Dua Gol Pogba Antar Manchester United Naik ke Posisi Empat

9 Februari 2019 21:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paul Pogba pada laga melawan Fulham di Craven Cottage. Foto: Andrew Couldridge/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Paul Pogba pada laga melawan Fulham di Craven Cottage. Foto: Andrew Couldridge/Reuters
ADVERTISEMENT
Manchester United melanjutkan tren positif mereka. Bertanding melawan Fulham di Craven Cottage, Sabtu (9/2/2019) malam WIB, ‘Iblis Merah’ sukses meraih kemenangan 3-0. Dua dari tiga gol United disumbang oleh gelandang andalan mereka, Paul Pogba.
ADVERTISEMENT
Dengan hasil ini, United merangsek naik ke posisi empat. Mereka kini mengoleksi 51 poin dari 26 pertandingan. Jika Manchester City sukses menundukkan Chelsea pada Minggu (10/2), United akan bertahan di posisi keempat —mengingat Chelsea kini mengoleksi 50 poin. Sementara itu, Fulham belum beranjak dari posisi ke-19. Tim asal London ini baru mengoleksi 17 poin dan terpaut tujuh poin dari Burnley yang berada di posisi ke-17, posisi aman terakhir untuk lepas dari jerat degradasi. *** Ole Gunnar Solskjaer, caretaker United itu, barangkali bikin beberapa manajer di fantasy football misuh-misuh. Namun, tidak demikian ceritanya untuk pendukung United sendiri. Beberapa hari sebelum pertandingan melawan Fulham, Solskjaer dan Marcus Rashford baru saja mendapatkan penghargaan manajer dan pemain terbaik bulan Januari dari Premier League. Wajar, yang satu sukses mengantarkan United tak terkalahkan, sementara yang lain sedang subur-suburnya.
ADVERTISEMENT
Dalam lima penampilan terakhir di semua ajang, Rashford sukses membukukan tiga gol. Wajar kalau kemudian ia diprediksi bakal masuk starting XI lagi. Dan wajar pula jika para manajer di fantasy football memasukkan pemain berusia 21 tahun itu ke dalam tim mereka. Nyatanya? Rashford duduk manis di bangku cadangan. Solskjaer kemungkinan besar menyimpannya untuk laga melawan Paris Saint-Germain tengah pekan mendatang. Sebagai gantinya, ia memasang trio Romelu Lukaku-Anthony Martial-Juan Mata di lini depan. Trio tersebut memang tidak menjanjikan fluiditas seperti trisula Rashford-Martial-Jesse Lingard. Namun, hal tersebut tertutupi dengan bagaimana menjanjikannya Martial dan Paul Pogba yang beroperasi di sisi kiri lapangan. Selain itu, kebiasaan United era Solskjaer yang langsung memberikan pressing begitu kehilangan bola di sepertiga akhir lapangan juga mengambil peran besar. Simak proses gol pertama mereka yang dicetak oleh Pogba pada menit ke-14. Semuanya berawal dari kesuksesan pemain United merebut kembali bola tak jauh dari kotak penalti Fulham.
ADVERTISEMENT
Prosesi kemudian berlanjut dengan kejelian Martial melihat ruang kosong di depan Pogba. Tanpa buang waktu, pemain asal Prancis itu langsung memberikan umpan terobosan kepada Pogba. Nama yang disebut terakhir lantas melepaskan sepakan kaki kiri ke arah tiang dekat, mengecoh kiper Sergio Rico yang mengira Pogba akan melepaskan umpan silang ke tengah kotak penalti. Pada menit ke-23, Martial menggandakan keunggulan ‘Iblis Merah’. Kali ini, gol tercipta dari kegigihan Martial sendiri. Bermodalkan kecepatan dan kekuatan yang dimilikinya —plus ketenangan di depan gawang—, pemain berusia 23 tahun ini menusuk dari sisi kiri dan mengakhiri pergerakannya dengan sepakan ke arah tiang jauh. Tertinggal 0-2 pada paruh pertama laga betul-betul bikin Fulham linglung. Mereka kebingungan menentukan arah untuk mengembangkan permainan. Ingin bermain direct, mereka tidak punya cukup pemain untuk mengaplikasikannya. Kalaupun bola sampai di sepertiga akhir lapangan, sepakan mereka amat sering diblok oleh barisan pertahanan United. Sebaliknya, United leluasa mengontrol pertandingan. Tidak hanya mengandalkan build-up pemain-pemain sendiri, mereka juga beberapa kali memanfaatkan kesalahan pemain-pemain belakang Fulham yang sering salah melakukan operan atau kikuk ketika ditekan.
ADVERTISEMENT
Pada menit ke-65, United menambah keunggulan menjadi 3-0 setelah Juan Mata ditabrak oleh Maxime Le Marchand di dalam kotak penalti. Wasit pun menunjuk titik putih, tanda United mendapatkan sepakan penalti. Pogba maju menjadi eksekutornya dan tak membuang percuma kans untuk sekali lagi mencatatkan namanya di daftar pencetak gol.
Dengan tambahan gol itu, Pogba kini menorehkan 11 gol di Premier League 2018/19. Catatan tersebut menjadi catatan terbaiknya ketika bicara soal jumlah gol di liga sepanjang kariernya.
Keunggulan tiga gol itu membuat United lebih rileks. Solskjaer kemudian mengistirahatkan Martial dan Pogba dengan memasukkan Alexis Sanchez dan Scott McTominay. Alexis sempat mendapatkan satu peluang bagus di babak kedua, tetapi sepakannya ketika tinggal berhadapan dengan Sergio Rico dimentahkan oleh kiper asal Spanyol itu.
ADVERTISEMENT
Tidak ada tambahan gol lagi. United kembali pulang dari London dengan raupan tiga poin.