal Inggris tersebut setia dengan formasi 4-3-3 dan bermain agresif. Dua kondisi itu bisa jadi senjata Persipura untuk mengalahkan lawannya.
ADVERTISEMENT
Namun, dua kondisi tersebut juga bisa jadi salah satu faktor yang membuat Persipura sulit mengakhiri rekor buruk partai tandang. Harus diakui, tim yang berstatus sebagai tuan rumah selalu punya motivasi ganda untuk mememangi pertandingan.
Motivasi ganda inilah yang tidak diantisipasi oleh Persipura. Keputusan untuk bermain agresif dan terus menekan menjadi petaka bagi mereka. Banyak ruang tercipta akibat bek sayap mendapatkan instruksi untuk ikut membantu serangan dan berlari sampai pertahanan lawan.
Sedikit mencontek laga tandang terakhir mereka pada pekan ke-10 melawan Persija Jakarta di Stadion Pakasari, Kabupaten Bogor, agresivitas Persipura menjadi pangkal dari dua gol yang dicetak oleh 'Macan Kemayoran'.
Pertandingan Persija Jakarta VS Persipura Jayapura (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pertandingan Persija Jakarta VS Persipura Jayapura (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
Ketika bek sayap Persipura masuk ke teritorial Persija, ruang menganga tercipta di lini pertahanan. Mari tengok proses gol pertama Persija ke gawang Persipura yang berasal dari skema serangan balik nan cepat melalui tepi lapangan. Begitu juga dengan gol kedua Persija yang terjadi karena bek sayap Persipura terlalu jauh meninggalkan pos.
ADVERTISEMENT
Keberanian Butler untuk tetap bermain dengan terbuka di markas lawan memang perlu untuk diapresiasi. Hal tersebut membuat jalannya laga menjadi menarik. Tetapi, di satu sisi, keberanian tersebut justru merupakan petaka bagi mereka.
Pemain Muda yang Belum Matang
Persipura terkesan lambat pada bursa transfer pemain di awal musim. Mereka tidak cor-coran seperti Sriwijaya FC, Madura United, ataupun Persija. Bahkan, penyerang asing mereka, Marcel Sacramento, lebih dulu memperkuat Madura United dalam beberapa ajang pra musim.
Kendati begitu, Persipura begitu aktif merekrut pemain-pemain muda bertalenta asli Jayapura. Sebut saja pemain Todd Rivaldo Ferre dan Gunansar Mandowen. Pemilik nama terakhir dapat memecahkan rekor sebagai pemain termuda yang berhasil mencetak gol di kompetisi resmi.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Todd bisa mencetak dua gol spektakuler dari jarak jauh ke gawang Madura United dan Arema FC. Tidak heran apabila kedua pemain tersebut mendapatkan panggilan dari Indra Sjafri untuk bergabung dalam pemusatan latihan bersama Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-19.
Gunansar Mandowen (kiri) (Foto: Dok. PT LIB)
zoom-in-whitePerbesar
Gunansar Mandowen (kiri) (Foto: Dok. PT LIB)
Namun, pemain-pemain muda yang dimiliki Persipura masih bermasalah mengenai kematangan. Kematangan sendiri bukan menyoal kualitas maupun kemampuan sang pemain, melainkan tentang menit bermain yang harus mereka dapatkan.
Setelah melakoni pertandingan melawan Persib Bandung pada pekan kedelapan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Butler mengakui bahwa kematangan pemain muda yang dimiliki jadi salah satu masalah kenapa Persipura kesulitan untuk meraih kemenangan di markas lawan.
Sebab, kematangan amat berpengaruh pada konsistensi sang pemain. Pemain sewaktu-waktu bisa bermain luar biasa. Sekali waktu bisa bermain biasa-biasa saja. Dan itu yang terjadi pada pemain muda Persipura dan menjadi faktor selanjutnya yang membuat mereka kesulitan keluar dari tren negatif laga tandangnya.
ADVERTISEMENT